dua puluh enam

1.6K 189 23
                                    

"Bagaimana kondisimu?" Matthew mendongak, laki-laki itu datang lagi.

Kim Jiwoong, yang entah mengapa tak absen mengunjunginya. Entah hanya sekedar membawakan makanan bergizi—karena Matthew selalu memuntahkan makanan rumah sakit— atau hanya akan membawakan buah dan baju gantinya.

Padahal, pria itu terlampau membencinya.

"Lebih baik."

"Bagus. Kau sudah terlalu lama berada disini sedangkan agensi sudah dibombardir oleh email brand yang menanyakanmu."

"Salah siapa memadatkan jadwalku?"

"Ini karena ulahmu sendiri. Jangan lupa pelanggaran k—"

"Ya ya ya Kim sajangnim." Matthew sudah bosan mendengarkan kalimat yang sama dari belah bibir Jiwoong.

Sekalipun sikapnya melunak, ucapan itu masih sama kejamnya.

"Jadi, kapan aku akan keluar dari sini?"

.
.
.

Hao merapatkan tubuhnya di dalam jaket yang ia  gunakan saat merasakan angin kencang menyapa tubuhnya. Rasanya sudah sangat lama sejak terakhir ia menikmati musim gugur di tempat kelahirannya ini.

Kakinya melangkah perlahan, mencari spot yang bagus untuk ia duduki dan difoto tentu saja.

Jika kalian bertanya dimana Hanbin dan Yujin jawabannya adalah mereka sedang tertidur di penginapan akibat kelelahan setelah dari panti asuhan dan beberapa tempat.

Hao tersenyum, taman ini masih sama sejuknya. Rasanya tak ada perubahan yang signifikan sejak ia meninggalkan Fujian.

Bahkan letak ayunan disana masih sama, hanya saja Hao benar-benar terkejut ketika melihat siapa yang sedang menaiki ayunan itu.

"Kau disini.. Jeonghyeon?"

.
.
.
.

Hao masih betah dengan tatapan bingung yang ia arahkan pada lelaki didepannya ini. Bagaimana bisa Jeonghyeon ada di fujian?

"Hei, berhenti menatapku seperti itu." Surainya diusak begitu saja oleh Jeonghyeon.

"Bagian mana yang membuatmu bingung, Hao-ya?"

"Semuanya. Mengapa kau ada disini dan untuk apa?"

Jeonghyeon tersenyum gemas, bagaimana bisa sosok didepannya sudah berstatus menikah bahkan sudah memiliki anak?

Daripada menjadi seorang ibu, Hao bahkan terlihat cocok menjadi kakak Yujin.

"Aku mencarimu."

"Sampai ke Fujian?"

Jeonghyeon mengangguk.

"Tapi untuk apa?" Jeonghyeon mengulum bibirnya.

"Aku... minta maaf." Pria itu menghela napasnya kemudian melanjutkan.

"Atas semua yang terjadi saat itu. Aku tahu kau begitu menderita dan patah hati atas sikap bodohku yang meninggalkanmu bahkan di hari bahagiamu sendiri. Bahkan aku berselingkuh hingga membuatmu harus terjebak dengan Sung—"

"Jeonghyeon-ah." Hao menyela.

"Aku tidak membencimu. Kau tidak perlu meminta maaf. Soal Hanbin.. ya awalnya aku menyesalinya karena tak bisa mengendalikan diri dan pikiranku. Tapi jika bukan karenanya, Yujin tidak akan ada." Pandangan Hao menerawang ke arah langit kemudian beralih menatap Jeonghyeon dengan senyuman.

"Ya, Tuhan mengambil sesuatu dan memberi sesuatu yang tidak kita duga sebelumnya."

Jeonghyeon mematung. Inilah yang membuatnya menyesali keputusan hari itu. Sosok manis didepannya terlalu baik bahkan dengan segala rasa sakit yang ia dapatkan bertahun-tahun lamanya, baik darinya bahkan dari Hanbin.

Jeonghyeon menarik Hao ke dalam pelukannya, menghirup dalam-dalam aroma tubuh sosok itu.

"J-jeonghyeon-ah." Hao tak berkutik, ia menyadari sesuatu dari pelukan erat Jeonghyeon.

"Kau akan kemana?"

"Pergi? Ya, ke suatu tempat. Anggap saja ini pelukan terakhirku untukmu." Ia meletakkan tamgannya di pundak Hao.

"Jaga dirimu, jaga Yujin dan keluargamu. Berbahagialah."

Langkah kaki Jeonghyeon perlahan menjauh.

.
.
.
.

Hao menatap bingung ke arah Hanbin. Ia baru saja sampai dan disuguhkan dengan koper yang sudah dikemas.

"Kau mau kemana?"

"Pulang."

"Uh?"

"Aku akan kembali ke korea." Terkejut, Hao menghentikan pergerakan Hanbin yang masih saja sibuk dengan mengemasi barang lainnya.

"Ini bahkan belum sehari."

"Hao-ya. Ada sesuatu yang harus aku selesaikan." Hanbin menyodorkan tab nya.

'PASANGAN BAHAGIA SUNG HANBIN DAN ZHANG HAO ; BENARKAH ITU ASLI?'

'SUNG HANBIN DISEBUT-SEBUT SEBAGAI PENGUSAHA YANG MEMILIKI HUBUNGAN RAHASIA DENGAN MODEL "A" '

'MODEL 'A' DIDUGA ADALAH SEOK MATTHEW'

'[HEADLINE] BUKTI KEDEKATAN CEO GLIDE'S GROUP DENGAN MODEL SEOK MATTHEW.'

[+010 - 922] Aigoo, aku sudah menduganya.

[+010 - 740] Sung Hanbin? Aku melihat mereka beberapa kali bersama

[+010 - 461] Kasihan sekali Zhang Hao

[+010 -012] Eung.. putranya bahkan masih sangat kecil.


chapter dua puluh enam —end.

haloo, apa kabar? long time no see~

[2] Lie | Binhao [END]Where stories live. Discover now