Haihaihaiii!🖤
Apa kabaaar?
Happy reading guys!🖤
Jangan lupa vote and comment!🖤Minggu, 07.40 wib
Inilah hari yang akan mengukir sejarah terpenting didalam hidup seorang Anindira Maheswari.Hari dimana ia akan merubah statusnya menjadi seorang istri.
Merubah tujuan hidup yang telah ia rancang selama ini.
Dan mulai belajar mendewasakan sikap.
"Saya terima nikah dan kawinnya Anindira Maheswari binti Erik Mahesa. Dengan mas kawin sebentuk cincin emas dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai" ucap Rey lantang
"Bagaimana para saksi? Sah?" ucap ayah Dira yang menjadi penghulu
"Sah" ucap semua orang
"Alhamdulillah, al-fatihah" ucap ayah Dira
Semua orang membaca al-fatihah.
Tak terasa, air mata Dira menetes. Begitupun orang-orang disekelilingnya.
Rey memasangkan cincin dijari manis Dira, begitupun sebaliknya.
Rey mencium pucuk kepala sang istri.
Setelahnya, Rey dan Dira mencium tangan kedua orang tuanya.
"Selamat ya, nak" ucap bunda
Dira mengangguk dan langsung memeluk bundanya, ia menangis.
Semua orang terharu, seakan tersihir oleh tangisan Dira.
Dira melepaskan pelukannya.
Bunda menghapus air mata dari pipi Dira, "udah, jangan nangis" ucapnya sembari tersenyum
Dira hanya bisa mengangguk, keadaan ini membuatnya tidak mampu untuk berkata apapun.
Dira berjalan mendekati Viona, ia tersenyum dengan masih meneteskan air mata.
"Udah jadi istri gaboleh cengeng" ucap Viona menggoda Dira
Dira langsung memeluknya, ia menangis.
"Udah, jangan nangis lagi dong" bisik Viona
Dira melepaskan pelukannya, ia berusaha tersenyum.
Dira berjalan mendekati kakak sulungnya, Meira.
Meira tersenyum melihat Dira, "hmm" gumamnya sambil melebarkan tangannya untuk menerima pelukan sang adik
Dira langsung memeluknya, ia menangis tersedu-sedu.
"Adik kakak udah jadi istri orang" bisik Meira
Dira semakin erat memeluk Meira, ia tak kuasa menahan tangisnya.
-10.56 wib
Acara pernikahan selesai, semua orang beristirahat untuk menghadapi acara resepsi yang akan kembali dilaksanakan jam 13.00 sampai 17.00 wib.
Dira berjalan menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya, ia kaget. Kenapa ramai sekali orang dikamarnya?
"Ini kenapa pada make up disini?" ucap Dira tak enak
"Loh? Bukannya ini tempat rias pagar ayu?" ucap sang perias
Dira menaikkan alisnya, "bukannya ini kamar saya ya? Atau saya salah kamar?" ucapnya bingung
Sang perias tersenyum, "pengantin perempuankan udah satu kamar sama pengantin laki-laki" ucapnya
Astaga, Dira merasa seperti bayi yang baru saja lahir. Tidak mengetahui apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku Suamiku (TAMAT) [TERSEDIA DI GRAMEDIA]
HumorTelah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang lebih bagus penulisannya bisa beli bukunya di Gramedia atau pun toko online yang menjual novel Dosenku Suamiku yang ORI. Terima kasih<3 Warni...