Bagian 24 : Serendipity

33.7K 3.6K 464
                                    

Yoon-Ji menggerakan kepalanya perlahan, mencoba mencari kenyamanan dalam tidurnya.

Ia tahu betul, kini ia sedang berada di pelukan Ji-Min. Yoon-Ji bahkan dapat merasakan dengan jelas telapak tangan Ji-Min yang melingkar posesif di pinggangnya.

"Dasar pemalas," guman Ji-Min.

Yoon-Ji terbelalak kala Ji-Min memberi satu kecupan manis di atas bibirnya dan satu gigitan lembut di hidungnya.

Kepala gadis itu mendongak, menatap langsung kepada kedua bola mata Ji-Min yang teduh. Senyuman pria itu mengembang, membuat kedua matanya melengkung indah.

"Ayo, mandi. Nanti Ibu mengomel kalau kita melewatkan waktu sarapan," ujar Ji-Min.

Wajah Yoon-Ji memerah begitu menyadari kata-kata Ji-Min. Matanya terbelalak dan menatap Ji-Min tak percaya.

Ji-Min mengajaknya mandi bersama?

Wajah Ji-Min untuk sesaat terlihat kebingungan. Namun, beberapa detik kemudian, ia ikut terbelalak dengan wajah merah padam.

"Ma-maksudku ka-kau peㅡargh, a-aku akan mandi di kamar Chan-Yeol Hyung saja."

Yoon-Ji menepuk wajahnya berkali-kali setelah Ji-Min berlari keluar kamar. Apa yang baru saja muncul di dalam pikirannya?

"Mesum," gumamnya pada diri sendiri.

Yoon-Ji bangkit, lalu berjalan menuju kamar mandi. Senyumannya mengembang entah mengapa.

"Lagipula Ji-Min kan suamiku. Berbuat mesum sungguhan pun tidak apa-apa, 'kan?" gumamnya lagi.

Namun, tak lama kemudian ia melompat-lompat sendiri, salah tingkah.

"Bodoh!"

***

"Ingin pergi keluar?"

Yoon-Ji menoleh kepada Ji-Min yang sedang berdiri bersandar di meja makan. Dengan kemeja putih dan celana jeans pendek berwarna hitam, Ji-Min terlihat sempurna.

Yoon-Ji kembali fokus pada kegiatannya, mencuci piring. Namun, fokusnya tidak bertahan lama. Gadis itu membeku ketika sepasang lengan memeluk pinggangnya.

Gadis itu menoleh dan mendapati wajah Ji-Min yang begitu dekat dengan wajahnya, sampai-sampai jika beberapa senti lagi saja Yoon-Ji mencondongkan wajahnya, bibir mereka akan saling bersentuhan.

"Tegang, sayang?"

Bisikan itu mengalun begitu saja. Terlalu lembut sampai-sampai membuat Yoon-Ji merinding.

"Ji-Min akuㅡ"

"Oppa!"

"Ji-Minㅡ"

"Oppa!"

Yoon-Ji memutar kedua bola matanya kesal. Gadis itu mencondongkan sedikit tubuhnya dan secepat kilat mengecup bibir Ji-Min.

"Berhenti menggodaku! Diam dan duduk di sana sampai aku selesai mencuci piring."

"Kau yang menggodaku!"

Sekali lagi, Yoon-Ji memutar kedua bola matanya.

"Aku tidak menggodamu!"

"Kau menggodaku, buktinya tadi kau menciumku."

Ucapan Ji-Min membuat wajah Yoon-Ji memerah. Gadis itu kehilangan kata-kata. Percuma, mengelak sekalipun memang itu kenyataannya.

"Aku ingin mencuci piring, Ji-Min!"

Ji-Min mengangkat bahu dan mengecup lembut pipi Yoon-Ji. Kemudian, ia berjalan menuju meja makan.

Park JiminDonde viven las historias. Descúbrelo ahora