✓Kita (akan) Menikah✓

Depuis le début
                                    

Adam berjalan mendekati Anissa dan Zara,"Seru sekali sih, ayah boleh ikut?" Tanyanya pada Anissa dan Zara.

Anissa belum menjawab pertanyaan dari ayahnya, Adam yang usil langsung menggendong Anissa, dengan puas menciumi Anissa. Membuatnya tertawa riang dan merasa geli.

"Dam! Anak kamu baru pulang dari Rumah Sakit jangan gitu." Omel Ardina pada putra tunggalnya yang tengah mengganggu cucu kesayangannya.

Adam hanya terkekeh mendengar omelan dari ibunya, hingga Anissa mulai mengantuk karena efek obat yang baru saja diminumnya.

"Anissa sudah tidur, kalau begitu aku pamit dulu." Ungkap Della, tidak mungkin ia menginap di rumah mantan suaminya. Untuk hubungan Della dan Ardina sudah membaik, setelah kejadian Anissa kritis di rumah sakit kemarin, Della langsung meminta maaf pada orang tua mantan suaminya itu.

"Bareng aja, aku juga mau pulang." Tawar Zara.

"Kuantar?" Zara menggeleng menolak tawaran Adam.

"Lebih baik kamu jaga Anissa, aku diantar saja sama Pak Tono." Jelasnya pada Adam.

Zara dan Della bergantian mengelus dan mengecup Anissa yang sudah tertidur lelap di paha Ardina, meminta izin pamit untuk pulang pada Ardina dan Hadi yang baru saja bergabung dengan mereka.

*_____*_______*

Suasana hening didalam mobil yang di kemudikan oleh Pak Tono, Della maupun Zara bingung ingin mengawali pembicaraan mereka. Hingga Della bersuara terlebih dulu.

"Jadi bagaimana pemotretan kalian?"

Zara kikuk, bagaimana dia menjawab pertanyaan dari mantan istri calon suaminya itu.

"Hei, jangan bengong dong." Della terkekeh melihat Zara hanya diam dengan pandangan kosong.

"Emm, ya berjalan dengan lancar."Zara terkekeh geli.

Della mengangguk, bagaimanapun Zara masih butuh adaptasi dengan dirinya. Zara merasa tidak nyaman berbincang dengan dirinya karena status nya sebagai mantan istri calon suaminya.

"Apa aku membuatmu canggung?"

Zara mengulum senyum,"Yah, midly." Jawab Zara, lalu ia tersenyum kaku.

Della terkekeh ia menyentuh lengan Zara. "Don't do that, hilangkan canggung kamu. Selamanya kita akan terus begini, saling berkomunikasi untuk kebaikan Anissa. Kita sama-sama mendidik Anissa, so don't be nervous."

"Sorry." cicit Zara.

"Dont worry, lets start again together. Kamu juga mempunyai  tugas dan berhak untuk mendidik Anissa juga, sebelumnya aku berterima kasih. Kamu tetap menyayangi Anissa." Della menundukkan kepala sejenak, menahan gemuruh di dadanya."Jujur aku takut jika Adam menikah lagi, adalah istri Adam tidak bisa menerima Anissa, ternyata semua itu hanya ketakutan semata. Dan aku sadar yang menolak Anissa bukanlah orang lain. Tetapi ibunya sendiri." Della meneteskan air matanya.

"Bukankah aku ibu yang buruk Za?" Suara parau terdengar di telinga Zara.

Zara tidak banyak berkata, ia tau Della sangat merasa bersalah pada putri kecilnya itu. Zara memilih diam, karena dia tidak ingin menambah beban di hati Della. Zara terus mengelus Della dalam pelukan nya untuk memberikan rasa tenang.

Sejenak saat Della sudah tenang, Zara melepaskan pelukan. Ia menyerahkan tisu untuk Della. Zara menggenggam tangan Della, ia menatap Della dengan sendu.

"Kamu ibu yang baik Del, kamu mencoba memperbaiki segalanya yang sudah kamu sia-siakan. Jadi bagaimanapun kamu ibu kandung nya Anissa, apapun yang terjadi pada Anissa kamu berhak tau terlebih dulu. Yang butuh bantuan mu untuk menjaga dan mendidik Anissa adalah aku, bagaimanapun aku hanya seorang ibu sambungnya. Jadi kumohon dengan sangat Del, mari kita sama-sama mendidik dan menjaga Anissa." Ungkap Zara, Della mengangguk mengerti.

"Terima kasih Za untuk tumpangannya, untuk gugatan hak asuh Anissa. Aku sudah meminta Satria mengurus segalanya. Aku akan membatalkan itu semua, jadi kalian tidak perlu khawatir. Anissa memang lebih baik, berada dalam asuhan kalian." Tegas Della, ia lebih baik pergi lagi seperti dulu yang sudah ia lakukan. Daripada ia sendiri yang kembali menggoreskan luka bagi putri kecilnya itu.

Hingga tak terasa, mobil sudah berhenti di rumah mewah milik Della. Della berpamitan dengan Zara.

"Sama-sama."

Setelah mengantarkan Della, Zara dalam perjalanan pulang ke rumah orang tuanya. Rasanya pegal seluruh tubuhnya mulai menyerang.


Jangan lupa tinggalkan jejak

D. Salsabila

Menurut readers perlu ada extra part nggak sih ?

Kalo mau aku tambahin beberapa extra part.



Bunda Untuk Anissa (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant