Spoiler Versi Buku : Waste It On Me

1.3K 112 13
                                    


Yoonji memasuki kamar lebih dulu, disusul dengan Jimin yang langsung menutup dan mengunci pintu kamar. Yoonji berbalik. Gadis itu menatap Jimin seraya berkacak pinggang dan memberi tatapan jengkel pada Jimin yang mengernyit heran.

"Bagaimana bisa kau bilang hal yang memalukan di tengah-tengah makan malam di depan keluargamu?" Yoonji bertanya galak, membuat Jimin tersenyum tertahan, gemas sendiri melihat Yoonji.

"Itu karena aku tidak suka melihatmu digoda oleh Chanyeol Hyeong." Jimin mendekat, berusaha meraih jemari Yoonji, tapi gadis itu segera menepisnya.

"Jangan dekat-dekat denganku, aku sedang marah!"

Jimin merenggut. "Kalau begitu aku juga seharusnya marah karena kau menerima saja saat Chanyeol Hyeong menggodamu. Apa kau suka digoda olehnya?"

"Ya, kenapa aku harus tidak suka jika digoda oleh laki-laki tampan sepertinya?"

Jimin membuka matanya lebar, menatap Yoonji jengkel. Pemuda itu melipat tangannya di depan dada. "Wah, apa kau sadar kalau kau sudah kelewatan?"

Yoonji mengikuti gerakan Jimin, melipat tangan di depan dadanya. "Memangnya kalau aku sudah kelewatan kau ingin melakukan apa?"

Jimin menggigit bibir bagian dalamnya. Wah, dia benar-benar menantangku. Jimin mengambil langkah mendekat, manarik pinggang Yoonji cepat hingga gadis itu memekik Jimin memajukan wajahnya, mengigit pelan hidung Yoonji. "Kau memang ingin dihukum atau apa?"

Saat Jimin memberikan jarak untuk wajah mereka, Yoonji tersenyum hangat. Gadis itu mengangkat tangannya dan meletakan keduanya di pipi Jimin yang terasa mengisi penuh tangannya. "Aku hanya senang ketika melihatmu cemburu. Kau tahu? Kau sangat menggemaskan."

Jimin tersenyum lebar, tidak lagi kuat menahan senyumnya. "Apa aku tampan?"

"Biasa." Bagiku kau luar biasa tampan.

Wajah Jimin langsung merenggut kesal. Yoonji masih tersenyum, menarik pelan pipi Jimin yang mirip mochi. Mata Yoonji menjelajahi wajah Jimin. Kening pemuda itu cukup lebar. Matanya berkilau seperti lautan yang terpantul cahaya matahari. Hidungnya tinggi. Bibirnya... bibir yang sering mencuri ciuman dari bibirnya, besar dan berisi, tetapi tetap seksi.

Melihat pandangan Yoonji yang tidak lepas dari bibirnya, Jimin memajukan wajahnya, mencuri satu kecupan singkat di sana. Yoonji yang mendapat serangan mendadak pun reflek mendorong tubuh Jimin menjauh, tetapi tenaga Jimin jauh lebih kuat hingga gadis itu tidak bergeser satu inci pun dari pelukannya.

"Jangan hanya dilihat jika kau bisa merasakannya," goda Jimin, kembali mendekatkan wajahnya. "Atau mau yang lebih?"

"Kau harus cuci otak, kotoran di otakmu pasti sudah berkerak," ketus Yoonji sarkastik, namun disambut tawa hangat dari Jimin.

"Kalau tidak begini kita tidak akan memiliki anak." Jimin tertawa saat Yoonji hendak melepaskan pelukannya paksa. "Iya, iya, maafkan aku."

Yoonji membuang pandangannya. "Kita masih bersekolah. Aku tidak ingin memikirkan soal anak."

"Benar juga, bagaimana kalau kita membuat anaknya nanti saja, tapi melakukan praktiknya lebih dulu dengan mengikuti standar keamanan?" Jimin menaik-turunkan alisnya, sementara Yoonji menatap Jimin tajam, mengambil napas dalam untuk berteriak.

"JIMIN!"

But we both found each other tonight, so if love is nothing more than just a waste of your time, waste it on me.


***

Ini sedikit cuplikan versi buku, guys. Ini gak full satu bab, tapi semoga suka. Aku benar-benar rombak versi bukunya bahkan sampai judul perbab aku ganti pakai lagu BTS dan disetiap chapternya ada kutipan lagu BTS yang jadi temanku menulis versi bukunya. Aku saranin kalau mau beli langsung di Shopee aja ya dan yang ikut PO tapi bukunya belum datang please banget dm aku di ig atau di sini. Itu hak kalian. Ayo perjuangin hak kalian :<

Aku publikasi versi Wattpad full sebagai permintaan maafku untuk semuanya. Aku kasih spoiler bukunya sebagai tanda terima kasihku ke kalian karena berkat kalian aku bisa selesaikan versi bukunya.

Untuk manajerku, kerjaanku udah beres kok tapi karena bosen nunggu data dari cabang jadi aku iseng-iseng berhadiah ehe :'D

Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang