49. Identitas Lucia

Start from the beginning
                                    

"Hahaha, itu rahasia." Yang berbicara adalah Lucia.

"..."

Rein memperhatikan kalau gaun Lucia terlihat berbeda, yang tadinya putih dan sekarang gaunnya berwarna hitam dengan bunga mawar sebagai motifnya.

"Kamu pulang kerumah?"

"Yah... seperti itulah." Lucia mengangkat bahunya.

Lucia memperhatikan Rein tidak duduk sendirian ada seorang laki laki yang duduk disebelahnya, laki laki itu menunduk dan tidak mengangkat wajahnya dan itu membuat Lucia mengkerutkan keningnya.

"Kak Lucas, apa yang kau lakukan disini?" Lucia menyipitkan matanya dan menatap Helliosh.

"..." Helliosh yang berada di samping Rein tetap diam.

Karena melihat temannya tetap diam Rein membantunya, "Tenanglah Lucia dia temanku dan namanya bukan Lucas, itu adalah Helliosh."

Ketika Rein mengatakan itu Helliosh akhirnya mengangkat wajahnya, dan terlihat senyum yang dipaksakan.

"Yo Lucia... bagaimana kabarmu?" Helliosh akhirnya bersuara.

"Sudah kuduga itu pasti kau, apa yang kau lakukan disini bukankah guildmu sedang sibuk sibuknya?" Lucia menyipitkan matanya.

Rein tidak tahu apa apa tentang hubungan mereka berdua jadi dia hanya memperhatikan dari samping dan meminum jusnya.

"Kau sendiri bagaimana? bukankah kau bilang tidak ingin mengikuti acara seperti ini?" Helliosh menjawab seperti dia sudah terbiasa berbicara dengannya.

Melihat pembicaraan yang menjadi semakin panjang Rein menjadi semakin gugup, keduanya tampak sangat akrab.

'Jangan jangan mereka berdua adalah sepasang kekasih...' Pikiran Rein menjadi semakin liar lalu dia memberanikan diri untuk bertanya.

"Lucia... apa kalian berdua berpacaran?" Rein bertanya dengan wajah polos padahal dalam hatinya dia sangat gugup.

Helliosh yang sedang meminum jusnya langsung menyembur keluar ketika mendengar pertanyaan dari Rein, "Apa yang kau katakan, apa kau tidak pernah membuka berita atau semacamnya?"

Mendengar pertanyaan itu Rein mengkerutkan keningnya lagi, dalam 7 bulan ini dia sangat fokus terhadap seni beladiri jadi dia sangat jarang menonton tv jika siarannya bukan Exaworld channel.

Melihat ekspresi Rein menjadi semakin aneh Lucia tersenyum, "Tenanglah Rein, kak Lucas adalah kakakku."

"Kakak?"

"Ya benar, kak lucas adalah kakak kandungku... Rein sebaiknya kamu perbanyak untuk melihat informasi tentang dunia ini dan jangan terlalu terfokus pada dunia Exaworld saja." Lucia duduk dan mengambil jus yang telah disediakan.

Rein tersenyum masam, bukannya dia tidak mau mencari informasi tetapi dia sama sekali tidak tertarik tentang kehidupan para selebritas.

"Aku sungguh tidak menyangkanya..." Rein tersenyum lalu memperhatikan kedua saudara didepannya.

"Nier apa hubunganmu dengan adikku?" Helliosh menaruh gelasnya.

"Kami adalah partner, dan kami akan mengikuti pertandingan PvP pasangan dalam turnamen yang akan datang." Rein melirik ke arah Lucia yang sedang memperhatikan percakapan.

Helliosh mengkerutkan keningnya dan menatap Lucia, "Lucia... sepertinya kamu juga telah dibantu oleh Nier."

"Bagaimana kau tahu?" Lucia terkejut.

"Karena kita diajarkan oleh orang tua yang sama bagaimana mungkin aku tidak tahu, biar kutebak pasti Nier juga tidak menginginkan sesuatu darimu." Helliosh tersenyum bangga seolah dia tahu semuanya.

"..." Lucia hanya diam dan tidak mengatakan apa apa.

Rein yang berada diantara mereka wajahnya terlihat masam, jadi selama ini Lucia berada di dalam partynya hanya untuk membalas budi bukan karena ketampanannya?

Helliosh juga diam dan terlihat memikirkan sesuatu lalu setelah itu dia berbisik ke arah Rein, "Nier sebaiknya kau harus berhati hati, aku tidak melarangmu untuk mendapatkan adikku tetapi lawan yang akan kau hadapi sangat kuat."

Rein bingung dengan apa yang dibisikkan olehnya "Apa maksudmu?"

Helliosh berbisik lagi, "Kau lihat ke arah jam 1, pria yang menatapmu itu adalah lawanmu yang juga bertujuan untuk mendapatkan adikku. Dia sudah lama ingin berpartner dengannya tetapi selalu ditolak oleh adikku."

Rein langsung melihat ke arah yang ditunjuk oleh Helliosh dan apa yang dilihatnya membuat dia berkeringat dingin, dia sedang ditatap tajam oleh Arie seorang Guild Master dari Mystic.

The Heretic Chef : Exaworld OnlineWhere stories live. Discover now