1

91.6K 1.8K 9
                                    

sigit bima dirgantara sedang merasa bahagia karena tidak lama lagi sang kakak akan segera menikah.

"gimana perasaan lo?" tanya sigit kepada satria yang sedang duduk termenung di taman samping mension mereka.

"deg-degan, padahal masih lama" jawab satria.

"itu wajar" ucap sigit.

"iya gw tau" balas satria.

"gw harap nanti acaranya lancar" ucap satria.

"iya thanks" balas satria.

"ya udah gw cabut dulu, mau ketemu nadia" ucap sigit.

"yoi, hati-hati" balas satria, sigit hanya mengangguk dan melangkah menjauh dari sang kakak.

sigit mendekati motor kesayangan nya, menyalakan mesin motor tersebut kemudian menaikinya dan langsung pergi dari rumah yang mirip istana itu.

20 menit kemudian sigit telah tiba di parkiran kedai kopi, tempat favorit dirinya dan sang kekasih.

ia mematikan mesin dan turun dari motor kemudian langsung berjalan cepat masuk ke dalam kedai kopi, sampai di dalam mata sigit menelisik seluruh penjuru kedai kopi untuk mencari orang yang dirinya cintai.

beberapa detik kemudian mata sigit menemukan apa yang ia cari, pria bermata abu-abu itu pun melangkah cepat ke arah wanita nya itu.

"sorry bikin kamu nunggu lama" ucap sigit ketika sudah mendekati nadia.

"aku baru nyampe kok" balas nadia tersenyum tipis.

sigit duduk di hadapan kekasihnya itu.

"udah pesen belum?" tanya sigit.

"belum" jawab nadia.

sigit pun memanggil pelayan dan memesan makanan ringan dan minuman favorit mereka.

"nanti kamu jadi pagar ayu di nikahan kak satria mau gak?" tanya sigit kepada nadia.

"boleh" jawab nadia.

"beneran?" tanya sigit lagi.

"iya, aku seneng jadi salah satu saksi ijab kabul kak satria" jawab nadia tersenyum.

"makasih sayang, nanti aku kabarin lagi" ucap sigit.

"ok sayang, aku tunggu" balas nadia.

"merem deh yang" pinta sigit.

"kenapa?" tanya nadia.

"I have suprise for you" jawab sigit.

nadia tersenyum tipis lalu memejamkan matanya, sigit pun melangkah ke belakang tubuh nadia dan memasangkan kalung emas berbandul huruf 'N', inisial nama sang kekasih.

"sekarang buka mata kamu" ucap sigit, dan nadia pun membuka matanya, kemudian dirinya melihat ke lehernya.

"wah bagus banget" ucap nadia dengan raut wajah berseri.

"kamu suka?" tanya sigit.

"banget, makasih sayang" jawab nadia.

"sama-sama sayang" balas sigit tersenyum senang.

sigit duduk di kursinya kembali.

tak lama pelayan datang membawa pesanan mereka.

"makasih mbak" ucap sigit kepada pelayan wanita yang mengantarkan pesanan nya, pelayan itu hanya tersenyum sopan dan langsung pergi dari hadapan mereka.

sedangkan nadia masih menatap dan memegang bandul kalung pemberian sigit.

"jangan liatin kalung terus dong, ayo makan, nanti keburu dingin" ucap sigit.

penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang