GH | 20

60.8K 3.5K 62
                                    

~❤️~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~❤️~

Nesya baru saja pulang dari kantor dan langsung menjemput Killa dirumah Erlena, namun Killa tidak mau ikut bersamanya, karnya masih ingin bersama dengan neneknya, akhirnya Nesya pun pulang sendirian sebenarnya Fathan menawarkannya pulang bersama namun Nesya menolaknya.

Nesya sudah sampai di rumah, keadaan rumah sangatlah sepi hingga tak lama kemudian Fathan pun datang dengan membawa dua buah kantong makanan ditangannya.

"Assalamualaikum ayah pulang,"

Nesya mengarahkan pandangannya ke sumber suara, saat melihat suaminya yang pulang Nesya langsung berdiri dan mengambil tas kantor milik Fathan. "Waalaikumsalam, mas," ucap Nesya seraya mencium tangan Fathan.

"Kok sepi? Killa mana?"

"Killa gak mau pulang katanya mas, dia masih pengen sama neneknya"

"Ohh, jadi kita berdua doang, dong... Bisa kali," ucap Fathan dengan menaik turunkan alisnya lalu tersenyum.

"Bisa apa?"

"Bisa proses buat keluarga baru,"

Nesya memukul Fathan dengan tas kantor, Fathan hanya meringis kecil sambil mengusap bagian badannya yang terkena pukulan.

"Loh kok aku malah dipukul sih?"

"Abisnya, mas,"

"Kenapa? Kamu belum siap lagi? Sampai kapan aku harus nunggu kamu siap? Aku juga pengen punya keturunan dari kamu loh, Sya. Ya udah, aku bakal nunggu sampai kamu siap lagi"

Perlahan-lahan tubuh Fathan pun semakin menjauh, dalam lubuk hati Nesya merasa bersalah pada Fathan. Apa yang harus ia lakukan?

💕

Pintu kamar mandi terbuka, Fathan keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia melirik kearah tempat tidur disana terdapat Nesya yang sedang duduk dengan memainkan ujung bajunya.

Fathan mendekat. "Sya," ucap Fathan mencoba menyadarkan Nesya dari lamunannya.

"Eh mas, mas udah selesai mandinya? Mau langsung makan apa nanti aja? Aku siapin makanannya dulu, ya?"

Saat Nesya berniat pergi, Fathan langsung meraih tangannya. "Tunggu dulu, Sya," Nesya pun berhenti. "Duduk," perintah Fathan dan Nesya menurutinya. "Kamu kenapa? Masih mikirin yang tadi sore? Jangan di pikirin nanti kamu malah sakit, aku beneran gak maksa kamu buat lakuin itu sekarang kok. Kan tadi aku bilang kalo aku bakalan nunggu sampai kamu siap,"

Nesya tidak dapat membendung air matanya lagi, Fathan membawa istrinya kedalam pelukannya. "Mas, maafin aku ya, aku belum bisa jadi istri yang baik, maafin aku yang gak bisa layanin mas dengan baik,"

Fathan mengelus lembut kepala Nesya dan tak sesekali ia menciumnya "Shh... Udah udah, jangan nangis lagi ya, nanti matanya sembab, udah ya,"

"Maafin aku," Fathan mengangguk

"Udah jangan nangis lagi, mas mau makan dong kamu siapin, ya"

Fathan menghapus air mata Nesya. "Udah sana, nanti aku ke bawah setelah ganti baju,"

Fathan turun dari kamarnya setalah berganti baju tidur, ia menghampiri Nesya yang sudah lebih dulu dimeja makan.

"Gak ada Killa ternyata sepi juga ya?" ucap Fathan mencoba membuka obrolan.

"Hehe iya. Mas mau pake apa?"

"Ini, sama ini aja, udah,"

"Oke!"

💕

Selesai makan malam Nesya memilih untuk mencuci piring, sementara Fathan tengah memandang laptopnya.

"Mas aku udah selesai, ayok kita tidur,"

"Ah iya, sebentar lagi selesai, kamu duluan aja kalo udah ngantuk,"

"Enggak, aku tungguin mas aja,"

Nesya menompang dagunya menggunakan kedua tangannya, ia memperhatikan sang suami yang sangat serius saat bekerja.

Di lihat-lihat, mas Fathan ganteng juga kalo lagi serius, batin Nesya.

"Sya," ucap Fathan sembari melambaikan tangan kearah Nesya.

Nesya menggeleng kepalanya. "Eh iya mas, udah selesai?"

"Udah ayo kita tidur, besok aku ada rapat penting soalnya," Fathan bangkit dari tempat duduknya.

Kemudian Nesya menahan tangan Fathan untuk tidak pergi. "Mas..."

Fathan duduk kembali "Iya ada apa? Kamu butuh sesuatu?"

Nesya menarik nafas dalam-dalam. "A-aku udah siap,"

"Siap? Siap apa?" Tanya Fathan tak tau.

"Siap kasih adik buat Killa,"

Fathan membulatkan matanya lalu tersenyum "Serius? Aku gak mau kamu lakuin ini dengan penuh keterpaksaan,"

"Aku gak terpaksa kok, aku lakuin ini buat mendapat ridho dari Allah, aku udah banyak dosa sama mas karna aku gak bisa layanin mas dengan baik, mulai saat ini dan seterusnya aku janji bakal jadi istri dan ibu yang baik buat mas sama Killa,"

Fathan mencium kening Nesya. "Aku yakin kamu bakal jadi istri dan ibu yang baik buat anak anak kita nanti, I love my wife,"

"I love you too my husband," ucap Nesya seraya mencium pipi kanan Fathan.

"Ohh mulai nakal ya sekarang, awas ya nanti, aku bakal buat kamu gak bisa jalan!"

"Mas sadis banget kaya judul lagunya afgan,"

"Mas mas!! Turunin nanti kalo aku jatuh gimana?" Teriak Nesya saat Fathan menggendongnya ala karung beras.

"Kita mulai buatnya sekarang aja biar babynya cepet jadi,"

"Mas..."

"Sya..."

Fathan menggendong Nesya dari ruang makan hingga sampai dikamar mereka berdua, didalam kamar, Fathan dan Nesya sedang melakukan hubungan suami istri dengan sangat romantis.

---

-Sudah Revisi-

GREATEST HUSBAND (SELESAI)Where stories live. Discover now