10

6.8K 983 316
                                    

●○●○●○

Hari sudah mulai menggelap, lampu-lampu di jalanan mulai dinyalakan ketika Wooyoung baru saja turun dari bus. Langkah membawa dirinya menuju ke sebuah jalanan yang cukup sepi malam itu, jalanan yang sama saat ia pertama kali menjumpai San setelah 10 tahun berpisah.

Wooyoung yang bisa dibilang sudah cukup putus asa membujuk Juyeon akhirnya memilih jalannya sendiri, ia berharap bisa bertemu San meskipun sebenarnya ia sedikit takut datang ke tempat itu lagi.

Di antara ketidakpastian yang ia rasakan, Wooyoung sedikit lega saat matanya menangkap ada beberapa orang yang nampak tengah mengobrol sambil tertawa di depan sebuah bangunan tua, lebih tepatnya ia melihat dua orang teman San yang kala itu ikut menahan tangannya diantara gerombolan di depan sana. Kemungkinan ia bisa bertemu dengan San akan menjadi semakin besar.

Wooyoung membenarkan mantel dan letak syal yang melingkari lehernya sebelum mendekati para manusia yang nampak belum menyadari kehadirannya itu.

“Permisi” Ia menyapa dengan ramah dan setenang mungkin.

Gerombolan yang kira-kira berjumlah lebih dari 10 orang itu segera menghentikan percakapan seru mereka dan fokus mereka beralih pada Wooyoung yang tengah membungkuk sopan.

“Oh astaga siapa dia?” kaget salah satu teman San, semua orang nampaknya juga mengalami hal yang sama.

“Wah jangan-jangan dia mata-mata dari musuh kita” seorang pria berambut hijau segera memasang tampang waspada. Wooyoung berdiri dengan wajah bingungnya. Dia mata-mata? Yang benar saja.

“Loh Hongjoong hyung bukankah dia yang waktu itu kita kerjai saat San hyung berkelahi dengan Juyeon?” kali ini giliran teman San yang sebenarnya memiliki wajah seperti bayi namun penampilannya dibuat seram.

“Heol, kau benar” pria bernama Hongjoong itu tertawa saking tidak percayanya dengan apa yang ia lihat, ia berjalan mendekati Wooyoung yang sebenarnya sangat malas berada diantara teman-teman San “Mau apa kau kesini lagi? Mau menyerahkan diri?”

Pertanyaan Hongjoong disahuti dengan gelak tawa mengejek dari gerombolan di belakangnya.

“Aku ingin bertemu dengan San, apa dia ada di sini?” Wooyoung langsung bertanya pada pointnya, tentu saja ia tidak akan berbasa-basi dengan para orang gila ini.

“Wah dia benar-benar mau menyerahkan diri rupanya, Jongho-ya panggilkan San dan beritahu mangsanya datang sendiri ke dalam perangkap” kalimat perintah itu segera dilaksanakan oleh orang imut bernama Jongho, ia langsung memasuki markasnya untuk memanggil San yang mungkin sedang tidur.

Tak selang beberapa lama Jongho kembali keluar dari markas, diikuti oleh San bersama kekasihnya yang senantiasa menggandeng lengan kirinya.

Mata San yang masih setengah mengantuk itu seketika membola begitu melihat siapa tamu yang datang untuknya.

“what the fck" Umpatnya dalam hati.

"Apa yang kau lakukan disini?!” Tanya San marah, dia tidak habis pikir pada pola pikir Jung Wooyoung yang sampai senekat ini pergi ke tempatnya yang berbahaya. Dia itu bodoh atau apa.

“Oppa, dia siapa?” dengan tatapan yang tidak sopan Minju memperhatikan penampilan Wooyoung. Di matanya, pria pendek itu nampak mirip kepompong, terbalut mantel tebal dan syal tinggi.

San hanya merespon dengan gelengan.

“San aku ingin berbicara denganmu” Wooyoung berjalan mendekat masih dengan senyum tulus di wajahnya, semua teman San memperhatikan kejadian yang sudah mirip drama televisi ini dengan seksama.

Come As You Are [woosan]Where stories live. Discover now