"Mass.. a-aku takut terjadi apa apa sama anak kita," ucap Nesya sembari menangis.

"Shh... Kamu jangan ngomong yang aneh-aneh, mas akan berusah buat selamatin anak kita, percaya sama mas," Nesya mengangguk.

"Mas, sakit! Aku gak kuat!"

Fathan mengambil tangan kanan Nesya lalu menciumnya. "Sabar ya, sebentar lagi kita sampai, tahan,.mas yakin kamu kuat!"

💕

Dikediaman Fathan, Killa masih bertanya tanya pada mbok Inem kenapa ayahnya pergi begitu saja? Dan kemana bundanya pergi?

"Mungkin ayah sama bunda non Killa lagi beli sesuatu, nanti kalo udah dapet pasti pulang kok, non Killa sabar ya," ucap mbok Inem seraya mengelus rambut hitam pekat milik Killa.

"Killa tuh sebenelnya masih mau main sama ayah,"

Mbok Inem tersenyum. "Mbok tau, udah non Killa mainnya sama mbok dulu aja ya, nanti kalo ayah sama bunda udah pulang non Killa main lagi sama mereka, oke?"

"Oke mbok!" Killa mengambil salah satu boneka Teddy bear nya, lalu memberikan pada mbok inem. "Mbok pegang yang ini, Illa yang ini,"

"Oke deh, ayo main!"

Mereka pun bermain.

💕

Sesampainya di rumah sakit, Nesya langsung ditangani oleh dokter semantara Fathan menunggu dengan cemas di ruang tunggu.

Fathan tidak bisa diam, ia terus bolak balik sembari mengacak-acak rambutnya frustasi. Dengan kemeja putih yang ia gulung hingga siku dan sudah terkena banyak darah saat menggendong Nesya tadi, Fathan beranggapan bahwa dirinya adalah suami yang gagal untuk Nesya.

"Bodoh banget sih lo, coba tadi yang ambil makanannya itu lo sendiri, pasti kejadian ini gak bakal terjadi." Maki Fathan pada dirinya sendiri, tanpa ia sadari bahwa dirinya telah menangis.

Tak lama kemudian dokter perempuan yang menangani Nesya pun keluar. "Keluarga Nesya?" Ucap dokter Sarah.

Fathan langsung bangkit dari duduknya dan segera menghampiri dokter tersebut. "Saya suaminya dok! Bagaimana keadaan istri dan calon anak saya? Mereka baik baik aja, kan?"

"Sebaiknya bapak masuk ke dalam, karena istri bapak sangat membutuhkan bapak," mendengar ucapan dokter Sekar, Fathan jadi takut terjadi apa-apa pada istri dan calon buah hatinya, tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu Fathan langsung masuk kedalam ruangan UGD dimana istrinya ditangani tadi.

Fathan melihat Nesya yang tengah menatap langit-langit ruangan itu, tanpa ia sadari bahwa suaminya kini telah berada disampingnya, Fathan menggenggam tangan Nesya. "Anak kita kenapa?" Tanya Fathan dengan mata berkaca-kaca.

Bukannya menjawab, Nesya malah bungkam. "Jawab, Sya, anak kita kenapa?" Nesya masih tetap diam

"Sya, jawab! Anak kita kenapa? Apa yang terjadi sama anak kita?" Kini air mata Fathan sudah tidak bisa ditahan lagi, ia menangis, Fathan menangis! Ia merasa gagal menjadi seorang ayah untuk calon bayinya dengan Nesya.

Bukannya menjawab, Nesya malah menunjukkan sebuah amplop berwarna coklat, dimana didalamnya terdapat sebuah foto yang berefek hitam. Fathan menghapus air matanya, lalu bertanya pada Nesya maksud dari gambar ini.

"Ini apa?"

"Mas gak tau itu apa?"

"Foto?"

"Anak kecil juga tau itu foto,"

"Ini apa, Sya? Mas gak tau," tanya Fathan penasaran.

"Nih, sini aku jelasin ini itu -" belum sempat Nesya menyelesaikan ucapannya Fathan malah memotong ucapan Nesya.

"Ini kenapa ada yang bolong dua? Kamu gak apa-apa kan? Anak kita? Jawab, Sya, jangan buat mas penasaran,"

Nesya menatap malas suaminya. "Aku baru aja mau ngejelasin tapi malah mas potong! Gimana aku jelasinnya coba?"

"Oke oke aku minta maaf, sekarang jelasin,"

"Tadi mas tanya ini kenapa ada dua bolongan?" Fathan mengangguk. "Ini itu rahim aku,"

"Kenapa rahim kamu ada dua?" Tanya Fathan.

"Bukan rahim aku yang dua, tapi janinnya yang ada dua?"

Fathan membulatkan matanya, ia masih tidak mengerti namun rada sedikit faham.

"Maksudnya?" Tanya Fathan

"Maksud dari gambar ini tuh, kita punya baby twins,"

"T-twins?" Ucap Fathan tak percaya

"Iya, mas gak seneng?"

"Pertanyaan macam apa itu? Aku senang banget punya anak kembar!" ucap Fathan senang.

"Ya kali aja mas gak seneng aku hamil baby twins,"

"Aku makin sayang sama kamu 1000 kali lipat!" ucap Fathan.

"Masih kalah sama aku,"

"Lah, kok kalah? Kan punya mas banyak?"

"Masih banyak kan punya aku!"

"Punya kamu emang berapa?"

"3000! I love 3000 mas Fathan!"

---

-Sudah Revisi-

Bonus pict Killa:"

Bonus pict Killa:"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GREATEST HUSBAND (SELESAI)Where stories live. Discover now