Sebelas

11.8K 1.1K 18
                                    

Kelas tingkat akhir akan melakukan festifal seni sebagai syarat lulus di akhir ujian nanti. Kebetulan secara acak kelas Taehyung dan Jungkook mendapat jatah tim bersama.

"Dari banyaknya kelas kenapa kita berbesan dengan kelas Jungkook?" Tanya Jimin gamang, tangannya sibuk mendial tombol-tombol di layar ponselnya.

"Satu tim dengan curut terbang."

"Ppfffft! Bangsat kok aku tertawa." Hosoek memang aneh, Taehyung bahkan tak ada niatan melawak. "Maksudmu Bambam?"

Taehyung mengedikkan bahunya acuh, memilih bersidekap dengan kaki di luruskan naik ke atas meja.

Fakboy sekali ya Tuhan.

Jas sekolahnya sudah lepas dan ia sampirkan di kursi menunjukkan bisep pelukable yang menggugah selera.

"Jungkook bilang begitu."

"Hahaaa.. aku setuju sih-"

BRAKKK

"HELLOWWW EPERYONE! BAMBAMIE YANG KIYOWO DATANG!"

"Bambam jangan buat malu!"

"Sudah ku bilang, kita kunci saja Bambam di gudang sekolah."

"Aku sih lebih setuju Bambam di buang ke hutan."

"YAK KALIAN MEMBICARAKAN KU DI BELAKANG!!!"

"Tidak kok, kami membicarakanmu di depan. Kau kan sudah berbalik." Jungkook ikut nimbrung, Bambam ingin sekali menggosok wajah polos sahabatnya dengan setrika kalau boleh.

Mengesalkan sekali.

Wajahnya saja yang polos tapi ucapannya luar biasa bikin emosi.

"Hey hey hey! Kalian berisik sekali! Ini kelas kami, jangan bikin ribut!" Ujar Hosoek menengahi, masalahnya Bambam datang membawa rombongan kelasnya ke kelas mereka.

Bambam dengan tak tahu malu langsung masuk dan mendudukan diri di depan Jimin. Kebetulan kursi di sana kosong. "Lee ssaem bilang kita harus mengumpulkan judulnya lusa, itulah tujuan kami kemari." Jelasnya.

"Tidak tanya." Celetuk Taehyung.

Wajah Bambam langsung mendatar, "Sabar Bambam.. stay cool.. kau harus tenang menghadapi tuan muda Kim- yang sialannya! Duh! Tampan."

"Dasar mata keranjang." Suara lembut dari Jungkook nyatanya membuat Bambam kembali meradang.

"YAK! KALIAN MEMANG BERJODOH! SAMA-SAMA MENYEBALKAN!!"













Setelah perdebatan itu, akhirnya mereka sepakat memulai rapat tanpa adanya debat.

Taehyung diam-diam memperhatikan Jungkook yang nampak diam hari ini, ia berfikir apakah terjadi sesuatu dengan Jungkook. Biasanya anak itu akan memulai peetengkaran acap kali bertemu.

"Kenapa Jung?" Bisiknya kelewat penasaran, kebetulan Jungkook duduk di sampingnya. Tapi bagaimanapun Taehyung berbisik, suara barithonnya tetaplah terdengar jelas. Jungkook hanya menggeleng lesu tanpa ada niatan menjawab.

"Sarapanmu kurang?"

"Issh! Tidak!" Jungkook tersinggung, dia tak sebodoh itu untuk tak mengerti maksud tersirat Taehyung yang mengatakan bahwa dirinya rakus.

"Hm? Uang jajan yang ku beri kurang?"

"Ti-"

"BISAKAH KALIAN DIAM? MASALAH RUMAH TANGGA HARAP SELESAIKAN DI RUMAH!"

Kelas kembali hening setelah Bambam teriak, sebenarnya ia sangat gemas melihat interaksi Taehyung dan Jungkook. Tapi perutnya sudah meronta lapar dan ia ingin rapat ini segera selesai.

"Jadi drama apa yang akan kita mainkan?"

"Karena banyaknya mahluk, tak mungkin semuanya main jadi kita bagi tugas."

Jimin mendelik mendengar penjelasan Hosoek yang berbicara seolah isi kelas ini mahluk berbeda-beda. "Memangnya disini ada mahluk lain selain manusia?"

"Ada."

"MWO?!" Mata kecil Jimin langsung membulat.

"Kau kan setan."

"BANGSAT JUNG HOSOEK!"

"DIAM!" Wajah Bambam sudah sangat memerah, sepertinya dia memang kelaparan dan anggota rapat ini sungguh tak bisa diajak kerjasama. "Lanjutkan."

"Errr~ bagaimana kalau beauty and the beast?" Tanya salah satu siswa.

"Ahh~ cocok itu, biar aku jadi beauty dan kau beastnya."

"Maksudmu aku jelek? Sialan sekali sih!"

"Heeeey jangan mulai brengsek!"

"Jangan itu, susah mencari kostum beastnya!"

"Bagaimana kalau ariel the mermaid? Atau mermaid castle?"

"YAK! CERITA MACAM APA ITU?! KAU INGIN SELURUH SEKOLAH MENONTON DRAMA BERBIE?!"

"Jangan! Susah membuat properti lautnya bodoh!"

"Oh iya. Aku juga malas mencari pasir lautnya." 

"Padahal aku punya kostum duyung nya loh."

"Lupakan! Bagaimana kalau putri tidur dan tujuh kurcaci? Itu romantis endingnya."

"Sudah mainstream! Lagipula siapa yang cocok jadi kurcacinya?"

"Jimin."

"YAK!" teriak Jimin tak terima, mata kecilnya menatap Taehyung nyalang sementara yang lain menahan tawa.

"Apa?"

"Apa tidak ada peran lain!"

Taehyung menatap sahabatnya sebentar sebelum kembali berujar tenang. "Tidak ada stok kostum untuk pohon bonsai Jim, peran kurcaci ku rasa tak buruk."

"SIALAN KAU KIM TAEHYUNG!!"







TBC

RIVAL, REALLY?-VKOOKWhere stories live. Discover now