DRAMA DI PANTAI

68 12 3
                                    

Sabtu, pukul 04.00 di Lokasi Perkemahan (Area Tenda)

Pagi-pagi buta Riko terbangun dari tidurnya. Ia keluar dari tendanya dan berjalan ke  ujung barat area tenda, kemudian duduk di atas rumput menghadap ke lautan. Tanpa sadar Riko keluar memakai kaos yang pendek, sedangkan udara saat itu cukup dingin. Riko pun merasakan semilir angin laut mulai menusuk pori-porinya, dan membuatnya menggigil kedinginan.

"Seharusnya kau tak keluar dengan baju pendek di pagi-pagi buta, Riko", seseorang menghampiri Riko dan memakaikan jaket pada Riko dari belakang. Kemudian, orang itu duduk di sebelah kiri Riko.

"Junpei...?", ucap Riko agak terkejut melihat Hyuuga duduk di sebelahnya.

"Kenapa kau bangun dan keluar sepagi ini, Riko?

"Entahlah... Rasanya aku ingin merasakan udara pagi di tempat ini. Kau sendiri? Kenapa kau bisa disini?"

"Hmm... Aku ingin melihat kedatangan pagi. Kemudian aku melihat seorang gadis duduk sendirian dan menggigil kedinginan. Akhirnya disinilah aku sekarang".

"Begitu ya..."

Untuk sejenak, keheningan menyelimuti dua insan yang sedang menunggu datangnya pagi itu. Hanya deru ombak laut dan suara gesekan dari daun-daun tumbuhan yang tertiup angin yang mewarnai suasana mereka saat itu.

"Junpei...", ucap Riko memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Hm?", Hyuuga menoleh ke arah Riko.

"Terima kasih...", Riko menatap Hyuuga lekat dengan senyuman manis tersungging di wajahnya.

Hyuuga tersentak dalam diam melihat gadis di sebelahnya itu melempar senyum yang amat manis padanya. Hyuuga merasakan panas di wajahnya dan akhirnya terlukislah sedikit warna merah di pipinya.

"A-apa maksudmu terima kasih itu? K-kau jangan bercanda...", Hyuuga menenggelamkan setengah wajahnya di antara dada dan lututnya untuk menyembunyikan pipinya yang memerah itu. "Bahkan aku gagal menyelamatkanmu... Aku malah ikut tenggelam. Payah sekali"

"Tapi kalau kau tak berteriak menyebut namaku, mereka takkan datang dan takkan pernah menyadari kalau aku tenggelam. Kaulah yang paling menyelamatkanku, Junpei..."

"Padahal waktu itu, aku tak usah meninggalkanmu. Kalau saja aku menetap dan menemanimu disana, tragedi itu takkan pernah terjadi. Setidaknya aku akan membawamu berlari sebelum ombak besar itu menghantammu"

"Kau tak usah merasa bersalah, Junpei... Semua ini terjadi hanya karena kecerobohanku. Aku berbalik membelakangi laut ketika ada ombak besar datang. Aku lengah sampai tak menyadari kalau ada ombak besar mengincarku. Tenggelam di tengah arus laut, itu adalah hal mengesankan yang tak ingin kualami lagi", ucap Riko tertawa kecil.

"Kau pasti sudah gila. Kau malah bilang itu mengesankan. Jangan bercanda", ucap Hyuuga yang juga ikut tertawa.

"Ngomong-ngomong... Kemarin itu menyenangkan sekali..."

"Apanya yang menyenangkan dari tenggelam? Gadis macam apalah kau ini, Riko...", ucap Hyuuga tepuk jidat.

"Bukan itu, baka. Maksudku... Bermain ombak denganmu kemarin itu... benar-benar menyenangkan", lagi-lagi Riko melempar senyumnya pada Hyuuga. "Aku ingin melakukannya lagi. Nanti aku ingin bermain-main ombak lagi denganmu", ucap Riko dengan polos.

Dan lagi-lagi wajah Hyuuga sedikit memerah mendengar ucapan Riko. "Haaa? Ke-kenapa harus denganku?", ucap Hyuuga memandang ke arah lain dengan memasang wajah sok cool.

"Karena hanya kaulah satu-satunya orang yang punya nyali untuk bermain dengan ombak seperti anak-anak", ucap Riko cekikikan.

"hhh....dasar" (tepuk jidat)"Kukira, kau akan takut bertemu ombak lagi setelah kejadian kemarin",

THIS IS OUR DRAMA!!!Onde histórias criam vida. Descubra agora