Bagian 14 : Mempermainkanku?

36.5K 4.6K 746
                                    

Tidak disarankan baca saat sedang berpuasa.

Yoonji melempar boot-nya asal dan segera berlari menuju dapur, menghampiri Jimin yang sedang membuka satu cup besar es krim rasa cokelat.

Yoonji berteriak lantang di ambang dapur ketika melihat Jimin ingin menyuap es krim tersebut.

"Apa yang kau lakukan?!"

Yoonji berteriak dan mengambil cup serta sendok silver yang masih berlumuran es krim cokelat dari tangan Jimin.

"Tentu saja memakannya," kata Jimin santai.

"Tidak! Tidak boleh! Ini milikku!"

Yoonji memasukan sendok ke dalam mulutnya dan menatap Jimin menantang.

"Tapi, kita kan memㅡ"

"Tidak ada kata tapi! Ini milikku!"

Jimin menghela napas. Ia terlanjur tergiur dengan es krim cokelat yang merupakan makanan kesukaannya.

Yoonji memasukan sendok yang berlumuran es krim cokelat sekali lagi membuat fokus Jimin teralihkan pada bibir mungil gadis itu.

Jimin meneguk liurnya susah payah kala Yoonji menggigit dan menjilat bibirnya untuk menghilangkan sisa es krim yang tertinggal.

Yoonji yang merasa diperhatikan kini menatap Jimin.

"Kau mau?" tawar Yoonji.

Jimin menelan ludah kasar dan menggeleng.

"Tidak."

"Baguslah!"

Sekali lagi, Yoonji memasukan sendok yang berlumuran es krim cokelat itu ke dalam mulutnya. Seketika fokus Jimin pecah.

Ia menghela napas dan berjalan mendekati Yoonji. Sebelah tangannya terangkat untuk menahan tengkuk gadis itu, sedangkan sebelahnya lagi memegang cup es krim yang berhasil ia rebut.

"Tapi kalau dari dalam situ aku mau."

Yoonji seketika merasakan nyawanya melayang kala merasakan bibirnya yang basah, kini semakin basah karena bibir Jimin.

Yoonji memejamkan matanya, merasakan rasa manis yang tidak wajar. Ia mengecap benda kenyal di dalam rongga mulutnya yang membuat genggaman dalam tengkuknya semakin kencang.

Jimin menaruh cup es krim di atas meja dapur dekatnya. Perut Yoonji merasakan sesuatu yang aneh kala tangan Jimin yang lain mengusap punggungnya.

Jimin melepaskan ciumannya. Mereka berdua sama-sama terengah dengan pipi memerah.

"Makan itu jauh-jauh dariku. Jangan buat malam ini menjadi malam yang panjang untuk kita," bisik Jimin yang segera menjauh.

Yoonji merasakan nyawanya seolah masih melayang-layang.

Tidak apa-apa kan jika Yoonji berciuman lama dengan Jimin seperti tadi? Jimin itu miliknya, 'kan?

***

Seulgi menatap Jimin yang ingin memasuki ruangan kelasnya. Dengan sedikit keberanian, Seulgi menghampiri Jimin dan menahannya.

"Bisa kita bicara?" tanya Seulgi.

Jimin memandang aneh Seulgi, namun ia segera menggeleng.

"Tidak bisa."

Jimin menepis halus tangan Seulgi, namun gadis itu kembali menahan Jimin.

Park JiminWhere stories live. Discover now