T I G A

3.4K 456 13
                                    

"Ada yang mau dibicarakan?"

Setelah dari perpustakaan, Seonghwa dan Leedo memutuskan untuk pergi ke kantin, karena untuk beberapa jam ke depan kelas mereka kosong karena gurunya sedang ada urusan.

Leedo menggeleng seraya tersenyum, dan itu justru membuat Seonghwa bingung sekaligus khawatir.

"Itu... Kenapa dengan wajahmu?" tanya Leedo seraya menunjuk kening Seonghwa yang lebam, meski tertutup rambutnya tapi Leedo masih bisa melihatnya. Atau lebih tepatnya dia tahu kejadiannya.

Seonghwa mendelik, lalu dengan cepat mengelus keningnya lalu tertawa canggung.

"Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil. Kemarin aku tidak sengaja menabrak pintu kamar karena jalan sambil bermain ponsel." Seonghwa tidak sepenuhnya bohong, ya meskipun waktu itu masih siang dan dia masih menjadi dirinya sendiri.



"Andai aku bisa mengutuk Mingi."



"Sudah diobati?" Seonghwa terlonjak saat Leedo melontarkan pertanyaan lain. Lalu dengan cepat Seonghwa pun mengangguk.

"Aku ingin bicara serius denganmu, tapi ku rasa sekarang waktunya tidak tepat."

"Bagaiamana jika sepulang sekolah nanti? Kau bisa datang ke rumahku." Leedo diam tak merespon, namun raut wajahnya tak menyembunyikan jika ia tengah memikirkan sesuatu.

"Tenang saja, Appa sedang tidak di rumah." seakan mengerti dengan apa yang Leedo pikirkan, Seonghwa pun berujar.

"Baiklah. Aku akan datang nanti." Seonghwa mengangguk senang mendengarnya.

⭐❇⭐

"Apa Seonghwa sudah pulang?"

Pemuda bernama Hongjoong itu terus saja bergumam sembari melihat sekelilingnya dan arlojinya secara bergantian.

Tak lama orang yang sedari tadi ditunggunya pun lewat di depannya yang berdiri sambil bersandar pada mobilnya. Dengan cepat Hongjoong menghampirinya, dan menghalangi jalannya dengan tiba-tiba, membuat sosok itu terkejut karena kedatangannya.

"Apa yang kau lakukan?" tanyanya sinis yang membuat Hongjoong mengernyitkan keningnya dan berpura-pura bingung.

"Sebagai adik yang baik, aku hanya ingin menyapamu, apa tidak boleh?" Seonghwa diam tak merespon, ia lebih memilih untuk pergi, berjalan melewati Hongjoong yang berdiri di depannya.



"Hah~ kau benar-benar bodoh, Hongjoong."

Hongjoong tak langsung beranjak setelah Seonghwa pergi, ia justru menunduk dan terlihat memikirkan sesuatu, sampai seorang gadis berkacamata menghampirinya dengan sepeda motornya.

"Hey! Minggirlah, jangan berdiri di tengah jalan!" Hongjoong mendongak untuk melihat siapa yang berbicara.

"Kau lagi?" gadis itu kemudian melepas helmnya, lalu berjalan menghampiri Hongjoong.

"Ada apa?" tanya Hongjoong seraya menatap bingung pada gadis itu.

"Seharusnya aku yang bertanya, ada apa denganmu? Kenapa berdiri di tengah jalan seperti itu?" Hongjoong semakin bingung dengan pertanyaan gadis di depannya itu, ia lantas melirik sekitarnya.

"Bukankah jalan masih luas, kenapa harus lewat sini?" mendengar pertanyaan Hongjoong, gadis itu justru berdecak kesal.

"Karena aku hanya ingin lewat sini." Hongjoong berpikir sejenak untuk mencerna perkataan gadis itu, lalu perlahan menggeser posisinya untuk memberi jalan pada gadis itu.

"Eum? Terimakasih." seakan mengerti dengan apa yang Hongjoong lakukan, gadis itu kemudian berjalan kembali ke arah motornya, dan pergi meninggalkan Hongjoong.






"Gadis yang unik."

⭐❇⭐

"Hyung, bagaimana perkembangannya?" Hongjoong yang baru saja meminum minumannya pun menatap bingung ke arah seorang pemuda yang bertanya padanya.

"Perkembangan apa?"

"Oke sudah jelas, kau pasti belum melakukan apa-apa." seakan sudah tau dengan jawaban yang akan ia terima, pemuda itu pun menyerah untuk bertanya lebih lanjut pada Hongjoong.

"Maksudmu, Seonghwa?" tanya Hongjoong yang sadar dengan apa yang dipertanyakan sahabatnya itu.

"Sudah tidak usah dijelaskan, kau pasti belum melakukan sesuatu." Hongjoong diam tak menjawab, ia hanya menunduk menatap gelas yang masih ada di genggamannya.

"Astaga Hyung, apa salahnya kalau kau ikut dengan rencanaku? Justru itu akan membuahkan hasil."

"Tidak bisa, Yunho. Aku yakin dia sudah membenciku."

"Hey, kemana Hongjoong yang lama? Kenapa kau selalu berpikiran seperti itu?" tanya pemuda dengan nama Jeong Yunho itu yang heran dengan arah pikir Hongjoong.

Hongjoong diam tak menjawab, ia justru memalingkan pandangannya ke arah jendela besar di apartemennya, melihat ribuan butiran air jatuh membasahi dunia.

"Hah~ aku pulang dulu, jangan coba-coba untuk melakukan hal buruk, Hyung." ancam Yunho yang seakan mengerti dengan apa yang akan dilakukan Hongjoong jika ia meninggalkannya saat sedang stress seperti itu.



























































































Tbc~

Akhirnya bisa update:v
Setelah berhari hari gila gegara Ateez:v

Voment pliseu❤

[✔] 2. FEAR; JoongHwaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें