Pagi ini seluruh murid dikumpulkan di lapangan sekolah, karena ada beberapa hal yang akan di sampaikan oleh pihak sekolah.
"Selamat pagi, pagi ini Ibu mengumpulkan kalian disini untuk memberi tau beberapa hal, khususnya untuk siswa-siswi baru,"
"Yang pertama, sekolah kita akan mengadakan acara persami yang akan di lakukan pada hari Sabtu dan Minggu ini, acaranya akan di selenggarakan di bumi perkemahan Bandung,"
"Selanjutnya acara ini akan di koordinir oleh pihak OSIS ya, proposal dan laporannya sudah Ibu terima dan akan Saya tanda tangani."
"Untuk hal yang kedua, kita juga akan mengadakan Prom Night, yang di selenggarakan setelah acara persami selesai mungkin dalam jangka waktu dekat, hanya itu yang ingin Ibu sampaikan, selebihnya nanti akan di sampaikan oleh pihak OSIS. Terimakasih."
"Gimana Ke, Lo ikut?" tanya Alayya kepada Kesha yang sedari tadi mendengarkan. Kesha mengangguk antusias.
"Waiyadong, jelas lah gua ikut. Ya kali gua ga ikut," ujarnya, "kapan lagi coba Yak," lanjutnya.
"Lo sendiri, ikut ga?" tanya Kesha pada Alayya, "ga tau dah, gua mah tanya Bokap Nyokap gua dulu lah," Kesha mengangguk paham.
"Oke deh, semoga Lo bisa ikutan ya. Gua ntar ga ada temen Yak," ucapnya melas.
"Jiji, ga usah pasang tampang keak begitu dah!"
"Au ah, bodo amat. Kelas yuk!" Alayya ditarik paksa oleh Kesha menuju kelasnya.
"Faqih, Dennis, Dimas!!" panggil Kesha, sontak mereka bertiga melihat ke arah suara cempreng itu berasal.
"Paan?" jawab ketiganya kompak, "widih dih dih, jodoh lu ya? kompak bener," cetus Alayya.
"Hidih, amit-amit jabang bayi, ogah! gua masih normal!" seru Dimas, Alayya terbahak.
"Woy, kalian pada ikutan persami kan?" tanya Kesha.
"Emm... ga tau dah gua, liat situasi dan kondisi ae lah," ujar Faqih.
"Lo Mas?" tanya Kesha pada Dimas.
"Gue ikutan lah, ngapain juga gua di rumah, bosen!"
"Lu ikut ga Den?" tanya Faqih pada Dennis, Dennis hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Lo berdua gimana?" tanya Faqih pada Alayya dan Kesha, "gua pasti ikut dong!!" ucap Kesha bersemangat.
"Lah, nih bayi onta?" tunjuk Dimas pada Alayya.
"Eh codot, diem lu!" seru Alayya.
"Dennis, Faqih. Ntar kalo gua di ijinin sama Bokap Nyokap gua, jemput gua dong!" pinta Alayya.
Wajar saja jika Alayya meminta Faqih dan Dennis menjemputnya, karena mereka masih tinggal di kompleks perumahan yang sama hanya saja berbeda beberapa block.
"Iye, tapi...,"
"Tapi apaan?" potong Alayya cepat, "isiin minyak mobil gua,"
"Yaelah, ceban ae ya."
"Anjir, ceban dapet apaan?"
"Minyak lah!"
"Gocap kek!"
"Dih, ga tau berterima kasih Lo ya, udah di isiin maksa lagi, yeeeu!" cibir Alayya.
"Yaelah, medit amat lu!"
"Lha, Lo kenapa ga bareng sama Fasha aja?" tanya Dimas.
"Emm... emm... Fasha tuh-," ucapan Alayya terhenti ketika seseorang mengetuk pintu kelasnya.
YOU ARE READING
Rega
Teen Fiction"Lo boleh mencintai seseorang, tapi jangan sampe lo lupa untuk mencintai diri Lo sendiri" Belajar mengikhlaskan, barangkali bisa menjadi obat yang tepat. Highest Rank #1 in Alayya : 7 Mei 20 #2 in Alayya : 3 Desember 19 #10 in Reyna : 23 November 19...
