Abang ~ Jaebum

3.4K 336 38
                                    

Sudah kenal bukan sama abangnya si gembul ini? Ya, namanya Min Jaebum,. Satu bulan yang lalu dia masuk ke tahun pertama sekolah menengah pertama alias EsEmPe, ohh iya betul sekali jika kalian menebak dia ini satu angkatan dengan si pedofil Jung Hoseok.

Si Abang Jaebum ini sayang sekali dengan Ugi, meski dulu sempat menolak mentah-mentah untuk mempunyai adik, nyatanya Ugi sudah bisa mengambil atensinya semenjak masih dikandungan, perut bulat ibunya lebih tepatnya.

"Abang ayo makan." Yoonri dengan perut membuncit diusia kandungan 7 bulannya itu berjalan dengan tertatih menuju ruang tamu dimana si anak sulung berada sembari membawa satu piring berisi nasi dan beberapa potong sosis kesukaan Jaebum. Ini sudah pukul setengah 9 dan Jaebum selalu menolak sarapan bersama karna ia kesal ibunya hamil.

"Jaebum, bukan abang, namanya jelek sekali." Jae mengerucutkan bibirnya kesal. Bukan, bukan kesal dengan sang ibu melainkan kesal sekali karna  dia tidak bisa memakaikan pakaian pada boneka Ken nya. Yuhuu,, sedikit informasi Jaebum ini suka main boneka Barbie.

"Abang itu panggilan, artinya kakak. Kan sebentar lagi Jae mau punya adik." Jaebum membanting keras bonekanya hingga Yoonri terkejut dan hampir saja terjengkang, duh kalo jatuh kan Ugi tidak jadi berojol dan kesayangan sejuta umat.

"Abang!! Kenapa banting-banting gitu? Jangan jadi anak nakal ya, ibu gak suka." Si Abang malah berlari dan menerjang perut sang ibu lalu membenamkan wajahnya di gundukan lembut itu dan mulai menangis.

"Huhuhu bajunya Ken robek huhuhu ketiaknya keliatan." Hmm.. hmm.. ternyata nangis karna gak bisa pakein baju si Ken sampai bajunya robek.

Yoonri hanya mampu menenangkan, ia bawa sebelah tangannya yang bebas untuk mengelus surai lembut si sulung.

"Sudah jangan nangis lagi, nanti ibu jahitin. Jangan nangis di perut ibu nanti adik dengar lalu sedih."

"Awww.." Pekik Jaebum seraya menjauhkan wajahnya dari perut sang ibu.

"Tuh kan, adik tidak mau kalau Abang menangis, jadi ditendang kan." Yoonri terkekeh sambil mengelus pelan perutnya, tendangan tadi cukup kuat sebetulnya hingga ia meringis saat tendangan kuat ia rasakan, tapi melihat ekspresi si sulung ia jadi tersenyum.

"A-adik m-menendang? Bagaimana bisa? Apa dia calon pemain sepak bola? Apa saat membuatnya juga harus ditendang-tendang begitu?" Nyaris saja Yoonri terbahak jika tidak menangkap raut polos penuh tanya dari sang anak. Yoonri lalu membawa Jaebum untuk duduk diatas sofa sebelum menaruh piring yang ia bawa tadi diatas meja.

"Jika adik merasa senang atau sedih atau rindu dengan ibu dan ayah maka dia akan menendang seperti itu, dia ingin kita tau bahwa adik sudah tidak sabar bertemu dengan kita, adik sayang dengan kita." Jaebum mengedip-ngedipkan matanya lucu, entah ada rasa yang merambat didadanya, tanpa sadar ia bawa tangan mungilnya untuk diletakkan diatas perut sang ibu.

"Adik rindu a-abang?" Gumamnya sembari mengelus perut sang ibu dengan gerakan melingkar.

Dukk

Duk

"Adik menendang lagi, ibu.. ibu adik menendang. Apa itu artinya adik rindu dengan Jae?" Matanya berbinar cerah, Yoonri menganguk dan tersenyum haru. Semoga ini awal yang baik bagi Jae untuk bisa menerima sang adik.














Hari berganti hari, minggu berganti Minggu dan bulan berganti bulan, kini tiba saatnya ibu Min melahirkan si jabang bayi yang sudah ditunggu-tunggunya.

"Jae aaagghh c-cepat telfon a-ayah huuhh huh sakittth." Jaebum kalang kabut. Tadi ia baru saja pulang sekolah dengan paman Tojek, ia baru saja melangkahkan kaki kedalam rumah dan teriakan kesakitan sang ibu menjadi penyambutnya.

MbuLkachu ©✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora