Kejadian di Pesawat

Comincia dall'inizio
                                    

"Loh Vin mau kemana?" Tanya Yona bingung ketika Viny beranjak dari tempat duduknya.

"Mau ngebucin."

Akhirnya Viny pun langsung menuju ke kursi Shani dan Gracia yang hanya berjarak dua baris saja.

"Gre.." panggil Viny.

Melihat Viny, Gracia yang sudah paham maksudnya pun langsung segera pergi dari tempat duduknya. Sementara Shani terlihat kebingungan.

"Gre mau kemana?" Tanya Shani.

"Mau minta jajan dulu. Sukses, Ci!" Ujar Gracia sambil berlalu ke kursi Beby dan Yona.

Shani masih kebingungan apa maksud Gracia sampai-sampai dia tidak sadar kalau Viny sudah duduk di sampingnya.

"Eh kak? Kok tiba-tiba di sini?"

"Y-ya kan Gracia pergi karna ada aku."

"Iya maksudnya mau apa kakak ke sini?"

"Oh gaboleh nih, yaudah aku balik deh." Viny yang akan berdiri pun tangannya langsung ditahan oleh Shani, "eh! ga gitu.. b-boleh kok." Ujar Shani kemudian diakhiri senyuman manisnya.

Shani kembali memainkan ponselnya. Sementara Viny sedang dihantui rasa gugupnya. Bagaimana caranya dia harus mengajak Shani balikan? Hanya itu yang ada di pikirannya sekarang. Padahal Shani sudah berada di sampingnya, tapi lagi-lagi nyalinya menciut.
Suasana hening yang menyelimuti mereka membuat keduanya terasa aneh.

"Kak Viny sebenernya mau apa sih?" Batin Shani yang sebenarnya juga memikirkan kakaknya itu.

"S-shan.." panggil Viny memecah keheningan.

"Iya?" Jawab Shani sambil menoleh pada Viny.

"Apa kabar?" Pertanyaan aneh pun keluar dari mulut Viny. Seketika Shani mengernyitkan dahinya bingung.

"Ini orang kenapa aneh deh?" Batin Shani

"Kenapa nanya kabar? Kan dari kemarin-kemarin juga kita event bareng." Ujar Shani kemudian terkekeh melihat tingkah Viny.

"Ee.. heheh. Iya sih." Balas Viny menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Shani hanya bisa tertawa geli melihat Viny saat ini. Sangat menggemaskan memang ketika dia sedang gugup seperti ini. Rasanya ingin mencubit perutnya, tapi dia sadar dia bukan lagi kekasihnya.

"Aku mau perbaiki hubungan kita." Ujar Viny lagi.

"M-maksudnya?" Tanya Shani seolah-olah tidak mengerti maksud Viny.

"Aku kangen kamu, kangen semua yang ada di diri kamu. Aku tau aku bener-bener salah. Aku minta maaf, Shan. Aku udah kelewatan. Aku udah nyia-nyiain kamu gitu aja. Aku udah nyakitin orang sebaik kamu..." Ujar Viny dengan mata yang berkaca-kaca.

Viny menggenggam tangan Shani dan menatap matanya, "..maafin aku karna aku sempet berpaling. Gak seharusnya aku lakuin itu ke kamu. Tapi aku sadar, ternyata emang aku ga bisa jauh-jauh dari kamu. Maaf kalo aku egois. Aku udah nyakitin kamu dengan aku deket sama cewe lain tapi malah marah-marah waktu kamu deket sama Beby. Aku minta maaf. Ternyata hati emang gak bisa bohong. Cuma kamu tempat ternyaman buat aku. Aku sayang kamu, Shan. Dan akan tetep kaya gitu sampe kapanpun." Lanjutnya panjang lebar yang membuat air mata Shani lolos begitu saja.

Viny lebih mendekatkan wajahnya dan mengusap air mata Shani, "Apa kamu mau maafin aku dan balikan lagi sama aku? Aku janji bakal perbaikin semuanya."

Shani mengangguk. Melihat itu, seketika Viny memeluknya erat.

"Makasih, sayang. Makasih karna kamu masih mau ngasih aku kesempatan." Ujar Viny yang masih memeluk Shani.

"Aku juga makasih karna kamu masih inget tempat kamu pulang, Kak."

Detik Terakhir [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora