20; guessing a lot of things

3.4K 575 152
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Satu mangkuk berisi choriatikiㅡsalad Yunani masih tersisa di atas meja makan pagi itu, terabaikan dan tak tersentuh. Empat mangkok lainnya sudah bersarang di tempat cucian sejak dua jam yang lalu, bahkan kondisi dapur yang tadinya berantakan kini juga sudah bersih dan rapi. Satu orang yang ditunggu tak kunjung datang untuk melahap satu sajian menu sarapan tersebut, padahal ini sudah pukul sepuluh. Sinar matahari sudah tak hangat lagiㅡnyaris panas menyengat memasuki celah-celah terbuka yang tersebar di seluru penjuru rumah.

Hoshi menepati janjinya untuk memasak menu nabati. Berbekal keahliannya mengolah berbagai bahan di dapur; tomat, bawang, mentimun, minyak zaitun dan keju feta, ia berhasil membuat menu salad khas Yunani dan dibagi menjadi beberapa porsi. Kini ia ada di depan rumah, membetulkan letak beberapa pot tanaman dan mengaturnya sedemikian rupa agar lebih bagus untuk dipandang. Ia juga pergi ke gudang dan mengambil beberapa pot kosong dan menanam bunga baru untuk pengisi kesibukan.

Hansol memilih tidur kembali, tubuhnya meronta meminta dipertemukan dengan kasur setelah sarapan. Jihoon juga demikian, ia terlelap di sebelah Hansol dengan posisi tengkurap karena bosan.

Emily ada di kamar mandi, dia tengah mencuci baju lalu dilanjutkan dengan berendam penuh ketenangan. Hidup satu rumah bersama empat pria membuatnya merasa aneh lantaran itu jelas bukanlah hal biasa. Bagi orang yang tak mengerti situasinya, ini akan dianggap buruk dan dirinya akan dicap sebagai gadis nakal yang menjadi simpanan. Jadi Emily memilih untuk menenangkan pikiran dan berelaksasi dengan cara yang paling mudah dan tak perlu keluar rumah.

Sedangkan Wonwoo...

Pria itu sudah tak ada di kamarnya sejak semua penghuni belum bangun. Sarapannya terabaikan dan mungkin tidak akan termakan hingga nanti siang karena ia belum pulang. Kedatangan Jeonghan tadi malam sangat menganggu, cara temannya bertanya mengenai keadaan Emily dirasa sangat aneh dan ganjil. Bahkan pria itu sampai masuk ke rumah Wonwoo untuk memastikan dan bertanya dengan nada memaksa mengapa ada banyak pria yang tinggal.

Dan di sinilah Wonwoo memulai hari ketika matahari baru saja terbit, di sudut taman kota setelah olahraga ringan memutari alun-alun.

Mendadak Wonwoo juga tak terlalu nafsu untuk makan, perutnya kosong tapi ia tidak merasa lapar.

"Aku rindu bekerja di museum, ternyata liburan tak terlalu menghiburku." Seseorang berkata, ia duduk di sebuah bangku taman sebelah Wonwoo, menyeruput susu berperisa pisang sambil mengusap keringat di lehernya menggunakan handuk kecil.

Wonwoo berdeham, "Kemana hobimu, eh? Biasanya kau sudah hilang entah kemana karena berburu tiket untuk rangkaian festival tahunan."

"Ternyata tahun ini tak semenarik tahun kemarin, Won."

"Lalu kau ingin kesibukan seperti apa, Jeonghan?"

Wonwoo menyesal kegiatan paginya dirusak karena harus bertemu dengan Jeonghan lagi. Meskipun dalam dunia kerja mereka adalah rekan dan selalu bersama karena satu ruangan, tetapi kali ini Wonwoo merasa enggan bahkan untuk sekadar menyapa. Sebagian dari diri Wonwoo mendadak merasa waspada karena Jeonghan menunjukkan gelagat tidak biasa.

UNSEENWhere stories live. Discover now