025

5.4K 768 327
                                    

Habromania – Part 025



Sudah beberapa hari sejak kunjungannya ke rumah keluarga Taehyung. Itu semakin memperburuk suasana hati Jungkook. Hubungannya dengan Taehyung juga menjadi lebih dingin. Mereka seperti dua orang yang tidak saling kenal. Itu membuat member lain frustasi melihat keduanya. Apalagi baik Jungkook maupun Taehyung tidak ada yang mau memberi penjelasan sama sekali. Membuat mereka menerka-nerka sendiri apa yang sedang terjadi antara dua member termuda mereka.

Jungkook memandang Taehyung kesal. Pria itu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal Jungkook menunggu pria itu membuka suara. Jungkook mendesis. Mereka belum menikah, tapi Taehyung dengan mudahnya mengatakan jika Yerim adalah istrinya di depannya. Dasar pembohong. Aku yakin Yerim pasti dipaksa olehnya untuk menikah.

Sebersit pemikiran muncul di kepala Jungkook. Mereka belum menikah. Meskipun akan menikah, kuncinya adalah pernikahan itu belum pernah ada. Mereka belum terikat satu sama lain. Bukankah itu artinya Jungkook masih memiliki kesempatan? Harusnya masih. Dan dirinya harus berusaha untuk mendapatkan kesempatan itu. Walaupun itu artinya ia harus merebut calon istri orang yang dia anggap kakak sendiri.

Ia akan mendapatkan Yerimnya kembali. Ah Yerim memang bukan miliknya. Wanita itu memang tidak pernah menjadi miliknya, Jungkook sadar dengan hal itu. Ia tidak akan memaksakan. Tapi antara dirinya dan Yerim memiliki penghubung. Penghubung yang bersifat nyata. Gadis kecil itu. Yerim dan Taehyung belum menikah, sudah pasti jika gadis kecil itu adalah putrinya. Yang dulu sempat ingin ia hilangkan dari dunia ini.

Jungkook memang brengsek. Tapi ia tidak bodoh untuk mengenali darah dagingnya sendiri. Gadis kecil itu memang sangat mirip dengan Yerim. Bahkan bisa dikatakan sebagai duplikat wanita itu. Tapi mata dan bibir tipis gadis kecil itu tidak bisa berbohong. Bentuk matanya memang sama seperti Yerim, Namun Jungkook jelas mengenali dengan baik warna mata dan bentuk bibirnya.

***

"Bagaimana?"

"Dia di rumah sendiri bersama anaknya. Keluarganya sedang pergi dan tidak kembali sampai besok."

Jungkook mematikan sambungan teleponnya setelah mendapat jawaban yang memuskan dari orang yang dihubunginya. Orang suruhannya yang ia suruh untuk memastikan Yerim berada di rumah sendirian malam ini. Ia juga memastikan Taehyung tidak akan ke rumah perempuan itu. Taehyung menetap di dorm malam ini.

Jungkook mencoba mencari sela untuk menemui wanita itu. Ia yakin jika ia mengajak Yerim bertemu secara langsung, wanita itu akan menolak mentah-mentah. Jadi ia berncana untuk datang bertamu ke rumahnya tanpa diketahui. Seperti memberi kejutan. Jungkook juga harus memastikan jika tidak akan ada yang menginterupsi pertemuannya dengan Yerim.

Jungkook memiliki misi. Ia harus segera melancarkan misinya jika ia memang ingin Yerim menjadi miliknya. Jungkook jadi tidak sabar untuk segera bertemu wanita itu juga gadis kecil yang merupakan anaknya.

***

Yerim buru-buru menutup pintu kembali ketika melihat siapa yang berdiri di depan pintu. Namun Jungkook lebih cepat dan memiliki tenaga yang jauh lebih kuat. Ia menahan pintu itu agar tidak tertutup kembali. Membuat Yerim mendesis tidak suka. Mau apa pria ini ke sini? Rumah sedang sepi, Yerim tidak bisa mengandalkan siapapun. Hanya ada dia dan Aeri di rumah.

"Pergi. Aku tidak mau bertemu dengamu"

Jungkook tetap menahan pintu. Yerim kukuh sekali berusaha membuat pintu itu tertutup kembali. Padahal sudah jelas jika itu sia-sia. Tenaganya tidak sebanding dengan milik Jungkook.

"Apa kau akan terus menghindar dariku? Kau tidak bisa kabur lagi dariku, Kim Yerim" ucap Jungkook dengan nada remeh. Ia mengeluarkan sedikit tenaganya. Membuat Yerim melepaskan pegangannya pada pintu.

"Biarkan aku masuk. Mari kita bicara"

Yerim menatap tajam pada Jungkook yang melenggang santai masuk ke dalam rumahnya. Pria ini benar-benar menjengkelkan.

***

"Cepat katakan apa maumu dan segera pergi dari sini"

"Hei, santai sedikit. Kenapa kau tidak membuatkanku minuman terlebih dahulu?"

Yerim memutar bola matanya. Ia malas menghadapi Jungkook. Apalagi pria itu berbuat seenaknya seperti sekarang. Ia hampir saja menghubungi Taehyung

"Letakkan ponselmu. Mari bicara."

Yerim dengan berat hati memasukkan ponselnya kembali ke kantung bajunya. Ia mendudukkan diri di sofa. Netranya masih menatap tajam pada Jungkook.

"Kau dan Taehyung Hyung belum menikah"

Yerim menautkan alisnya, ia tidak tertarik dengan apa yang Jungkook katakan "Bukan urusanmu"

"Urusanku"

Yerim mendecih. Ia menatap Jungkook remeh. Ia menyilangkan kedua tanganya di depan dada. Tanpa ragu melancarkan serangan balasan pada Jungkook. Taehyung sudah membantunya banyak agar siap menghadapi Jungkook.

"Sejak kapan urusanku menjadi urusanmu? Selama ini kau tidak pernah mengurusi urusanku, Jeon Jungkook. Kau hanya peduli dengan dirimu sendiri"

Kata-kata Yerim menohok hatinya. Apa yang Yerim katakan memang benar. Tidak salah. Jungkook mengakuinya. Selama ini ia memang egois. Hanya memikirkan dirinya sendiri. Oke, langkah pertama yang harus ia lakukan adalah mengatakan bahwa ia menyesal dengan dirinya yang dulu. Mengatakan bahwa ia bukan Jungkook yang dulu lagi. Ia sudah berubah sekarang.

"Yerim..."

Jungkook menarik napasnya panjang. Ia akan mengatakan apa yang dulu tidak sampai ia sampaikan pada Yerim.

"Malam itu, ketika kau hampir keguguran. Andai saja kau mau menungguku. Andai saja kau mau mendengarku. Malam itu aku berniat memperbaiki segalanya. Menawarkanmu sebuah solusi. Aku brencana memberikanmu pernikahan. Mengajakmu untuk hidup bersamaku. Tapi kau tertalu gegabah. Aku kembali ke ruanganmu dan tidak menemukanmu. Kau pergi. Kau pergi sebelum aku menjelaskan segalanya."

Yerim diam. Memahami setiap kata yang Jungkook keluarkan. Ia memandang pria itu. Sorot matanya sayu dan penuh ketulusan. Hampir saja Yerim merasa luluh. Tapi secepat kilat ia menyadarkan diri. Ia sudah bertahun-tahun membangun benteng pertahanan. Itu tidak akan semudah itu Jungkook hancurkan kembali.

"Lalu apa? Apa kau mencariku setelah aku pergi? Apa kau berusaha untuk membawaku kembali? Tidak. Kau tidak berusaha mencariku. Kau tidak bersusaha untuk mendapatkanku kembali dan meluruskan rencanamu. Itu membuatku yakin jika kau memang tidak berniat memperbaikinya"

Jungkook merutuki diri karena dulu pasrah begitu saja setelah Yerim pergi lagi. Ia terlalu larut dalam keterpurkan. Dan berusaha membangkitkan diri kembali. Ia memang hanya memikirkan dirinya sendiri selama ini. Ia tidak pernah memikirkan Yerim. Bahkan ketimbang berusaha mencari perempuan itu dan meneruskan keinginannya untuk menikahinya dan hidup bahagia bersama anak mereka kelak. Ia malah berusaha menyembuhkan hatinya sendiri. mencoba berkencan dengan beberapa gadis. Mencari yang sesuai yang bisa menggantikan sosok Yerim. Meskipun usahanya itu sia-sia.

"Lihat! Kau hanya diam saja sekarang. Sudah percakapan kita selesai. Kau bisa pulang sekarang. Ah satu lagi, aku memang belum menikah dengan Taehyung Oppa. Tapi kami akan segera menikah. Dia pria yang jauh lebih baik daripada dirimu."

Yerim sendiri sebenarnya tidak tahu darimana ia mendapatkan semua keberanian ini. Yang pikirkan adalah ia tidak boleh lemah dan jatuh lagi ketika dihadapakan dengan Jeon Jungkook lagi. Ia harus bisa melawan sakit dari masa lalunya. Ia tidak mau terus menerus kabur.

"Eomma..."

-tbc

Ada yang nunggu in?

Yang kemarin pengen Yerim ketemu JK, di part ini mereka udah ketemu lagi.

Aeri akan ketemu sama bapak kandungnya nih. Kira-kira gimana ya?? hehehe

Jangan lupa Vote dan Komen.

Next part akan diupdate kalau Vomment sudah sampai target.

Maaf untuk typo

Terima kasih.

HabromaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang