Chapter 4

784 23 0
                                    


Langit semakin mendung seperti keadaan esha yang sedih namun tak bisa mengeluarkan air mata, selama seminggu ini esha bekerja keras mencari beberapa pekerjaan lagi untuk membiayai biaya rumah sakit nenek. Nenek esha didiagnosis mempunyai tumor diotak nya. dan biaya operasi dan rehabilitasi sangat mahal disana, mengharuskan esha bekerja ekstra.

Tringggg...

Handphone esha berbuyi dan bibi nya menelpon nya entah apa yang terjadi.

“hallo”sapa esha

“sha.... apa nenek ada di sana?”tanya bibi

“emmm.. nenek di jakarta bi... nenek sedang di rawat di rumah sakit..”jawab esha

“bibi mau mengatakan padamu... bahwa paman kamu mempunyai hutang kepada renternir.. dan rumah nenek di kampung ia jual untuk melunasi hutang nya..”

“apa? Bagaimana bisa”kesal esha

“nenek akan tinggal dimana bi... ada apa dengan kalian sebenarnya... “

“maaf sha... bibi tidak bisa berbuat banyak, kalau tidak linda akan dinikahkan ayah nya dengan lintah darat. Bibi tidak bisa tinggal diam begitu saja dan akhirnya menyetujuinya..”

“aissshhh... kenapa bibi tidak mencegah paman... apa bibi tidak memikirkan nenek... bibi sudah dianggap nenek seperti anak nya sendiri.. namun kenapa..”kesal esha dan menutup telfon nya

Esha berlari menuju rumah sakit untuk bertemu nenek nya, esha mengeluh dengan nenek nya yang sekarang terbaring tak sadarkan diri karena kepala nya yang terkena tumor. Esha menangis sejadi nya karena seseorang yang disayangi nya itu harus terbaring lemah.

Tok tok..

“apa nenek sudah sadar?”tanya firda

“belum..”jawab esha dengan mengusap air matanya

“kau makanlah dulu... ada jaffan di depan, dia menunggumu”perintah firda

“emm.”singkat esha dan keluar

Jaffan bangkit dari duduk nya dan mengikuti esha dari belakang.

“apa yang harus aku lakukan.. nenek harus sembuh apapun cara nya..”keluh esha

“tentu sha... aku akan usaha kan nenek mu akan segera menjalani operasi,.... “aju jaffan

--**--

Klinik damai

Dokter hadi tengah memeriksa pasien nya yang ingin berkonsultasi tentang kehamilan, kareena tidak bisa hamil lagi karena sudah pernah keguguran 2x dan juga ia menderita sakit dan tidak akan mungkin hamil.

“apa ada solusi lain dok?”tanya kareena

“tidak banyak yang bisa kita lakukan... lebih baik kau bisa mengadopsi anak, bayi tabung pun tidak akan berhasil.... atau ada cara lain yakni kau bisa meminjam rahim wanita lain yang bersedia mengandung anak mu”

“apa. Mungkin kah itu terjadi.”

“tentu saja, asalkan wanita itu bersedia.. kau bisa memberikan kompensasi sesuai yang diinginkan”

“apa anda mengenal seseorang yang mungkin bersedia?”penasaran kareena

Esha datang terlambat karena harus merawat nenek nya yang tengah sakit, dokter hadi maklum dengan itu tapi esha tidak bisa membuat klinik nya kotor dengan esha yang absen kerja selama 2 hari. esha juga menginginkan gaji nya untuk diberikan sekarang karena mendesak.

“aku bisa memberikan mu itu tapi hanya untuk bulan ini.. tapi kalau untuk 3 bulan kedepan itu akan mustahil”

“ahh... baiklah dok.. maafkan saya sudah keterlaluan meminta itu”jawab esha dan mengambil alat pel disana

“apa kau mau menjadi ibu pengganti?”kata seseorang dokter menawarkan bantuan

“apa?maksud nya?”kaget esha

“kau menjadi ibu pengganti dengan mengandung bayi orang lain”jelas si dokter

Esha berbalik dan tampak terkejut.

“apa itu mungkin dok?”

“tentu saja,..”

“tapi maaf dok,, saya tidak bisa”esha mengurungkan niatnya dan kembali bekerja. Malam semakin larut dan esha telah melakukan pekerjaan nya dengan sempurna. Esha menimbang-nimbang apakah ia harus menerima tawaran itu atau tidak.

Kos PELANGI

Jaffan memarkirkan motor nya tak jauh dari kos esha, jaffan menunggu kedatangan esha yang dari tadi membuat jaffan khawatir tak karuan. Dan untunglah beberapa menit kemudian esha muncul dari balik lampu.

“jaffan..”kaget esha

“kau tidak apa-apa?”khawatir jaffan

“emmm..”singkat esha dan mendekat pada jaffan

“aku akan meminjam kan uang bulanan ku untuk mu... kau bisa gunakan uang ini untuk operasi nenek.. kau bisa mengganti nanti”jelas jaffan dan memasukkan uang itu ke tas esha

“fan.. ini uang bulanan dari ibu kamu di kampung kan.. aku tidak bisa..”elak esha

“aku bisa mencari uang.. tapi kau membutuhkan nya sekarang untuk kehidupan nenek mu..” bujuk jafan

Esha membalas kebaikan jaffan itu dengan senyuman, jaffan memang seseorang yang selalu ada di saat esha membutuhkan. Jaffan selalu membantu masalah yang terjadi pada esha apapun itu.

Keesokan harinya

Esha berangkat kuliah dengan senyuman, esha sudah mendapatkan solusi dari uang yang ia butuhkan dari jaffan. Firda juga turut senang nenek akan segera mendapatkan operasi untuk penyakit nya.

“aku nanti akan menyusul mu sha.. aku harus bertemu mama ku dulu..”jelas firda

“oh... baiklah...”senyum esha

“kau bisa ke rumah sakit dengan jaffan”aju firda

“aku tau”

Rumah sakit S

Esha enuju ruang administrasi rumah sakit untuk mendaftarkan nenek nya operasi. Saat esha mengeluarkan uang nya untuk operasi dari tas nya namun amplop yang ia maksud tidak ada disana.

“dimana amplop nya”kaget esha

Setelah hampir 10 menit lamanya mencari esha tak kunjung mendaptkan amplop yang ia maksud, dan suster penjaga memberi esha waktu untuk mencari uang nya. esha menelpon firda untuk mencari amplop di rumah, namun hasil nya tetap nihil.

“maaf mbak operasi nenek anda harus segera dilakukan”perintah suster kontrol

“ah, baiklah sus”

Esha tak mungkin bisa menemukan amplop nya, karena esha kehilangan amplop itu di bus yang tak jauh dari kampus. Tandanya esha telah dirampok.

“aisssshhh.. apa aku harus dicopet sekarang..”sedih esha

“setengah jam lagi... “teriak suster

Esha buru-buru saja menuju klinik tempat nya bekerja, esha berlari tak karuan mencari uang untuk nenek nya. dan akhirnya esha menemukan dokter hadi disana. Esha langsung bertanya kemungkinan yang akan terjadi

“saya bersedia menjadi ibu pengganti”kata esha ngos-ngosan
Dokter hadi berbalik dan menatap esha.

--**-
Haduh... Esha bakalan nerima jadi ibu pengganti.... Gimana soal perasaan jaffan dan juga kuliah nya....??😱😱😱😱

Promis Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang