19

1.1K 88 10
                                    

"Jantung yang ada dalam diri kamu milik nabilah"

Deg..

Kinal menatap wajah setelah mencoba membaca mata dari wanita itu mencoba mencari kebohongan dalam manik mata yang kini tengah berkaca-kaca

"A... Are You Seriously mom..?" tanya kinal dengan bibir bergetar seakan menahan air mata yang sepertinya tidak dapat terbendung lagi

Stella hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan kinal bahkan kini untuk sekedar menjawab dengan satu kata tiga huruf itu, lidahnya seakan kaku seketika

Kinal menunduk meremas bajunya tepat di bagian dada sebelah kirinya

'Jantung Nabilah'

Itulah yang kini berada dalam pikirannya berkecamuk melilit seolah akan meronta

Tes..

Tetesan air mata kini mulai membasahi pipi gadis tomboy berambut pendek itu, pertahananya mulai rapuh seolah dihancurkan hanya dengan satu pukulan.. Ego yang telah dibentuk menjadi dinding yang sangat kuat kini telah hancur hanya dengan sekali sapuan..

Stela yang tidak tega melihat putrinya itu langsung merengkuhnya mencoba memberikan ketenangan seakan semuanya akan baik-baik saja seolah tidak akan ada yang terjadi dalam kehidupan mereka suatu hal yang sangat menyakitkan

Kinal menangis dalam pelukan stella, menumpahkan semua kesedihan nya pada bahu maminya itu, stella hanya diam membiarkan putri nya itu tenang

Shania yang sedari tadi menangis mulai reda, namun rasa sesak seolah memenuhi dadanya itu, yang membuat dia hanya bisa diam dan merenung berharap tidak akan ada hal yang buruk terjadi pada putrinya

"Shan.." panggil stella ketika melihat ekspresi dari putrinya itu

Shania diam tetap bertahan pada posisinya, telinganya seakan tertutup tubuhnya seakan mematung

Melihat perubahan shania stella dengan cepat angkat bicara

"Sayang, kita ke rumah sakit sekarang" stella mengambil kunci mobil yang ada di atas meja lalu menarik tangan kedua anaknya yang sepertinya masih belum menyatu dengan rohnya

Kembali ke Rs

Melody sedang mondar mandir di depan pintu ICU, sementara di belakangnya terdapat frieska yang sedang terduduk lemas di atas bangku panjang

Tidak berapa lama datang segerombolan anak yang diketahui adalah teman-teman Nabilah, alias anak SA, Beby ayana gracia shani
Sinka dan Zara

"Gimana keadaan Nabilah kak" tanya Beby pada Frieska

"Entah lah dek, kakak kamu mana..?"

"Kak Viny lagi dalam perjalanan ke sini, oh iya kami disuruh kak ve kesini tadi kak" jelas Beby

cklek...

Pintu terbuka menampilkan veranda dengan jas putih dokternya, nampak diwajahnya kelelahan juga kecemasan

Melihat Veranda keluar Melody segera berlari ke arah beranda

"Ve.. Gimana keadaan Nabilah, Ve.. Jawab aku gimana keadaan dia"

Veranda bungkam tampak menghindari tatapan tajam dari Melody

"JAWAB AKU VERANDA..!!!"
Melody menarik kerah Jas putih milik veranda

Ve yang memang tidak ingin berdebat juga tidak ingin menanggapi melody langsung melepaskan tangan melody kemudian menatap ke 6 sahabat dari Nabilah itu

" Siapa dari kalian yang sebidang dengan saya kecuali Shani" tanya veranda

"Saya kak.." Ayana mengangkat tangan

Ayana dan Shani Memang terkenal sebagai ahli medis di sekolah nya, bahkan sebenarnya mereka berdua sudah mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai Ahli Anestesi tingkat 2 di rumah sakit korea dan singapura dan hal ini tidak banyak orang yang tau kecuali mereka ber7 dan keluarga masing-masing.

"Kalian sudah pernah melakukan pembedahan sebelumnya" tanya veranda

"APA..??? PEMBEDAHAN..?? Nabilah akan dibedah dan Kamu malah minta bantuan kepada anak anak kecil" melody semakin geram melihat veranda

Veranda tidak mempedulikan melody, baginya saat ini keselamatan Nabilah adalah yang paling utama, melihat Ayana dan Shani mengangguk Ve kembali berbicara

"Sekarang siapkan peralatan dan pakaian kalian, operasi Nabilah akan segera kita mulai 45 menit lagi" jelas veranda yang kemudian ingin berlalu namun terhenti karena tangannya di tahan oleh melody

"Berapa..?" tanya melody yang membuat ve bingung

"Hah..?"

"Berapa yang kamu butuhkan untuk menggunakan semua Fasilitas terbaik dan dokter profesional yang kamu punya Ve, BERAPA AKU BAYAR SEMUANYA"

Dengan tenang ve menepuk bahu melody

"Tidak semua bisa kamu beli dengan uang Mel, tidak segala sesuatu akan lancar dengan materi, meskipun seluruh dokter di dunia ini kita kerahkan namun keputusan sejatinya ada pada tuhan dan Nabilah mel, apakah dia akan bertahan atau pergi"

Ve berlalu meninggalkan Melody yang mematung berusaha mencerna kata-kata oleh Veranda



Jangan lupa follow, vote, and comment saran kalian ya

18/12/2019












Give Us A ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang