Bonus Chapter: X-Mas Gift

6.3K 596 40
                                    

"Ibu, kenapa hanya aku yang pergi ke rumah Nenek?"

Yoonji tersenyum lembut pada puterinya. Wanita itu berusaha mengikat rambut Jiyoon yang panjang.

"Bukankah Jiyoon bilang kepada Ayah kalau Jiyoon ingin punya adik?"

Jimin berjalan memasuki kamar dan berjalan mendekati dua perempuan yang dicintainya. Jimin memberi satu kecupan di pipi Jiyoon, lalu mencuri satu kecupan singkat di bibir Yoonji.

"Iya, Jiyoon ingin dapat adik sebagai hadiah Natal."

Jimin memberi tatapan penuh arti kepada Yoonji hingga wanita itu salah tingkah dan mencubit perut Jimin. Jimin tertawa lalu berlutut di hadapan Jiyoon.

"Karena Jiyoon ingin adik untuk hadiah Natal, maka Jiyoon tidak boleh nakal di rumah Nenek supaya Ayah dan Ibu bisa berusaha dengan maksimal," ucap Jimin yang membuat wajah Yoonji langsung memerah.

"Kau benar-benar mengatakan hal itu di hadapan anakmu?!"

Chanyeol berjalan mendekat dengan tatapan yang sama sekali tidak ramah. Jiyoon mengangkat kedua tangannya senang saat Chanyeol mendekati dan menggendongnya.

"Memangnya apa yang aku katakan?" tanya Jimin seraya mengangkat bahu acuh.

Chanyeol tidak berniat membahas lebih lanjut, lalu menerima uluran tas kecil milik Jiyoon dari Yoonji.

"Kalau Jiyoon tidak bisa tidur, berikan saja Tuki padanya," ucap Yoonji yang membuat Chanyeol mengernyit.

"Tuki?"

"Tuki itu boneka kelinci, Tiki boneka paus, dan Taki boneka beruang. Semuanya sudah aku masukan ke dalam tas," jawab Yoonji polos.

Chanyeol menatap Jimin meminta penjelasan, namun Jimin hanya mengangkat bahu acuh.


***


"Turuti semua perkataan Nenek, jangan ganggu Kakek, dan jangan nakal kepada Paman Chanyeol," ucap Yoonji seraya menuntun Jiyoon menuju mobil Chanyeol.

"Baik, Bu."

"Jangan pergi ke dapur sendirian. Jangan bermain dengan benda tajam. Jangan memanjat rak buku Kakek."

"Iya, Bu."

"Jikaㅡ"

"Jiyoon, bersenang-senanglah di rumah Kakek dan Nenek," ucap Jimin yang segera menggendong Jiyoon dan memasukannya ke dalam mobil Chanyeol.

"Dadah, Ayah. Dadah, Ibu!" ucap Jiyoon setelah mobil Chanyeol mulai melaju.

Yoonji berdiam di tempatnya seraya menatap kosong mobil Chanyeol yang mulai menjauh dari rumahnya. Jimin berjalan mendekat, menarik pinggang Yoonji dan mencuri satu kecupan dari bibir Yoonji.

"Sudahlah, Jiyoon kan pergi ke rumah Kakek dan Neneknya."

"Tetapi aku mengkhawatirkannya. Apa kita menyusul besok saja, ya?"

Jimin mengernyit, menatap Yoonji yang sepertinya sedang tidak fokus. Tatapan Jimin berubah sensual, sementara Yoonji tidak menyadarinya.

"Kau tidak mau mewujudkan keinginan Jiyoon untuk memiliki adik?"

Mendengar nada suara Jimin yang berubah serak, Yoonji segera menoleh dan mendapati Jimin yang sedang menatap bibirnya secara terang-terangan.

Yoonji mengulum bibirnya, membuat tatapan Jimin naik dan menatap mata Yoonji.

"Kau menantangku ya?"

"Eh?"

Belum sempat Yoonji mencerna apa yang Jimin katakan, Jimin lebih dulu menggendong Yoonji seperti karung beras di pundaknya.

Park JiminWhere stories live. Discover now