Zhavanya Miraza, cewek tomboy penyuka sesama jenis.
Bagi Vanya "semua cewek selalu baik dan semua cowok selalu jahat."
Prinsip itu sudah Vanya tanam sejak 5 tahun yang lalu dalam dirinya.
Tentu pasti ada alasan dibalik prinsip yang ditanam Vanya itu...
Vanya duduk disalah satu kursi panjang yang tersedia ditaman. Ditelinga cewek itu terpasang headset.
"Hai." Mavin duduk disamping Vanya yang nampak tak menyadari kehadirannya.
Mavin menarik headset yang terpasang ditelinga Vanya sehingga membuat cewek itu menoleh pada sang pelaku.
Kedua mata Vanya menajam saat melihat siapa yang duduk disampingnya. Raut wajahnya berubah datar.
"Ngapain lo disini?" tanya Vanya datar. Cewek itu berbicara tanpa menatap Mavin.
Mavin menghela napasnya. Jika bukan karena adek sepupunya itu, Mavin tak akan sudi melakukan ini semua.
"Gue minta maaf soal kejadian ditaman waktu itu."
"Gue...gue cuma kaget aja karena lo bilang cinta sama gue." lanjut Mavin.
"Hemm." Vanya hanya bergumam menjawab ucapaan Mavin.
Tangan Mavin mengepal erat disisi tubuhnya. Cewek disampingnya ini bener-bener ngeselin.
"Gue denger dari Carlyn lo dijodohin sama Josh ya?"
"Hemm."
"Kenapa lo terima? Lo suka sama Josh?"
"Bukan urusan lo."
Mavin tersenyum kecil. Akhirnya dia berhasil membuat Vanya berbicara padanya.
"Urusan lo urusan gue juga."
Vanya langsung menatap Mavin. Apa maksud cowok itu?
"Maksud lo apa?"
"Lo beneran suka sama gue?" bukannya menjawab, Mavin malah bertanya balik.
"Jawab dulu pertanyaan gue!"
"Gak. Pertanyaan gue dulu yang harus lo jawab!."
Vanya menarik napasnya kasar lalu menghembuskannya. Dari pada berdebat dengan Mavin lebih baik dia mengalah.
"Iya gue suka sama lo." jujur Vanya. Vanya tak ingin munafik dengan perasaannya. Nyatanya Vanya tak bisa untuk membenci cowok itu.
"Kalau lo suka sama gue putusin pacar lesbian lo sekarang juga!"
"Gue udah putus dari mereka."
"Bagus kalau gitu." Mavin mengangguk-anggukan kepalanya. "Mulai sekarang lo pacar gue!"
"Lo mabuk? Kemaren aja lo nolak gue."
"Gue gak mabuk." bantah Mavin cepat.
"Lo suka sama gue?" tanya Vanya.
"Enggak."
"Terus?"
"Ajari gue supaya suka sama lo."
*****
Vanya merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya. Senyuman tak pernah hilang dari wajahnya. Vanya benar-benar bahagia. Mavin menjadi miliknya. Vanya merasa ini semua bagai mimpi belaka.
Vanya menghidupkan ponselnya dan membuka galeri. Vanya menatap foto selfinya dengan Mavin ditaman tadi. Senyuman Vanya semakin mengembang.
Vanya membuka aplikasi instagram dan menguplod fotonya dengan Mavin.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
