02 - PERTEMUAN

7.1K 366 16
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

"Mohon perhatian, kepada para penumpang pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan GA314 tujuan Indonesia dipersilahkan memasuki pesawat udara melalui pintu A39

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Mohon perhatian, kepada para penumpang pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan GA314 tujuan Indonesia dipersilahkan memasuki pesawat udara melalui pintu A39. Terima kasih!"

Pria tampan yang sedang membaca Al-Qur'an dari tadi sambil menunggu penerbangan, kini dia sudah berakhir dan memasukkan Al-Qur'an nya kedalam tas. Mendengar pemberitahuan kalau pesawat yang ia akan tumpangi sudah di persilahkan masuk. Dengan gerak cepat, ia menggendong barang bawaannya dan menarik kopernya yang berwarna hitam kedalam pesawat.

Farel Nugraha adalah seorang pria dari keluarga yang berada. Abang dan Adiknya memiliki pekerjaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Tetapi ia memilih untuk bekerja di bidang medis dengan alasan ingin membantu orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan. Abi dan Ummi nya sudah meninggal 6 tahun kebelakang karena kecelakaan lalulintas antara mobil mereka dengan bus pariwisata.

"Astaghfirullah, ada apa ini." Pria itu menghampiri orang-orang yang sedang bergerombol melihat seorang nenek-nenek yang pingsan di tengah jalan bandara.

"Ini Mas, tadi nenek ini langsung tergeletak di sini dan tidak sadarkan diri," salah satu orang menjawab pertanyaan darinya.

Farel tanpa berpikir panjang ia langsung mengeluarkan stetoskop nya untuk mengetahui keadaan nenek yang tidak sadarkan diri itu.

"Nenek ini cuma kecapean aja, jangan khawatir bentar lagi juga dia akan sadarkan diri." Farel menjelaskan kepada orang-orang yang melihat keadaan nenek itu.

"Makasih Mas, untung ada Mas dokter di sini," seorang pria berterima kasih kepada Farel atas bantuannya.

Farel tersenyum karena ia senang bisa membantu orang yang sedang darurat. "Sudah tugas saya sebagai dokter. Saya permisi, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Farel melanjutkan langkah kakinya menuju pesawat yang akan ia tumpangi. Diperjalanan langkah menuju pesawatnya, Farel senyum-senyum sendiri karena akhirnya ia bisa membantu orang yang sedang membutuhkan pertolongan, karena atas kehendak-Nya siapapun tidak bisa mencegahnya.

"Alhamdulillah sampai juga." Farel mengeluarkan album keluarganya sambil memandangi satu demi satu wajah dalam album itu

"Abi, Ummi, Farel akan wujudkan cita-cita Abi dan Ummi. Dan Farel akan buktikan bahwa Farel bisa membantu orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan Farel. Manusia mungkin sudah berencana tetapi Allah lah yang akan memutuskan. In Syaa Allah, Allah akan mempermudah Farel dalam melangkah kedepannya," ucapnya lirih.

Seorang pramugari memberitahukan kalau handphone Farel jatuh di bawah kursi yang ia sedang duduki.

"Mohon perhatian, kepada para penumpang pesawat bersiap-siap karena pesawat akan mendarat, pastikan barang bawaan anda tidak ada yang tertinggal. Terimakasih"

Keluar dari pesawat Farel mencari seseorang karena ia akan di temani oleh seorang rekan kerjanya di bidang medis untuk mengantarkan ia ke tempat saudara di Jakarta. Ia merasa perlu ditemani seseorang karena baru sekarang ia menginjakan kakinya di Indonesia, dengan alasan ia dipanggil bekerja di bidang medisnya.

Takdir Allah yang membawa Farel ke Indonesia, Farel tidak menyangka bahwa takdir yang Allah berikan sangatlah luar biasa diluar ekspektasinya.

Sekian lama Farel mencari ke sana-kemari rekan kerja di bidang medisnya, ia memutuskan untuk mengirimkan pesan kepadanya.

Farel :

"Ward, lo dimana? Ini gue udah di bandara. Gue cari kesana-kemari tapi gue gak lihat lo disini, gue tunggu dekat tempat terminal bus."

Ketika Farel menunggu rekan kerjanya, ia melihat ada seorang wanita berjilbab warna putih kelihatannya dia sedang kebingungan mencari sesuatu.

"Mbak, dari tadi saya perhatikan Mbak sedang mencari apa? Apa ada yang perlu saya bantu?" Farel gak berani menatap matanya, karena ia tahu hukum menatap mata seorang wanita yang belum mahramnya.

"Saya sedang mencari koper berwarna merah yang saya bawa, tadi ketika saya tinggalkan sejenak koper itu tiba-tiba hilang entah kemana," wanita berjilbab itu sibuk mencari kopernya ke sana-kemari tanpa memperdulikan siapa yang bertanya.

"Saya bantu mencarinya ya, Mbak." tawar Farel dan mulai mencarinya.

Jangan lupa follow dulu kawan, tega kalian kalo belum follow tapi minta next ಥ‿ಥ

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jangan lupa follow dulu kawan, tega kalian kalo belum follow tapi minta next ಥ‿ಥ

Makasih yang udah mampir. Jangan jadi silent reader, vote dan comment untuk meninggalkan jejak kalian 💟

Follow IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat

FOLLOW TIKTOK
@wp.duniakuduniamu

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Donde viven las historias. Descúbrelo ahora