from friends to lovers

Start from the beginning
                                    

Lalu saat aku berbelok di ujung koridor, Jeno tiba-tiba saja menggeret tanganku dan mendudukkan aku di kursi taman sekolahan. Dan juga kenapa dia menggenggam erat tanganku?!

"Renjun, aku tau kita udah lama banget sahabatan. Tapi aku mau bilang sesuatu sama kamu. Aku, aku suka sama kamu." Jeno mengatakan itu dengan wajahnya yang memerah. Katakan padaku apa ini sungguhan?

"Jen, jangan becanda gitu dong. Mungkin kamu cuma kebawa suasana gara-gara candaan anak-anak?"

Jeno tidak bergeming, tapi aku tau itu adalah sebuah keraguan yang Jeno rasakan. Aku pun berdiri dan berjalan menjauh setelah menepuk dua kali kepalanya.

Tapi, efek dari perkataan Jeno yang meskipun diliputi oleh keraguan tadi berhasil memporak porandakan perasaanku. Dasar Huang Renjun lemah!

Beberapa hari setelah kejadian itu, Jeno sudah kembali pada mode 'Jeno adalah sahabat Renjun'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Jeno sudah kembali pada mode 'Jeno adalah sahabat Renjun'. Aku sedikit tidak percaya pada kata-katanya tiga hari yang lalu. Yang berhasil membuatku tidak berhenti tersenyum seharian penuh sampai-sampai gigiku kering.

"Haechan!!" Aku berlari ke arah Haechan yang baru saja masuk sekolah setelah satu minggu sakit.

"Hay!" Haechan juga tak kalah senangnya. Ia amat merindukan sahabat mungilnya itu.

"Gimana sama Jeno? Udah peka belum?" Aku hanya menggeleng dan menghela nafas. Kapan ya Jeno peka?

Dan tidak kusangka-sangka, hari ini aku melihat senyum Jeno yang biasanya hanya ditunjukkan untukku saat ini ia tunjukkan juga pada salah satu teman ekskul menggambarkan ku, Na Jaemin.

Aku merasa sesak di dadaku. Apa mungkin ini yang dinamakan cemburu? Entahlah. Yang pasti, saat ini aku hanya ingin sendirian.

Semenjak hari dimana aku melihat Jeno yang memamerkan senyumnya pada Jaemin, aku menghindari nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semenjak hari dimana aku melihat Jeno yang memamerkan senyumnya pada Jaemin, aku menghindari nya. Aku hanya belum siap melihat wajah Jeno.

Tetapi sialnya hari ini aku satu kelompok dengannya. Untuk tugas yang bertemakan hubungan sosial. Aku dan Jeno pun memilih untuk mendatangi panti jompo yang terletak di ujung kota.

Aku mengamati bagaimana cara interaksi pasangan Kakek Nenek yang sudah renta itu. Ada salah satu pasangan yang menyita perhatianku dari tadi. Mereka duduk berdua di bangku taman dengan sang Kakek yang terus menggenggam erat tangan sang istri. Saat aku mensurvey, ternyata Nenek itu sempat mengidap amnesia. Tetapi berkat keteguhan hati sang Kakek, akhirnya Nenek itu kembali ingat berkat sentuhan tangan sang Kakek.

Bébé [JenoxRenjun]Where stories live. Discover now