4). Daren Devaldo

Start from the beginning
                                    

Ya! Wanita itu adalah Nara.

Hari ini Nara memang berniat untuk mengunjungi makam Papanya, sebab telah lama Nara tidak berkunjung juga untuk mencurahkan semua masalah yang ia hadapi. Inilah kebiasaan Nara, jika ia sedang lelah dengan permasalahan hidupnya Nara akan pergi ke makam papanya. Meskipun yang ditatapnya hanyalah sebuah batu nisan.

"Ngapain Lo disini?" Nara menghapus air mata nya gusar. Nara tidak ingin dilihat oleh orang lain saat ia sedih.

Tetapi Daren sudah terlanjur melihatnya.

Jujur saja Nara sebenarnya kaget dengan kehadiran Daren yang tiba-tiba muncul di hadapannya tanpa diketahui asalnya. Disinilah Nara percaya jika jailangkung memang benar adanya.

"Gue habis ke makam Opa," jawab Daren.

Nara bangkit dari duduk nya lalu saat ia hendak berjalan untuk pulang, tiba-tiba ada tangan yang menghentikan niatnya.

"Mau kemana?" Tanya Daren.

"Pulang."

"Gue anter."

"Tapi gue...."

"Gue gak terima penolakan!"

Dengan berat hati Nara mengikuti Daren.

Daren menarik tangan Nara menuju parkiran, Daren mengambil helm dan memberikan nya pada Nara.

Nara yang mengerti maksud Daren. Menerima dan langsung memakai helm itu.

Tangan Nara memegang bahu Daren sebagai tumpuan untuk menaiki motor sport yang cukup tinggi itu.

Daren rasa Nara telah siap, maka ia melajukan motornya dengan kecepatan seperti biasa nya.

Nara awalnya hanya memegang pundak Daren sebagai pegangannya. Saat kecepatan motor Daren sangat cepat, Tiba tiba ada kucing yang hendak menyebrang jalan. Dan membuat Daren mengerem secara mendadak.

Refleks!

Nara langsung memeluk pinggang Daren.

Tak diduga senyuman tipis terlintas disudut bibir Daren.

Nara baru sadar jika ia melakukan hal itu. Lalu langsung menarik tangan nya seperti posisi semula yaitu bertumpu di pundak Daren.

"Lo kalau mau mati jangan ngajak gue!" Ketus Nara

Daren terkekeh geli mendengar ucapan Nara, sangat lucu baginya.

***

Motor Daren tiba di sebuah cafe bernuansa modern yang berada di pinggi jalan, Nara dan Daren hendak turun dari motornya.

"Kok disini, kan gue mau pulang," gerutu Nara pada Daren setelah membuka helm nya.

"Sopirnya siapa?" tanya Daren

"Lo."

"Yaudah, terserah gue dong," ucap Daren seraya meninggalkan Nara yang masi mengomel.

"DASAR DUREN!!!!" Omel Nara sambil menghentak-hentakkan kaki nya dan berjalan memasuki cafe itu.

Cafe itu bernama Cafe Flowers, Disana terdapat banyak bunga yang tersusun rapi di setiap sudut ruangan. Dan beberapa lampu yang cukup unik.

"Mbak," panggil Daren pada pelayan cafe sambil mengangkat tangan.

"Iya mas, mau pesan apa?" Sopan pelayan itu sembari memberikan daftar menu yang tersedia di cafe tersebut.

"Kamu mau pesen apa?" Daren bertanya pada Nara yang sedang duduk di depannya.

LIT ME UP! [REVISI]Where stories live. Discover now