Yoon-Ji menggerakan kepalanya perlahan, mencoba mencari kenyamanan dalam tidurnya.
Ia tahu betul, kini ia sedang berada di pelukan Ji-Min. Yoon-Ji bahkan dapat merasakan dengan jelas telapak tangan Ji-Min yang melingkar posesif di pinggangnya.
"Dasar pemalas," guman Ji-Min.
Yoon-Ji terbelalak kala Ji-Min memberi satu kecupan manis di atas bibirnya dan satu gigitan lembut di hidungnya.
Kepala gadis itu mendongak, menatap langsung kepada kedua bola mata Ji-Min yang teduh. Senyuman pria itu mengembang, membuat kedua matanya melengkung indah.
"Ayo, mandi. Nanti Ibu mengomel kalau kita melewatkan waktu sarapan," ujar Ji-Min.
Wajah Yoon-Ji memerah begitu menyadari kata-kata Ji-Min. Matanya terbelalak dan menatap Ji-Min tak percaya.
Ji-Min mengajaknya mandi bersama?
Wajah Ji-Min untuk sesaat terlihat kebingungan. Namun, beberapa detik kemudian, ia ikut terbelalak dengan wajah merah padam.
"Ma-maksudku ka-kau peㅡargh, a-aku akan mandi di kamar Chan-Yeol Hyung saja."
Yoon-Ji menepuk wajahnya berkali-kali setelah Ji-Min berlari keluar kamar. Apa yang baru saja muncul di dalam pikirannya?
"Mesum," gumamnya pada diri sendiri.
Yoon-Ji bangkit, lalu berjalan menuju kamar mandi. Senyumannya mengembang entah mengapa.
"Lagipula Ji-Min kan suamiku. Berbuat mesum sungguhan pun tidak apa-apa, 'kan?" gumamnya lagi.
Namun, tak lama kemudian ia melompat-lompat sendiri, salah tingkah.
"Bodoh!"
***
"Ingin pergi keluar?"
Yoon-Ji menoleh kepada Ji-Min yang sedang berdiri bersandar di meja makan. Dengan kemeja putih dan celana jeans pendek berwarna hitam, Ji-Min terlihat sempurna.
Yoon-Ji kembali fokus pada kegiatannya, mencuci piring. Namun, fokusnya tidak bertahan lama. Gadis itu membeku ketika sepasang lengan memeluk pinggangnya.
Gadis itu menoleh dan mendapati wajah Ji-Min yang begitu dekat dengan wajahnya, sampai-sampai jika beberapa senti lagi saja Yoon-Ji mencondongkan wajahnya, bibir mereka akan saling bersentuhan.
"Tegang, sayang?"
Bisikan itu mengalun begitu saja. Terlalu lembut sampai-sampai membuat Yoon-Ji merinding.
"Ji-Min akuㅡ"
"Oppa!"
"Ji-Minㅡ"
"Oppa!"
Yoon-Ji memutar kedua bola matanya kesal. Gadis itu mencondongkan sedikit tubuhnya dan secepat kilat mengecup bibir Ji-Min.
"Berhenti menggodaku! Diam dan duduk di sana sampai aku selesai mencuci piring."
"Kau yang menggodaku!"
Sekali lagi, Yoon-Ji memutar kedua bola matanya.
"Aku tidak menggodamu!"
"Kau menggodaku, buktinya tadi kau menciumku."
Ucapan Ji-Min membuat wajah Yoon-Ji memerah. Gadis itu kehilangan kata-kata. Percuma, mengelak sekalipun memang itu kenyataannya.
"Aku ingin mencuci piring, Ji-Min!"
Ji-Min mengangkat bahu dan mengecup lembut pipi Yoon-Ji. Kemudian, ia berjalan menuju meja makan.
ESTÁS LEYENDO
Park Jimin
Fanfic[Dulu berjudul 'Fuck Jimin'] [Tersedia di Shopee] Park Ji-Min. Pangeran sekolah yang tampan, pintar, populer, ramah, dan hidup di dalam keluarga yang berkecukupan. Tetapi, karena hal-hal tersebutlah aku membencinya. "Aku membencimu, Fuck Jimin." ©20...