11 - WAKTU ISTIRAHAT

3K 165 0
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

"Tunggu!"

Seorang dokter pria itu bangun dari jongkoknya kemudian tubuhnya menghadap ke arah Farida.

Farida memilih untuk tidak membalikkan badannya kebelakang karena ia takut kalau seorang dokter pria itu mengetahui bahwa dirinya pernah bertemu dengan Farida.

Dari arah belakang, Farida terlihat gugup karena suara napas gusar terdengar oleh seorang dokter pria yang menahannya di sana.

"Jangan gugup gitu dok, tenang aja saya gak akan marah ataupun nyuruh menggantikan makanannya," seorang dokter pria itu terkekeh melihat Farida gugup dan tidak menggerakkan tubuhnya sama sekali sama hal nya seperti patung.

Cinta yang suci merupakan anugerah yang patut di syukuri. Karena itu fitrah dari-Nya yang harus di jaga dengan baik.

"Kalau dokter tidak akan marah dan tidak akan nyuruh saya menggantikan makanannya terus kenapa dokter menahan saya disini?" Farida bertanya dengan napas yang tersengal-sengal.

Dari arah ruangan UGD, ada seorang perawat wanita berlari menghampiri mereka.

"Maaf dok, pasien di ruangan UGD sudah sangat membutuhkan pertolongan dokter." seorang perawat wanita memberitahukan kepada Farida bahwa pasien yang berada di ruangan UGD sudah sangat membutuhkannya.

"Baik saya akan segera ke sana."

"Maaf dok di ruangan UGD ada pasien yang sedang membutuhkan pertolongan saya, jadi saya harus pergi. Saya permisi," Farida dan seorang perawat wanita segera beranjak dari sana dan berlari menuju ruangan UGD.

•••

"Assalamu'alaikum," akhirnya Farel sudah sampai di ruangan dokter spesialis bedah untuk melanjutkan pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter.

"Wa'alaikumsalam."

Di ruangan dokter spesialis bedah terlihat hanya beberapa dokter yang sedang bersiap-siap menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter.

Mungkin, dokter-dokter lainnya sudah menjalankan tugasnya masing-masing karena di luar sudah terlihat pasien mulai berdatangan.

Dan terlihat di sana masih ada Edward yang berkonsentrasi penuh sedang mencatat di map berwarna merah.

"Gimana?" Edward bertanya.

"Gimana? Maksud lo?" Farel bingung.

"Siapa seorang pria yang berada di gerbang masuk rumah sakit itu?" Edward memberhentikan mencatatnya karena Farel sudah kembali.

"Oh, itu Paman gue dia mengirimkan makanan yang dibuat oleh istrinya."

"Terus sekarang makanannya mana?" Edward heran kalau tadi Farel diberi makanan oleh Pamannya, lalu dimana makanan itu?

"Makanannya jatuh berantakan."

"Ya ampun, kenapa bisa? Seharusnya lo jaga baik-baik makanan itu. Paman lo udah repot-repot kesini untuk memberikan makanan itu," Edward sedikit merasa kesal kepada Farel.

"Tadi dijalan gue tidak sengaja di tabrak oleh seorang dokter wanita yang sedang berlari menuju ruangan UGD."

Farel heran kenapa seorang dokter wanita tadi tidak berani membalikkan tubuhnya padahal ia sudah memancingnya dengan cara komunikasi.

•••

"Dari hasil pemeriksaan, pasien mengalami gejala lambung, saya sarankan pasien di rawat inap disini," Farida menjelaskan tentang kondisi pasien kepada pihak keluarganya.

"Baik, terima kasih dok." seorang pria paruh baya mengucapkan terima kasih kepada Farida.

"Sama-sama, saya permisi."

•••

Tepatnya pada pukul 12.00, semua dokter beristirahat dari pekerjaan dan tanggung jawabnya.

Dari ruangan dokter spesialis bedah, terlihat kalau dokter-dokter sudah mulai melangkahkan kakinya menuju kantin rumah sakit.

Farel memilih untuk sholat Dzuhur dulu sebelum ia beristirahat di kantin rumah sakit. Kebetulan di area rumah sakit ada musholla untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Setelah selesai mengambil air wudhu, Farel beranjak menuju musholla dan segera menunaikan sholat Dzuhur.

"Allahu Akbar."

Didahului oleh takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

•••

Selesai sholat Dzuhur, Farida langsung beranjak menuju kantin rumah sakit.

"Mbak, saya pesan jus buah naga satu." Farida memilih untuk meminum jus buah naga karena buah naga merupakan salah satu buah-buahan yang mengandung banyak manfaat.

"Tunggu sebentar Mbak."

Ketika Farida sedang fokus pada handphone nya, tiba-tiba ada seseorang datang menghampirinya.

Jangan lupa follow dulu kawan, tega kalian kalo belum follow tapi minta next ಥ‿ಥ

Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya kawan! Please ✨💟

FOLLOW INSTAGRAM
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat

FOLLOW TIKTOK
@wp.duniakuduniamu

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Where stories live. Discover now