Chapter 25

624 19 0
                                    


TOK..TOK... TOK..

Keputusan hakim dipengadilan telah selesai, hak asuh queensa jatuh pada firda. Harta gono gini juga terbagi untuk biaya hidup queensa dan hak milik firda selama menjadi istri andre.

“kau puas hah..”kesal andre

“ini memang pantas untukku.. aku harap kau tidak muncul lagi dalam hidup ku... cukup sampai sini..”pinta firda

“ini juga karena mu sha... aku tidak akan memaafkan mu...lihat saja nanti”peringat andre dan pergi

“anak itu tidak pernah berubah..”dengus esha

“makasih ya sha, kau jadi repot karena aku..”

“hey, kita kan teman, sudah sepantas nya saling membantu... oh ya bagaimana rencana mu setelah ini... papa mu kan sudah tau”tanya esha

“aku akan mencari pekerjaan, dan queensa sementara tinggal bersama papa dan mama ku...”jelas firda

“itu yang terbaik”angguk esha

“apa aku boleh tinggal di rumah mu dulu sebelum mendapatkan tempat kos .. aku tidak punya tempat tinggal sekarang... kau tau kan”ledek firda

“aiisssshhh... kau memang pantas menjadi ratu pemelas..”kekeh esha

“kau kan tau sendiri.. kisah hidup gue udah berakhir tragis..”hela firda

Rumah ray

“kau akan menemui wanita itu lagi..”kesal reena di pagi hari

“apa sih maksud mu reen... aku ini mau berangkat kerja, jangan memulai perdebatan.. dan juga devano harus segera berangkat sekolah.."

“apa itu penting sekarang... ini sudah 2 minggu kau jarang pulang ke rumah... aku butuh kejelasan ray..”pinta reena

“aku gak seperti yang kau tuduhkan reen.. aku kerja untuk kamu dan devano, dan lagi aku Cuma membantu teman esha waktu itu gak lebih”

“kau minta aku percaya itu?”

“kau tidak percaya... “

Tak berapa lama devano muncul dengan ketakutan melihat kedua orang tua nya yang memulai perdebatan di pagi hari.
“mama...”pekik devano

“oh.. kau sudah siap.. mama akan mengantarkan mu sekolah...”giring reena pada devano

“tidak..hari ini papa yang akan mengantar devano.. ayo dev”tarik ray pada devano

“tidak.. devano sama aku ray... kau bisa berangkat sekarang”

“tidak... ayo devano sama papa”dengan nada tinggi ray berkata

“devano sama aku..”

Hiks hiksss...

Tangis devano pecah karena orang tuanya yang masih kukuh memegang ego masing-masing. Karena tidak tahan melihat anak nya menagis akhirnya ray mengalah dan mmeilih pergi.

--**--

Jaffan dan esha saling berpegangan tangan dan berjalan menyusuri pantai kini. Deburan ombak dan angin sepoi-sepoi menjadi pemanis pemandangan sore ini. dengan bertatapan dan tersenyum esha dan jaffan berbagi cinta dan kehangatan.

“kau seperti nya sangat suka laut ya..”kata esha

“benarkah... gak begitu sih..”jawab jaffan

“hei.. kita udah berkali-kali ke pantai... saat itu waktu kuliah, bulan kemarin dan hari ini..ada yang spesial kah dengan pantai”pensaran esha

“mungkin begitu”

Promis Me (END)Where stories live. Discover now