xxv | Finale

2.2K 143 72
                                    

"Kau tahu, Tae." Irene menempatkan kedua netranya pada langit jingga di hadapannya, bercampur dengan desiran ombak dan aroma melegakan pantai yang mengisi paru parunya. "Aku dulu suka sekali saat mendengarkanmu bercerita tentang pantai di Busan. Pantai yang kau datangi dengan ke-6 temanmu yang sangat aneh itu, namun manis. Kau beruntung memiliki mereka."

"Mereka juga sangat beruntung memiliki teman sepertimu. Seorang teman yang tidak ingin temannya ikut campur dalam permasalahan yang bisa saja merenggut nyawa mereka."

Kedua netra Irene berpindah pada Taehyung yang tertidur di atas hamparan pasir yang lembut. Satu tangannya bergerak mengelus wajah rupawan itu. "Dan aku juga sangat beruntung memiliki kekasih sepertimu. Kau selalu menemaniku, menyemangatiku, dan melakukan segalanya untukku. Literally everything." Irene terkekeh pelan. "Aku masih ingat saat kau datang tengah malam ke rumah sakit padahal saat itu aku hanya mengajakmu menatap langit dan mengambil foto terbaikmu yang aku miliki. Aku bahkan memiliki copy fotomu yang satu itu dan membawanya sekarang."

"Aku juga suka foto yang kita ambil di bawah pohon natal. Wajah kita berdua sangat pucat tapi kemerahan di sana, seperti patbingsu. Tapi aku sangat suka foto itu, kita berdua tampak sangat bahagia di sana. Matamu tampak sangat berkilauan, bahkan bintang tampak kalah berkilauan daripada matamu. Aku sangat suka saat kau menatapku saat itu, menyiratkan rasa cinta paling besar dan tulus yang pernah aku rasakan."

Irene terkekeh kecil lalu menarik lagi tangannya. "Aku bahkan merasa aku tidak pantas mendapatkan cinta sebesar dan setulus itu dari orang sepertimu. Kau menunjukan bahwa aku sangat dicintai dan didambakan olehmu. Kau rela melakukan segalanya untukku, bahkan di saat-saat terakhirmu."

Mata wanita itu semakin memanas, namun senyum di wajahnya masih saja belum luntur. Ia melanjutkan perkataannya, "bukankah sudah aku bilang berkali kali padamu untuk jangan mencariku? Aku menginginkan kau di masa depanku. Tapi kau terlalu keras kepala." Irene menghela nafasnya berat.

"aku sangat suka saat kau menciumku, Tae. Tapi sekarang aku tidak dapat merasakannya lagi. Aku harus berusaha sendiri itu mendapat kecupanmu itu." Irene menundukan tubuhnya. Menatap lekat lekat pria yang tertidur di sampingnya itu, mengelus surai halus itu lembut sebelum akhirnya menempatkan kedua belah bibirnya di atas bibir Taehyung yang penuh dan dulunya hangat.

Hingga pada beberapa saat setelahnya, Irene menjauhkan wajahnya dari Taehyung. Menatap kembali wajah Taehyung yang tertidur pulas di atas hamparan pasir untuk terakhir kalinya. Kedua tangannya bergerak menyentuh satu per satu struktur wajah sempurna Taehyung, merasakan kembali betapa sempurna fisiknya ia dan hati yang lelaki itu miliki.

"aku mencintaimu Kim Taehyung." Irene tersenyum lebar. "I'll take care of your heart."

Wanita itu bangkit dari tempatnya, menatap Taehyung yang tertidur pulas di bawah sana lalu melangkah memutar, meninggalkan pria itu di tempat terindah di dataran Korea-menurut Taehyung.

"Kak Joohyun!" senyum wanita itu melebar sembari mengeratkan mantel biru tua yang ia kenakan. Netranya melengkung cantik menatap seorang anak lelaki yang menunggunya di ujung jalan sana.

Lelaki itu berlari kearahnya lalu bergerak merangkul bahu Joohyun karena-yah wanita itu kalah tinggi dengan anak SMP yang terpaut 9 tahun dengannya. "bagaimana? Mendapat ciuman darinya?"

"hei, Na Jaemin, anak SMP tidak boleh bicara macam macam." Na Jaemin tertawa geli mendengarnya, seraya melangkah-ia melanjutkan kata katanya. "jangan panggil aku Jaemin lagi, namaku Jaehyun sekarang. But I have to say, kau beruntung dicintai sebesar dan sedalam itu oleh pria seperti dia."

"I am."

"ayo cepat pulang. Nenek masak sup rumput laut di rumah."














































BREAKING NEWS

DITEMUKAN JASAD PRIA BERINISIAL KTH DI PESISIR PANTAI BUSAN DENGAN KONDISI TANPA JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH PADA JUMAT, 14 FEBRUARI 2020 PUKUL 17.00 KST.

POLISI MASIH MENYELIDIKI LEBIH LANJUT KASUS TERSEBUT.


_________

A/N:

Cangkok organ dalam menyelesaikan penyebaran kanker itu emang sering terjadi di kedokteran, namun sebenarnya itu bukan cara terbaik untuk menyelesaikan kanker karena penyebaran sel yang cukup cepat sehingga tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti bakal dateng kembali penyakitnya.

tapi yah namanya cerita fiksi ya, jadi ya gitu ehehehe.

terima kasih untuk kalian yang sudah meluangkan waktu kalian sampai di eps final ini, membaca jauh jauh dari eps 1 sampe sekarang, masukin cerita ini ke library & reading list kalian yang namanya gemes gemes, nyariin kalo aku telat update segala macem dan terus showering me with lot of supports and love, rekomendasiin ke sana situ dan bilang cerita ini bagus meskipun udah jutaan kali aku mikir ini cerita gagal sampai berkali mikir buat unpub aja :) pokoknya kalian terbaik deh <3

ini adalah kali perdana aku nyelesain cerita dengan jalan cerita yang sesuai dan dalam tenggat waktu yang pas; akhir tahun. makanya pas nyelesain ini rasanya kyk bangga gitu :')

terima kasih untuk Kim Taehyung BTS dan Bae Joohyun Red Velvet. Penulis Mikki Daughtry, penulis Rachel Lippincott, penulis Tobias Ianconis--karena sudah mempublikasikan novel Five Feet Apart yang menjadi sumber inspirasi dari cerita ini <3

maaf sedalam dalamnya jika ada kekurangan dalam cerita ini, but still shout out to you guys karena masih tetap bertahan sampai titik ini. aku ga tau lagi mau nulis apa untuk kalian but you guys own my heart more than you guys expect. terima kasih banyak!!

untuk tanya-tanya masalah ending dan kejelasan plot, silahkan komen di sini.

sampai jumpa di ceritaku yang lain and have a wonderful day!

ryukheii, 2019.

Before You Go ✔️Where stories live. Discover now