003

6.9K 942 242
                                    

Habromania – Part 003


Yerim sedang sibuk dengan aktivitasnya bersama Red Velvet. Kata lelah tidak luput ia rasakan. Pagi setelah ia menginap di tempat Jungkook ia sudah harus siap latihan untuk konser. Tidak memedulikan tubuhnya yang sudah remuk redam.

Yerim duduk di lantai ruang latihan. Mengistirahatkan tubuhnya yang sangat letih. Akhir-akhir ini ia mudah sekali merasa lelah.

Yerim memejamkan matanya barang sejenak ketika ponselnya berdering nyaring. Pesan dari Jungkook. yang isinya sama sekali tidak membuat hatinya senang.

'Aku dan Jieun Noona sudah berbaikan. Terima kasih sudah membujuk Jieun Noona untuk memaafkanku.'

Itu pilihan Yerim. Pilihan yang membiarkan dirinya hanyut dalam luka berkepanjangan. Membiarkan tubuhnya tenggelam dalam kubangan darahnya sendiri. Seakan kebahagiaan Jungkook adalah segala-galanya untuk gadis itu. Tidak peduli jika perasaannya sendiri yang harus dikorbankan.

***

Yerim sedang berada di Sum Café. Pelatihnya menyuruhnya beristirahat ketika ia kedapatan berkali-kali kehilangan fokus. Yerim memilih mampir sebentar di café perusahaan. Mungkin secangkir latte bisa membantunya.

"Yerim?"

Yerim mendongak. Menemukan Kim Taehyung berdiri di hadapannya dengan cengiran lebar khas pria itu. Yerim menautkan alisnya. Mengapa pria itu ada di sini?

"Aku menemui Minho Hyung dan Baekhyun Hyung" jawab Taehyung seolah menjawab pertanyaan yang berputar di otak Yerim.

"Lama tidak bertemu, Oppa"

Yerim tidak hanya dekat dengan Jungkook. Ia juga dekat dengan member BTS yang lain. Bahkan si dingin Min Yoongi pun dekat dengan Yerim. Jangan tanya bagaimana ia dekat dengan mereka. Salah satu Unnienya berkencan dengan salah satu anggota mereka. Seulgi mengencani Jimin. Dan dari situlah Yerim mengenal Jungkook.

Taehyung mendudukkan tubuhnya di bangku depan Yerim. Menatap gadis itu lamat-lamat.

"Kau tampak pucat, Rim"

"Oh benarkah?"

"Sepertinya aku memang benar-benar lelah" ujar Yerim dengan kekehan di akhir kalimatnya. Taehyung menatap prihatin gadis yang duduk di hadapannya ini. Wajahnya pucat meskipun berusaha ditutupi oleh make up. Lingkaran hitam di bawah matanya pun tampak mengerikan. Belum lagi sorot mata Yerim yang seolah kehilangan binarnya.

"Jangan memaksakan diri, Yerim-ah. Istirahatlah ketika kau membutuhkannya" ucap Taehyung disertai dengan nada kekhawatiran.

Inginnya memang seperti itu. Tapi dengan melakukan banyak aktivitas, itu akan membuatnya lupa dengan Jungkook. Membuatnya lupa dengan kebodohan apa saja yang telah ia lakukan.

"Terima kasih, Oppa"

Yerim melayangkan senyum pada pria bermarga sama dengannya itu. Meskipun tersenyum tapi Taehyung tahu, gadis itu sedang tidak baik-baik saja. Gadis itu perlu uluran tangan. Tapi sayangnya Taehyung tidak tahu. Bantuan seperti apa yang gadis itu butuhkan. Taehyung akan membantu apapun itu selama ia bisa atau sanggup melakukannya.

***

Yerim menatap ponselnya. Jungkook menghubunginya. Menyuruhnya untuk berkunjung ke apartemen pria itu. Yerim menghela napas. Jungkook memaksa, jika ia menolak pria itu pasti akan menyusulnya sama seperti waktu ia bersama Guanlin kemarin. Tentu Yerim tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi. Kali ini ia sedang ada acara bersama teman-teman yang dulunya pernah berada di satu tim acara show yang mengirimnya pergi ke hutan.

HabromaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang