022

5.7K 884 426
                                    

Habromania – Part 022

Yerim bosan di rumah. Ia sudah jenuh. Ketika di Daegu ia sering keluar diantar oleh supir keluarga Taehyung. Sekarang ia sudah di Seoul, ia harus lebih ekstra berhati-hati. Hari sudah gelap. Yerim memutuskan untuk berbelanja ke supermarket membeli bahan makanan yang sudah habis. Ia juga berencana membeli beberapa baju baru untuk Aeri. Ia akan diantar oleh supir keluarganya.

Supermarket tidak begitu ramai hari ini. Mungkin karena bukan akhir pekan dan sudah sedikit larut malam. Ia melihat Aeri yang duduk di dalam troli sudah mulai menguap. Tadi ia sudah menyuruh putrinya itu untuk tetap di rumah bersama bibi dan kakek-neneknya namun gadis kecil itu menolak dan merengek meminta ikut.

Taehyung juga tadi sempat menelpon. Pria itu akan menjemputnya. Oleh karena itu Yerim menyuruh supirnya untuk kembali pulang.

Yerim sedang memilih beberapa sayuran ketika seseorang memanggil namanya dengan tidak begitu keras. Yerim menoleh. Menemukan wajah terkejut seorang pria. Kim Hanbin.

"Kim Yerim?" panggil Hanbin lagi dengan nada tidak percaya. Sudah lama ia tidak bertemu dengan Yerim. Sudah bertahun-tahun. Tidak ada kabar dari perempuan itu. Ada banyak hal yang membuatnya tidak berhubungan dengan Yerim. Selain perempuan itu yang menutup semua kontak dengan teman-temannya. Hanbin juga memiliki masalah lain waktu itu.

"Ah, Oppa.."

"Kemana saja kau selama ini? Kau menghilang begitu saja" itulah pertanyaan yang keluar dari mulut Hanbin. Dan Yerim yakin semua orang yang mengenalnya akan menanyakan hal itu jika bertemu dengan dirinya lagi.

Yerim tersenyum tipis. Ia dan Hanbin saling mengenal karena pernah dalam satu acara reality show. Semacan pergi ke hutan dan bertahan hidup beberapa hari di sana. Mereka menjadi dekat dari sana. Hanbin menjadi salah satu teman Yerim. Dulu mereka sering berhubungan dan bertukar pesan. tapi ketika Yerim memutuskan untuk meninggalkan semuanya. Hubungan merka terputus sama seperti hubungan Yerim dengan teman-temannya yang lain. Yerim juga merasa menjadi teman yang buruk pada Hanbin karena tidak ada di sisi pria itu ketika Hanbin berada di titik terendahnya.

"Eomma?" panggil Aeri pada Yerim sambil mengucek matanya yang mengantuk. Yerim dapat melihat Hanbin menjatuhkan rahangnya melihat putri kecilnya memanggilnya. Yerim tahu pria di depannya ini sedang dipenuhi banyak pertanyaan akan dirinya.

"Siapa gadis kecil ini, Yerim-ah"

"Dia putriku"

Hanbin tertawa tidak percaya. Mana mungkin Yerim memiliki anak, batinnya.

"Kau jangan bercanda"

"Aku tahu kau tidak akan tidak percaya. Tapi dia memang anakku, Oppa"

Oke, Hanbin akan berpikiran posititf. Mungkin saja Yerim mengadopsi seorang anak. Ia dengar Yerim menyukai anak kecil.

"Kau mengadopsinya?"

"Dia putri kandungku."

Hanbin tercengan. Apa telinganya sedang bermasalah? Tapi ia dengan jelas mendengar Yerim mengatakan hal itu. Kapan gadis ini menikah? Kenapa ia tidak diundang? Apa ini alasan Kim Yerim menghilang dengan alasan kesehatan?

"Berikan salam pada paman Hanbin, Sayang"

Hanbin dengan kikuk menyambut Aeri yang memperkenalkan dirinya padanya. Ia kemudian memandang Yerim. perempuan itu tidak berniat untuk menjelaskan sesuat kepadanya. Hanbin tidak akan bertanya lebih jauh lagi. Ia menghargai privasi orang lain. Mungkin saja Yerim memang tidak bisa menceritakannya padanya.

"Senang bertemu denganmu kembali, Oppa. Kapan-kapan kita bisa makan siang bersama"

Percakapan mereka tidak berlangsung lama. Ini tempat umum. Dan Yerim jelas tidak bisa memberikan jawaban banyak pada Hanbin. Yerim bersyukur pria itu tidak bertanya lebih jauh. Hanbin kemudian menyapa singkat putrinya kemudian berpamitan. Yerim sudah berkeringat dingin ketika bertemu Hanbin. Takut jika pria itu menuntut jawaban dari Yerim. Syukurlah dugaannya salah. Ia masih belum bisa menjelaskan keadaanya pada semua orang. Hanbin adalah pria yang baik. Ia berharap pria itu tidak menceritakan pertemuan mereka pada orang lain.

HabromaniaWhere stories live. Discover now