41. suprise visit

2.9K 108 1
                                    

Indonesia, Jakarta

Pukul tujuh pagi waktu setempat, dan Kezia sudah mondar mandir mengurus kedua putrinya yang akan ke sekolah, dan juga membantu Zean bersiap ke kantor.

Setelahnya, Kezia mengantar Zean dan kedua putrinya sampai depan.

"Ma, kita pergi dulu yah" pamit Felisa

"Iya sayang, ingat jangan nakal di sekolah. Jadilah anak yang baik dan kalian berdua harus saling menjaga yah" ujar Kezia lembut.

"Iya ma" jawab keduanya.

Kezia beralih pada Zean, sedikit merapikan dasi dan langsung mencium pipi-nya. Seperti yang biasa dilakukannya. Begitu pun dengan Zean yang mencium dahinya.

"Aku pergi dulu, jaga diri kamu. Kalo ada apa apa langsung telpon"

Kezia mengangguk sebagai jawaban dari ucapan Zean. Setelah mereka pergi. Kezia berbalik dan masuk ke dalam rumahnya, tapi baru saja menutup pintu. Suara bell terdengar kembali.

"Apa ada yang ketinggalan" ujar Kezia dengan membuka kembali pintu rumahnya.

"Apa kabar?"

Kezia diam dengan keterkejutannya, tidak menyangka akan bertemu lagi setelah bertahun-tahun lamanya.

"B-baai-k" jawabnya terbata bata.

"Boleh aku masuk?" Tanyanya.

"Silahkan"

Kezia menyuruhnya duduk di ruang tamu sementara dia akan ke dapur mengambil minum, tapi baru selangkah dirinya langsung merasakan sebuah tarikan yang membuat tubuhnya oleng dan jatuh di pangkuan orang yang menjadi tamu di rumahnya, lebih tepatnya rumah Zean.

"Aku merindukanmu" bisiknya yang langsung melumat bibir Kezia, tidak peduli dengan rontaan Kezia. Yang jadi fokusnya sekarang hanya menyalurkan rasa rindunya selama Lima tahun ini.

"Mmmnppph Argammpp Lepasin" Kezia merontah, berusaha untuk melepaskan diri dari Suaminya, yang sebentar lagi akan berubah status menjadi mantan suaminya.

Arga menghentikan ciumannya, saat merasakan rasa asin. Kezia menangis, dan itu membuatnya merasa bersalah.

"Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud membuatmu menangis" sesal Arga.

"Aku membencimu, aku membenci dirimu, dan kenapa kamu muncul lagi di kehidupanku setelah aku melupakanmu. KENAPA?" Kezia berteriak dengan air mata yang kian semakin berjatuhan, bahkan dirinya menghianati hatinya dengan mengatakan membenci Arga.

Arga Pov

Aku menatapnya dengan tatapan terluka, bahkan dia membenciku. Aku bahkan mengalihkan pandanganku ke samping, berusaha agar tidak menatapnya yang sedang menangis.

Sungguh aku menyesal, jujur saja kejadian tadi refleks terjadi. Aku tidak bisa menahan diriku yang di selimuti rasa rindu, dan aku tidak menyangka bakal mendapat respons seperti ini.

Walaupun aku sudah tau dia menginginkan perceraian dan juga sudah mendapatkan laki laki penggantiku, tapi ketahuilah. Itu sangat sulit untuk aku menerimanya.

"Pergi dari sini, atau..."

"Atau apa? Dengar! Aku tidak akan pergi tanpa dirimu" peringatku

"Baiklah, kehadiranmu disini membuatku tidak harus repot repot untuk kembali ke NY untuk meminta tanda tanganmu"

Seingin itukah dirinya berpisah dariku, bahkan dia tidak lagi menangis meski matanya terlihat sembab, tapi bukan ini yang aku inginkan.

"Tidak! Dengarkan aku baik baik, sampai kapan pun aku tidak akan menandatangi surat perceraian itu."

 Little Girl (Completed)Where stories live. Discover now