Part 10

5.8K 777 346
                                    

Author POV

Hari ujian pun tiba, semuanya mengerjakan ujian dengan serius termasuk Haruka.

"Baiklah, semuanya. Aku sudah mendapatkan hasil nilai ujian dari semua mata pelajaran kalian." Ucap Koro-Sensei yang membuat suasana kelas sangat hening, tidak ada yang berbicara. "Kalau begitu, aku akan mengumumkan hasilnya."

Koro-Sensei lalu membuka amplop ditangannya.

"Dimulai dari mata pelajaran Bahasa Inggris. Nilai tertinggi di kelas E dan nilai tertinggi dari keseluruhan kelas adalah Nakamura Rio dan Haruka!" Ucap Koro-Sensei. "Kalian sungguh luar biasa."

"Berikutnya mata pelajaran Bahasa Jepang." Ucap Koro-Sensei sambil mengeluarkan sebuah kertas. "Nilai tertinggi di kelas E adalah Haruka dan nilai tertinggi dari keseluruhan kelas adalah Haruka dan Asano Gakushu dari kelas A!"

"Kanzaki-san mendapat nilai 96 dan berada di peringkat 2, kau sudah berusaha. Kau sudah berkembang pesat." Ucap Koro-Sensei menyemangati Kanzaki.

"Kalau begitu, ayo kita lanjutkan." Ucap Koro-Sensei lalu melihat nilai dari mata pelajaran IPS. "Nilai tertinggi dari kelas E adalah Isogai Yuma dan Haruka, dan nilai tertinggi dari keseluruhan kelas adalah..."

Koro-Sensei menggantungkan kalimatnya yang membuat suasana menjadi tegang.

"Selamat! Kalian berdua mengalahkan Asano-kun dan mendapatkan peringkat 1!" Ucap Koro-Sensei dengan wajah memberikan tanda O yang biasanya ia tunjukkan jika berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.

"Untuk mata pelajaran IPA, nilai tertinggi dari kelas E adalah Okuda Manami dan Haruka! Kalian juga menduduki peringkat 1 di angkatan kelas 3!" Ucap Koro-Sensei, seisi kelas menjadi bersemangat karena mereka sudah mengungguli kelas A dengan skor 3-1.

"Tapi Haruka-san, kau benar-benar luar biasa! Kau menduduki peringkat 1 di angkatan kelas 3!" Ucap Koro-Sensei yang membuat seisi kelas menjadi terdiam.

"Ini semua berkat Koro-Sensei, aku juga berusaha yang terbaik karena aku tidak mau kita direndahkan oleh mereka." Ucap Haruka. "Dan kesempatan untuk menembak tentakel Koro-Sensei akan aku lewatkan, aku akan membiarkan Nakamura-san, Isogai-kun, dan Okuda-san yang melakukannya."

Seisi kelas kembali terkejut dengan ucapan Haruka.

"Kenapa?!" Tanya Kayano mewakili semuanya.

"Karena jika aku melakukannya..." Haruka lalu berdiri dari kursinya dan mengarahkan jarinya membentuk pistol pada bagian dasi Koro-Sensei. "Aku mungkin akan membunuh Koro-Sensei hanya dengan satu tembakan."

Haruka juga menunjukkan wajah yang tidak biasa, ekspresi yang dipenuhi dengan niat membunuh. Seisi kelas menjadi terdiam, dan Koro-Sensei bahkan berkeringat dingin.

Haruka lalu kembali duduk di kursi dan menopang dagunya.

"Jadi aku serahkan pada kalian, minna." Ucap Haruka sambil tersenyum sangat manis, berbeda dengan ekspresi wajahnya sebelumnya.

Selain Nakamura, Isogai, dan Okuda, Terasaka, Yoshida, Muramatsu dan Hazama juga mendapatkan kesempatan untuk menembak tentakel Koro-Sensei karena mereka mendapatkan nilai tertinggi di mata pelajaran ekonomi rumah tangga. Haruka juga demikian, tapi ia tetap pada keputusannya sebelumnya.

Disisi lain, Haruka yang menduduki peringkat 1 di seluruh angkatan membuat Asano kesal. Ia juga bertanya-tanya siapa Haruka yang berhasil merebut posisinya.

'Aku akan mencari tau tentangnya.' Batin Asano.

Berbeda lagi dengan Karma yang berada di luar kelas, ia sangat kesal karena nilai matematikanya berada di peringkat 6 dan ia sendiri berada di peringkat 13 seluruh angkatan. Koro-Sensei justru mengejeknya yang membuatnya semakin frustasi.

Saat Karma kembali ke kelas masih dengan perasaan frustasi dan wajah yang memerah karena ejekan Koro-Sensei. Ia mendapati Haruka sedang duduk di bangkunya dan keadaan kelas yang kosong.

Saat ini semua anak kelas E sedang berada di ruang ganti untuk mengganti pakaian karena sebentar lagi akan ada sesi latihan untuk membunuh Koro-Sensei.

Karma hanya duduk di kursinya masih dengan ekspresi yang sama dan wajah yang memerah.

'Apa dia sakit?' Batin Haruka yang khawatir.

Haruka berdiri di samping Karma dan meletakkan telapak tangannya di dahi Karma.

"Tidak panas." Gumam Haruka.

Yang mengejutkan, Karma tiba-tiba saja memeluk Haruka masih dengan posisi duduk sedangkan Haruka berdiri. Karma membenamkan kepalanya di dada Haruka yang membuat Haruka memerah.

Haruka yang awalnya berniat melepaskannya kembali teringat ekspresi wajah Karma tadi.

'Dia sepertinya frustasi karena nilainya, ditambah Koro-Sensei yang mengejeknya.' Batin Haruka.

Haruka lalu memeluk Karma dan mengelus rambutnya dengan lembut guna menenangkan Karma.

"Meskipun kali ini kau gagal, tapi kau tidak boleh menyerah, Karma-kun. Aku akan selalu ada untukmu jika kau membutuhkanku." Ucap Haruka.

Karma memundurkan kepalanya dan mendongak menatap Haruka yang saat ini tersenyum padanya.

Karma kembali membenamkan kepalanya di dada Haruka.

"Arigatou." Gumamnya tapi masih bisa didengar Haruka.

Mereka menikmati momen mereka berdua tanpa mereka sadari semua anak kelas E sedang mengintip mereka dari luar jendela.

"Mereka sangat romantis, aku jadi berdebar-debar." Ucap Kayano.

Sedangkan yang lain mengangguk setuju kecuali Okajima.

"Karma sangat beruntung bisa merasakan empuknya dada Haruka-san." Ucap Okajima yang kemudian mendapatkan pukulan di kepalanya.

"Nyurufufufu, Karma-kun sangat beruntung. Kita harus mengabadikan momen ini." Ucap Koro-Sensei dengan wajah berwarna pink.

Sedangkan anak kelas E yang lain begitu terkejut dengan kemunculan Koro-Sensei dengan kecepatan 20 Mach nya.

Setelah beberapa saat dalam posisi seperti itu, Karma melepaskan pelukannya pada Haruka. Haruka juga melakukan hal yang sama.

"Kita harus segera mengganti pakaian kita, yang lain pasti sudah menunggu." Ucap Haruka.

Karma hanya mengangguk lalu mereka berdua berjalan menuju ruang ganti yang terpisah dan mengganti pakaian mereka.

Mereka lalu bergabung dengan yang lain di lapangan. Wajah Koro-Sensei masih saja berwarna pink, sedangkan anak kelas E yang lain mencoba bersikap santai seperti biasa.

Haruka merasakan adanya keanehan dari sikap mereka semua.

"Apa ada sesuatu yang terjadi? Kenapa kalian bersikap seperti ini?" Tanya Haruka.

Okajima akhirnya tidak bisa menahan dirinya sendiri.

"Ano ne, Karma. Apa rasanya sangat empuk?" Tanya Okajima dengan wajah mesum.

Wajah Haruka pun memerah begitu juga dengan Karma. Okajima segera ditarik oleh yang lain.

"Jadi kalian melihatnya." Ucap Haruka masih dengan wajah memerah lalu menghela nafas.

Karma kemudian memasang wajah evil nya dan memeluk pinggang Haruka yang sejak tadi memang berdiri disampingnya.

Haruka yang begitu terkejut hanya bisa diam dengan wajah memerah.

"Haruka-chan milikku, siapapun yang berani mendekatinya akan berhadapan denganku." Ucap Karma dengan aura membunuh yang begitu kuat.

Seisi kelas langsung terdiam terutama yang laki-laki. Haruka memang sudah menjadi idola seperti Kanzaki sejak awal kepindahannya, tapi Haruka yang cuek tidak menyadari hal itu.

Haruka yang mendengar Karma mengucapkan hal itu menjadi semakin memerah. Ditambah Karma yang memeluk pinggangnya posesif, Haruka jadi sulit mengontrol detak jantungnya.

To be continued

My New Life (Akabane Karma x Reader)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें