08 - TUGAS PERTAMA

3.2K 187 5
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

"Rel, di ruangan UGD ada pasien seorang anak kecil laki-laki mengalami gejala usus buntu, dari hasil pemeriksaan dia harus segera dioperasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Rel, di ruangan UGD ada pasien seorang anak kecil laki-laki mengalami gejala usus buntu, dari hasil pemeriksaan dia harus segera dioperasi." Edward memberitahu semuanya kepada Farel.

"Terus lo tunggu apa lagi? Kenapa lo kesini seharusnya lo siap-siap untuk melakukan tindakan operasi nya!" Farel merasa heran, seharusnya Edward segera siap-siap untuk melakukan tindakan operasi tetapi dia malah menghampirinya.

"Gue mau lo yang lakukan operasi ini Rel, gue percaya sama lo, lo pasti bisa lakukan tindakan operasi ini." Edward membujuk Farel supaya dia yang melakukan tindakan operasi nya.

"Lo jangan bercanda deh, ini bukan hal yang patut untuk dijadikan bahan candaan, lo harus selamatkan anak kecil laki-laki itu sekarang. Jangan sampai telat!" Farel menyuruh Edward untuk segera melakukan tindakan operasi nya.

"Gue serius Rel, mana mungkin di situasi sangat penting gini gue bercanda."

"Tapi--"

"Udah jangan banyak mikir, kita harus bergegas cepat. Kita harus selamatkan anak kecil laki-laki itu!" Edward memotong perkataan Farel.

Akhirnya Farel dan Edward dengan beberapa perawat memasuki ruangan OK untuk mengganti pakaiannya.

Farel dan Edward dengan beberapa perawat menggunakan pakaian serba berwarna hijau tua untuk melakukan tindakan operasi.

Sebelum memasuki ruangan operasi, Farel berdo'a supaya operasi yang ia akan lakukan semoga lancar tidak ada kendala apapun.

•••

Farida memasuki rumah sakit yang terlihat besar serta bersih dan indah ditambah dengan halaman rumah sakit yang di tanami pohon besar yang menyejukkan. Farida melihat belum banyak pasien karena mungkin waktu masih pagi.

"Pagi, maaf sus bisa antarkan saya ke ruangan dokter spesialis bedah?" Farida meminta seorang perawat wanita untuk mengantarkannya ke ruangan dokter spesialis bedah.

"Mbak dokter spesialis bedah baru disini kan? Mari dok saya antar," seorang perawat wanita mengantarkan Farida ke ruangan dokter spesialis bedah.

Diperjalanan menuju ruangan dokter spesialis bedah, Farida melihat seorang dokter pria memasuki ruangan operasi menggunakan pakaian serba berwarna hijau tua dan dia seperti seorang pria yang pernah ia temui.

"Itu kan--"

"Ini ruangannya dok," seorang perawat wanita memotong lamunan Farida lalu tersenyum dan segera beranjak pergi dari sana.

"Makasih sus."

Farida memasuki ruangan dokter spesialis bedah untuk berkenalan dengan dokter lainnya yang baru ia temui. Di ruangannya terlihat belum banyak dokter-dokter lainnya mungkin waktu masih pagi.

"Assalamu'alaikum," Farida mulai berkomunikasi dengan dokter spesialis bedah lainnya.

"Wa'alaikumsalam," seorang dokter pria menjawab salam Farida dan diikuti oleh dokter-dokter lainnya.

"Silahkan masuk, mbak ini dokter spesialis bedah baru disini kan?" Seorang dokter pria bertanya sambil tersenyum.

Sebelumnya dokter-dokter spesialis bedah lainnya sudah di beritahu kalau hari ini akan ada kedatangan dokter spesialis bedah baru di rumah sakit mereka bekerja.

"Iya benar dok, saya dokter spesialis bedah baru di sini," Farida mulai merasa nyaman dengan suasana di ruangannya, sesekali matanya melihat kesekeliling ruangan itu.

"Perkenalkan nama saya Farida Nursyifa asal dari negara Singapura, saya bekerja sebagai seorang dokter spesialis bedah sekitar sudah 5 tahun lebih."

"Selamat datang dok, semoga dokter betah kerja di sini," seorang dokter wanita mengucapkan selamat kepada Farida dan diikuti oleh dokter-dokter lainnya.

Mereka saling berkenalan satu persatu dengan Farida dengan baik. Namun ada salah satu seorang dokter pria menatap Farida dengan cara yang berbeda, dia menatap Farida dengan penuh keseriusan.

 Namun ada salah satu seorang dokter pria menatap Farida dengan cara yang berbeda, dia menatap Farida dengan penuh keseriusan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa follow dulu kawan, tega kalian kalo belum follow tapi minta next ಥ‿

Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya kawan! Please ✨💟

FOLLOW INSTAGRAM
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat

FOLLOW TIKTOK
@wp.duniakuduniamu

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Where stories live. Discover now