empat

2.1K 277 13
                                    

Hope u enjooy!


"Baiklah. Ayo berangkat."

Hao berhasil dibuat bingung dengan kedua pria di depannya

Bagaimana tidak? Dengan selisih sepersekian detik, kedua pria itu mengajaknya berangkat bersama.

Sosok yang sudah dianggapnya kakak, dan juga..suaminya.

"Maaf sebelumya tuan Sung, Hao selalu berangkat bersamaku." ucapnya dengan nada sinis yang begitu kentara

Hanbin hanya tersenyum.

"Tapi ia istriku Jiwoong-ah. Bagaimana jika ada yang melihat?"

Kekehan sinis terlihat jelas dari mulutnya.

"Mengapa kau baru menyadarinya sekarang? Tiga tahun, kau tak pernah seperti ini. Ckck, kau terlalu asik dengan kekasihmu, hingga tak sadar dengan rumor yang dulu ber—"

"Cukup, hyung." ucap Hao penuh penekanan.

Kemudian diraihnya tangan Hanbin.

"Maaf Jiwoong hyung. Lain kali saja kita berangkat bersama."

Ia melangkah lebih dulu menuju mobil Hanbin. Sedikit senyum ejekan ia arahkan pada Jiwoong

"Baguslah." ucap Jiwoong ketika mobil Hanbin menjauh.










"Mengapa kau tidak membiarkan Jiwoong meneruskan ucapannya?"

Hanbin membuka pembicaraan dengan serius.

"Tidak penting." jawabnya singkat.

"Aku tahu kau bukan orang yang seperti itu. Kau menyembunyikan sesuatu?" tanyanya.

"Bukan urusanmu."

"Bagimana biasa itu bukan urusanku?  Rumor itu past—"

"Karena yang terlibat hanya aku dan Jiwoong. Bagaimana bisa kau berkata seperti itu? Toh tidak diberitakan." nada bicara Hao sedikit meninggi.

"Jangan khawatir, kau sama sekali tak terlibat dengan ini."






"Kau istriku. Dan itu menjadi urusanku."

Hao tersenyum...sinis.

Senyum yang tidak pernah Hanbin lihat sebelumnya.

"Tidak. Ku rasa bukan itu alasannya."

Tatapan yang semula kedepan, beralih menatap Hanbin.

"Kau takut reputasimu memburuk karena melihat istrimu bersama pria lain."

Hao tertawa.

"Aku penasaran apa yang akan ditulis oleh berita jika tahu tentang ini."

"Atau..kau sengaja mengantarku karena kau ingin membahas soal ini? Atau kau bahkan ingin menutupinya?"




"Kau membiarkan Hao berangkat bersama pria itu!?" pekik Keita.

Jiwoong hanya mengangguk.

"Kau ini! Bagaimana jika mereka bertengkar? Atau bagaimana jika Hanbin melakukan sesuatu yang diluar kendalinya seperti memukul atau bahkan menurunkannya di jalan?"

Jiwoong hanya tertawa, dan itu membuat Keita tambah jengkel.

"Kau bahkan hanya tertawa? Sebenarnya kau ini—"

[2] Lie | Binhao [END]Where stories live. Discover now