22. Hunger strike when full

2.5K 133 3
                                    

.
.
.

Arga merebahkan diri ke kasur king size nya. Mencoba untuk mencari posisi ternyaman untuknya, tapi matanya tidak juga mau terpejam

Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan pertanyaan tentang adik Arfan yang mirip dengan gadis kecilnya dulu ralat bukan dulu melaingkan sekarang pung gadis itu masih menjadi gadis kecil miliknya

Setelah beberapa menit Arga mengalah dan bangkit dari kasurnya. berjalan menuruni tangga, dengan langkah pelan Arga berjalan menuju dapur

Sesampai di dapur Arga membuka lemari pendingin dan mengambil sekaleng soft drink. Arga meminum minumannya dengan sesekali melirik ke layar Handphonennya dimana ada gadis yang sedang memakan ice cream

"Aku merindukanmu gadis kecil" lirih Arga dengan meneguk minumannya hingga tandas

"Arga, kamu belum tidur?"

Arga menoleh pada ibunya yang baru memasuki dapur. Arga menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan ibunya

"Mending kamu tidur Ga, ingat besok kamu harus ke kantor" peringat Renata dengan membuka lemari pendingin dan mengambil segelas air putih

"Arga belum ngantuk Mom" balas Arga

Renata ikut duduk disamping putranya "kamu lagi banyak pikiran?" Tanya Renata dengan lembut

"Arga cuman lagi bingung aja Mom"

"Bingung kenapa?"

"Mommy tau nggak soal adik Arfan yang namanya Kezia?"

Renata mengangguk "ya taulah kan dia anak sahabat Mommy, tapi Mommy nggak sempat ketemu sih sama dia. Emang kenapa sayang kamu tanya begitu?"

Arga menimang nimang. Apakah dia harus memberi taukan ibunya, setekah berfikir sejenak Arga langsung menggeleng "nggak kenapa kenapa Mom. Arga ke kamar ya Mom udah ngantuk" ucap Arga dan berlalu pergi sebelum ibunya bertanya lebih

~

"Tiana, tolong kamu panggilkan Kezia dan Arfan untuk makan malam" ucap Olivia.

Dengan sopan Tiana mengangguk dan pergi memanggil anak majiaknnya

Tok
Tok
Tok

Tiana mengetuk pintu yang bertuliskan 'Kezia Arsella Room'
"Non Ezi dipanggil Nyonya buat makan malam"

"Mami masak apa Na?" Tiana terkejut saat anak majikannya langsung membuka pintu dengan tiba tiba

"Kaget saya Non" ucap Tiana dengan mengelus ngelus dadanya

"Biasa aja kali Na, udah yuk turun perut aku daritadi teriak mulu minta di isi"

Tanpa persetujuan Kezia langsung menarik tangan Tiana agar mengikutinya

"Malam mi, malam pi" ucap Kezia dan duduk tepat disamping sang kakak

"Ini pagi sayang bukan malam" balas Christian

"Biar beda dari yang lain pi" Olivia hanya tersenyum tipis melihat putrinya.

"Kakak nggak di sapa ni Kez?" Tanya Arfan

"Nggak usah, lagian aku tuh cuman nyapa manusia doang" balas Kezia

"Jadi maksud kamu kakak itu bukan manusia begitu?" Sungut Arfan

"Kezia nggak bilang gitu kok, tapi kalo kakak merasa kayak gitu ya bisa jadi. Aw.. kak Arfan sakit tau" ucap Kezia dengan mengusap usap telinganya

"Makanya jadi adik itu yang sopan, kakak sendiri dibilang bukan manusia dasar adik durhaka" ujar Arfan dengan ketus

"Udah jangan berantem terus, kalian ini selalu aja ribut. Mami sama papi itu nggak bisa makan gara gara kalian berdua. Kezia makan dengan tenang abis itu belajar, dan kamu Arfan makan juga dan segera siapkan barangmu untuk besok" titah Olivia

 Little Girl (Completed)Where stories live. Discover now