035

4.3K 660 215
                                    

Habromania – Part 035


Hari ini hari penikahannya. Rasa gugup menyelimuti wanita beranak satu itu. Yerim melihat pantulan tubuhnya yang terbalut gaun pengantin di cermin. Berkali-kali menarik napas dan membuangnya. Ini adalah pengalaman pertamanya. Otaknya tidak bisa memikirkan hal-hal kecil yang mungkin saja terjadi di hari pernikahnnya ini. Seperti terpleset ketika berjalan menuju altar bukanlah hal yang baik.

Pintu kamarnya berderit. Mendadakan ada orang yang membukanya. Putri kecilnya berlatri menghampirinya.

"Eomma sudah waktunya" ucap gadis kecilnya ini dengan antusias. Yerim tersenyum melihat Aeri yang terlihat sangat senang. Kejadian seminggu yang lalu, dimana Jungkook mengalami kecelakaan karena berusaha menyelamatkan gadis kecil ini sudah terlupakan oleh Aeri. Anaknya itu sudah tersenyum lebar dan tidak bersedih karena rasa bersalah lagi.

Sebenarnya Yerim tidak pernah memikirkan pernikahan lagi sejak penolakan Jungkook terhadapnya dan bayinya dulu. Ia merasa tidak cukup pantas bersanding dengan seorang pria. Apalagi dengan pria sebaik Taehyung. Hari ini seperti mimpi. Ia tidak berharap cukup banyak. Hanya berharap akan sebuah kebahagiaan yang tidak akan membuatnya terjun dalam kubangan penuh kesakitan lagi.

Yerim meraih buket bunganya. Melemparkan senyum kepada Aeri. Ia menggenggam jemari anaknya itu. Untuk kesekian kalinya Yerim mengambil napas dan menghembuskannya secara perlahan.

Ayahnya sudah menunggu di depan pintu kamarnya. Bersiap untuk mengantarkan putri sulungnya menuju pria yang akan memberikan sejuta kebahagian kepada putrinya.

"Appa tidak menyangka hari ini akan tiba. Menyerahkan putri Appa pada seorang pria" ungkap Tuan Kim. Matanya berkaca-kaca menahan haru. Melihat putrinya yang sangat cantik dengan gaun pengantinnya.

"Appa.."

Yerim berhambur ke pelukan sang ayah. Ia sudah pernah mengecewakan orang tuanya. Namun ayah dan ibunya tetap menyayanginya sama besarnya. Dan Yerim paham. Kasih sayang orang tua memang tidak terkira. Yerim sudah mengerti karena ia sendiri juga telah menjadi seorang ibu.

"Ayo, calon suamimu sudah menunggu"

Aeri berjalan di depan. Melemparkan kelopak-kelopak bunga di jalan yang dilalui Yerim. Wanita itu tersenyum dengan menggandeng lengan sang ayah. Menatap calon suaminya di depan sana dengan dada berdebar-debar. Apalagi ketika pria itu mengulas senyum padanya.

Yerim dan ayahnya telah sampai di altar. Tuan Kim menyerahkan tangan putrinya kepada pria yang sudah dipercayanya untuk membahagiakan Yerim.

"Jaga putriku baik-baik, Jungkook. Jangan kecewakan Appa"

Pada akhirnya ia akan menyandang marga Jeon di belakang namanya. Sama seperti yang ia impikan bertahun-tahun yang lalu.






























"Kalian sudah menjadi suami-istri sekarang"

Jungkook dengan cepat meraih pinggang Yerim. Membuka kerudung yang menutupi wajah wanita yang sudah resmi menjadi istrinya. Tidak membuang waktu. Ia dengan segera mencium bibir Yerim. Melumatnya pelan. Sorak-sorak kegembiraan mengiringi ciuman mereka. begitupun dengan Jungkook yang tersenyum di sela-sela ciumannya.

***

"Eomma.. Appa"

Aeri berlari menuju kedua orang tuanya. Setelah meminta Taehyung untuk melepaskan dirinya dari gendongan ayahnya yang lain itu. Aeri sepakat. Bahwa sampai kapanpun ia akan tetap memanggil Taehyung dengan sebutan ayah. Pria itu yang memintanya, karena Aeri memang sudah seperti anaknya sendiri. Ia yang pertama kali menggendong gadis kcil itu ketika baru lahir. Ia yang selalu panik jika persediaan popok Aeri ketika bayi akan habis. Ia yang melihat gadis itu tumbuh menjadi gadis baik seperti saat ini.

Jungkook langsung menggedong putrinya. Perasaannya saat ini tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Kata senang tidak akan cukup untuk mendeskripsikannya. Taehyung berhenti di depan kedua pengantin baru itu.

"Selamat atas pernikahan kalian"

Yerim memeluk Taehyung dengan erat. Jungkook tidak keberatan dengan hal itu. Rasanya tidak tahu diri sekali jika ia merasa cemburu. Pelukan hangat dari Yerim, Taehyung pantas mendapatkannya setelah apa saja yang dilakukan pria itu.

Taehyung sudah seperti kakak laki-laki bagi Yerim sekarang. Tanpa Taehyung mungkin ia dan Aeri tidak akan mendapatkan kehidupan seperti sekarang. Ia terisak pelan di pelukan Taehyung. Tidak mempedulilkan jika jas maham Taehyung akan basah nantinya.

Taehyung mengelus pelan punggung Yerim yang bergetar. Wanita ini. yang berusaha ia jaga sekuat tenaga. Wanita yang juga pernah menempati ruang dalam hatinya. Yerim sangatlah berharga untuknya.

"Tenanglah, Yerimie. Kebahagian sudah ada dalam genggamanmu sekarang"

Taehyung tahu Yerim tidak memangis karena kesdihan lagi. tapi karena pada akhirnya kebahagiaan berpihak padanya. Ia melepaskan pelukannya. Melihat Yerim yang berusaha menghapus air matanya. Pandangannya beralih pada Jungkook.

"Terima kasih, Hyung"

Jungkook tahu. Kata terima kasih tidak akan cukup. Taehyung sudah melakukan banyak hal untuknya. Ia menurunkan Aeri dari gendongannya. Lalu memeluk tubuh Taehyung. Kakakanya yang sangat disayanginya.

"Kau harus benar-benar menjaga mereka sebagai ungkapan terima kasihmu"

"Tentu. Aku tidak akan menjadi bodoh untuk yang kedua kalinya"

***

"Wah lihatlah, Maknae kami sudah menikah. Seharusnya aku dan Seulgi yang menikah duluan"

Mereka terkekeh. Seulgi memukul pelan lengan Jimin. Ada member BTS dengan Red Velvet di sana. Beberapa dari mereka juga membawa pasangan.

"Jangan berlebihan, Hyung. Tiga bulan lagi kau juga akan menikah dengan Seulgi Noona"

Member BTS bergantian memeluk maknae mereka yang sudah menjadi seorang suami sekarang bahkan seorangh ayah. Namjoon dan Seokjin bergantian menggoda Aeri yang sangat menggemaskan itu. Bahkan mereka sudah membuat janji untuk mengajak Aeri pergi bermain. Lusa dengan Seokjin dan minggu depan dengan Namjoon.

"Kau bajingan beruntung, Kook"

Gurau Yoongi pada Jungkook. Ia tahu seberapa buruknya Jungkook di masa lalu. Ia lega sekarang Jungkook menjadi lebih bertanggung jawab.

Keempat member Red Velvet memeluk adik termuda mereka. Tidak percaya jika Yerim yang dulu selalu bermanja-manja kepada mereka sudah menjad seorang istri dan ibu yang hebat. Waktu berjalan dengan sangat cepat. Sooyoung yang sebenarnya masih memperlakukan Yerim seperti anak kecil tidak bisa menahan tanggannya untuk mengelus-elus kepala Yerim.

"Yerim kita menjadi wanita dewasa yang sangat menakjubkan"

-tbc

Syok? Pertanyaan-pertanyaan kalian akan terjawab di next part. Mau menebak-nebak?

Mau aku double update nggak? Kasih aku 300 vote dulu bisa?

300 vote, aku update next part

Jangan lupa Vote dan Komen.

Maaf untuk typo

Terima kasih.

HabromaniaWhere stories live. Discover now