enam

2.5K 359 36
                                    

"Mama! Papa!"

Hao tersenyum cerah, kemudian menghampiri dan memeluk Yujin

"Yujin merindukan mama?" Saking gemasnya, Hao bahkan menciumi seluruh wajah Yujin.

Dengan melihat Yujin saja, Hao bisa merasakan ketenangan bahkan melupakan apa yang senpat terjadi saat pesta.

Saat itu ia melihat ekspresi marah yang ditunjukkan Jeonghyeon dan Hanbin dari atas panggung dengan jelas. Ia merasa ada sesuatu yang mereka bahas dan itu pasti tentang dirinya.

Bukan apa-apa, hanya saja keduanya baru bertemu dan Jeonghyeon baru saja pulang dari Jepang setelah bertahun-tahun membangun karirnya disana.

Dan Hao lah yang menjadi jembatan antar mereka, hingga mereka bertemu di pesta ini untuk pertama kalinya.

Setelah turun dari atas panggung dan sedikit berbincang dengan tamu lain, ia bermaksud untuk menemui Hanbin.

Tetapi apa yang ia lihat justru mengacaukan niatnya.

Hanbin, pria itu justru berciuman panas dengan Matthew di sisi lain gedung.

Sangat panas, sampai membuat kekesalannya benar-benar hampir meluap.

Sebenarnya ia terbiasa melihat ini, Matthew yang dilaporkan selalu berada di ruangan Hanbin, bahkan percakapan mesra mereka sering ia dengarkan di tengah malam tanpa sengaja.

Tapi untuk kali ini ia benar-benar tak tahu kalau Matthew juga diundang. Dan kali ini menurutnya sudah keterlaluan.

Ia ada disini karena saling menjaga reputasi didepan media. Datang secara terpisah saja bisa membuat mereka menjadi buah bibir orang-orang.

Image pasangan dan keluarga sempurna benar-benar tersemat diantara mereka.

Dan bisa-bisanya pria itu mengacaukannya dengan pemandangan ini?

Bukan hanya Hanbin, ia pun akan terkena imbas. Apalagi keluarga Hanbin, ia tak bisa membayangkan reaksi keluarganya.

"Ah, tuan Jung. Mari ikut saya sebentar."

Dengan sigap, Hao menghalau pria bermarga Jung yang hendak mendekat kearah ruangan itu.

Setidaknya untuk saat ini, tak ada yang boleh mendekati ruangan itu.











"Mama, apa yang mama lakukan?" Yujin sedikit berjinjit, mencoba mengintip apa yang Hao lakukan diatas meja pantry.

"Mama sedang membuatkan kopi untuk papa." Mata Yujin berbinar ketika mendengar kata 'papa'

"Mau!"

"No coffeé for Yujin, ne?" Hao menggeleng

"No, mama. Yujin mau mengantarkannya pada papa. Boleh kan?"

Sebenarnya Yujin sudah lama ingin melakukan ini. Di matanya, sang papa terlihat sangat keren dengan raut wajah serius dan kacamata yang membingkai wajahnya.

Ia diam-diam selalu memperhatikan papanya dari jauh jika bekerja di ruang tamu atau ruang tengah, tetapi ia tak berani untuk mendekat.

Sung Hanbin benar-benar definisi tak tersentuh.

Kaki mungil Yujin melangkah mendekati Hanbin.

"Papa, Yujin membawakan—"

BYUR

Yujin tersdandung hingga kopi yang ia bawakan tumpah mengenai lembar kerja Hanbin dan sedikit mengenai pergelangan tangannya.

Hanbin terbelakak marah, menatap Yujin yang kini menunduk takut.

[2] Lie | Binhao [END]Where stories live. Discover now