FALL DOWN

1.9K 51 0
                                    

"Aaaaaaaa tolonghhhh."

Bugh brak.

"NAURA!!!" Radit berteriak namun semua sudah terlambat.

"KAK RAHDITHHH!!" Kata kata Naura masih terdengar namun, sudah tidak jelas.

Radit pun menghampiri tempat kejadian dan terkulai lemas saat dia melihat Naura sudah tak terlihat.

Naura jatuh ke jurang. Charin telah mendorong Naura hingga jatuh ke jurang. Radit? Tentunya dia sudah mematung sejak melihat Naura tak lagi terlihat.

Radit merasa gagal dan tak bisa menjaga Naura. Apa yang harus dia katakan pada orang tua Naura.

Tak lama Radit sadar teringat akan kejadian yang menimpa Naura bukanlah kecelakaan. Melainkan kesengajaan yang tentunya dilakukan oleh Charin.

Radit menghampiri Charin yang masih di tempat dan tidak dapat berkutik lagi karena sejak tadi telah dicegat oleh kedua teman Radit.

"LO GAK PUNYA OTAK APA?!" Emosi Radit berada di puncak.

"G-gue gak sengaja."

"Masih bisa ngelak lo! Lo liat kan Naura jatuh ke jurang, emangnya lo gak mikir apa?!" Radit benar benar sudah marah wajahnya merah padam.

"Radit udah woi! Selamatkan Naura dulu bego! Dia yang lebih butuh pertolongan daripada lo ngoceh ke pembunuh!"

"NAURA GAK MENINGGAL!" Radit menaikan nadanya satu oktaf dan masih dengan air matanya yang membasahi pipinya.

Mereka tak mengindahkan kata kata Radit dan langsung pergi ke bawah melalui jalan lain untuk mencari Naura.

Radit langsung mengekori mereka di belakang dan dengan langkah panjang Radit dapat menyusul mereka hingga menjadi lebih ke depan.

"Naura! Lo bakal selamet Ra, tungguin gue di sana." Radit terus saja mengoceh panik.

Iqbal yang melihat kawannya panik langsung saja merangkul nya seakan memberi kekuatan.

"Lo tenang dulu kita bakal bantuin lo cari Naura."

"Naura, dia masih hidup kan Naura dia kembali lagi kan?" Radit terus saja berucap Naura dan Naura.

"Iya iya dia bakal kembali, lo tenang dulu jangan kayakgini."

"Naura bal Naura dia jatuh! Dia jatuh ke jurang!"

"Lo tenang!!"

Plak!!

Iqbal yang melihat Radit selalu panik pun akhirnya mengangkat tangannya. Tamparan mulus mendarat di pipi Radit.

Seketika Radit langsung bungkam dan memegang pipi nya. Namun, air matanya tak terbendung lagi.

Mereka sudah sampai di bawah dan langsung mencari keberadaan Naura. Khususnya Radit dan Zhiva, mereka lah yang merasa sangat terpukul karena kejadian ini.

"NAURA!!"

"Lo dimana??!!"

"NAURA!"

Senior Kampus [ COMPLETED ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant