Chapter 9

681 28 0
                                    


Bangunan kampus basah akan guyuran hujan yang menghujam. Para mahasiswa masih asyik dengan kegiatan mereka masing-masing entah di kelas, di taman, di perpustakaan atau di ruang organisasi kemahasiswaan. Terdapat juga esha yang sibuk mempelajari buku yang ia pinjam dari perpusatakaan umum, dengan seksama ia membaca bab demi bab disana. Jaffan memandangi esha dari jauh dengan senyuman. Entah kenapa jaffan seperti memberikan energi positif pada esha.

Esha mengetahui jaffan yang terus memperhatikan dirinya dan akhirnya menutup buku yang ia bawa. Esha berbalik dan memandang jaffan dengan tajam dan meminta jaffan melihat layar hanphone nya. esha mengirim kan emoticon lucu dan membuat jaffan tertawa.

“kenapa kau selalu memandangiku.. apa aku secantik itu”goda esha

“emm..”tegas jaffan

Esha tersipu dan berjalan mendahului jaffan

“hey... kenapa pipimu merah... kau malu ya... wah rayuan maut gue mujarab juga”kekeh jaffan

Esha memukuli jaffan dan meminta jaffan untuk segera menuju perusahaan IT “X” untuk mendiskusikan akan aplikasi yang segera di luncurkan.

“hey... gue masih ingin bersama denganmu..”goda jaffan

“sudah sana pergi....”usir esha

Akhirnya jaffan berjalan pergi dan mengambil motor nya.

--***--

esha mendapatkan sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal nya. pesan itu berbunyi

from : 090-009-00-xx
bisa kita bertemu sebentar...

“nomor siapa ini?” bingung esha dan menuju keluar kampus
Sebuah mobil berwarna hitam melaju ke arah esha berada, setelah berhenti keluarlah seorang pria tampan lengkap dengan jas andalan para pria, dengan cool nya pria itu meminta esha masuk ke mobil, namun ditolak oleh esha.

“anda siapa?”tanya esha

“kita bisa bicara di tempat lain.. disini tidak terlalu nyaman”jelas raiyyan

“tapi kenapa saya harus mengikuti anda... “

“aku... ayah dari bayi yang kau kandung..”tajam raiyan

Esha tertegun dengan pengakuan raiyyan, esha tidak pernah terpikir akan ayah bayinya akan menemui esha selain kareena ibu bayi yang memantau kesehatan kehamilan esha.
Jaffan melihat esha dan raiyyan direktur perusahaan yang mengontrak nya itu dengan seksama, setelah melihat keanehan dari raut wajah esha tepat saat raiyyan mengatakan sesuatu membuat jaffan teringat akan kehamilan esha.

“apa mungkin pak raiyan adalah ayah dari bayi yang dikandung esha...tapi bukankah pak raiyan mempunyai seorang istri”tebak jaffan dan mengikuti mobil pak raiyan

--**--

Esha dan raiyan kini tengah berada di sebuah bangunan mewah. Esha memandagi setiap ruangan dengankagum karena ini pertama kalinya ia bisa melihat sebuah mahakarya manusia yang diwujudkan dengan bangunan dan dekorasi artistik ini. seketika lamunan esha pecah saat raiyan meminta esha untuk dudk di meja yang sudah raiyan pesan.
“pesanlah sesuatu”perintah raiyan

Daftar menu yang ada di atas meja perlahan di buka oleh esha terpampang harga selangit hanya untuk jus alpukat kesukaan esha.

“hah... 5 juta... alpukat merek apa ini”lirih esha

“ah... aku hanya ingin air putih saja..”pinta esha dan menutup daftar menu

“baiklah... emmm aku pesen jus alpukat dan udang tiram itali”pesan raiyan

“tunggu... sepertinya aku juga butuh memesan itu..”cegah esha hingga membuat raiyan sampai tersenyum

Setelah menyantap makanan di depan nya esha terlihat sangat senang. Nafsu makan yang berlebih karena kehamilan nya itu nyaris membuat esha terlihat aneh sebagai wanita bertubuh kecil yang memakan banyak hidangan.

“ah... semua nya sudah habis..”kata esha menetralkan wajah nya dan mengusap sisa makanan di bibir nya

“kau mau aku pesankan lagi... sepertinya kau sangat menyukai makanan ini..”tunjuk raiyan

“tidak.. tidak usah...”cegah esha

Setelah suasana hening akhirnya raiyan membuka pembicaraan nya. raiyan menjelaskan apa yang dirasakan nya setelah mengetahui ia akan segera menjadi seorang ayah beberapa bulan lagi. perasaan senang, antusias dan sedih juga dirasakan nya, mungkin karena bayi yang akan hadir nanti bukan berasal dari rahim istrinya.

“kau pasti sudah tau kan soal bayi yang kau kandung..”jelas raiyan

“dokter mengatakan bahwa ia menggunakan sel telur ku dan sel sperma anda untuk membuat bayi ini.. karena istri anda sangat lemah dan tidak memungkinkan untuk mengambil sel telur nya maka dokter mengambil sel telur dari ku..”jelas esha

“emmm... maaf membuat mu tidak nyaman... kau seorang wanita muda yang baru saja mengenyam kedewasaan harus menanggung kehamilan bayi dari kami..”maaf raiyan

“tidak.. ini sudah keputusan ku... walau mungkin aku memang seorang ibu pengganti, tapi aku juga sangat menantikan bayi ini.. aku harap kalian bisa menjaga bayiku dengan baik”tahan esha

“tentu saja..walau kau masih muda kau memiliki jiwa kedewasaan..”senyum raiyan

Raiyan membahas akan perjalanan bisnis nya ke singapura, esha yang hampir menginjak kehamilan 2 bulan itu harus menjaga kesehatan nya. kareena istri dari raiyan juga tengah sibuk akan pekerjaan nya dan tidak bisa sering menghubungi esha. Di tengah pembicaraan mereka raiyan mengajukan pertanyaan yang membuat esha tercengang.

“apa kau mau ikut dengan ku ke sengapura... aku kenal dengan dokter yang bisa menyembuhkan nenek mu.. dan aku ingin menjaga calon bayi ku dengan baik..”pinta raiyan

“apa?”kaget esha

“ini tidak seperti yang kau pikirkan... aku hanya ingin memastikan keadaan bayiku baik-baik saja dengan mengecek keseharian mu dari dekat... dan aku sangat mencintai istriku kareena..”jelas raiyan

Ungkapan cinta dari seorang pria kepada istrinya itu membuat esha menempatkan dirinya disana. Esha berpikir juga ingin merasakan diperhatikan oleh raiyan, mungkin karena kehamilan nya kini esha menjadi sangat sensitif dan entah kenapa ingin dekat dengan pria di depan nya itu raiyan, ayah dari bayi yang di kandung nya

Up up up... Next🙌🙌

Promis Me (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें