00; welcome

27K 1.8K 203
                                    

Pening yang melanda kepala Wonwoo semakin menjadi lantaran buku setebal seribu dua ratus tiga puluh tiga mengenai peradaban kota Athena masih belum ia tuntaskan sejak sepuluh hari yang lalu. Cangkir berisi teh melati yang ia seduh di tengah sepi masih setia menemani harinya. Asapnya mengepul, wanginya sedikit menguar dan itu tak membuatnya lebih baik.

Mungkin aku harus beristirahat. Wonwoo berbicara dalam benak. Menggumamkan kalimat yang sama sejak setengah jam yang lalu, tapi dia tidak benar-benar berhenti membaca. Jemarinya masih berada di halaman sembilan ratus satu dan mengikuti barisan kalimat yang tercetak.

Kemudian ia berlalu sejenak, menghentikan segala aktifitasnya dengan buku dan beranjak menuju jendela rumah sewaannya. Wonwoo merasa ia butuh udara segar untuk memulihkan pikirannya yang mendadak kacau dan tak mampu berkonsentrasi. Tubuhnya mulai merapat di dekat tirai, bersandar di pinggiran jendela kayu berwarna merah terang lalu mengamati langit siang yang cerah.

Akhir pekan memang seharusnya kuhabiskan untuk menikmati gyros[1].

Lalu Wonwoo memutuskan ke luar tanpa harus berganti pakaian. Setelah memakai sepatu yang ada di teras depan yang dipenuhi tanaman hias, ia melangkahkan kakinya semakin dalam menuju pusat kedai makanan di area Plaka[2].

Bangunan yang ada di Plaka kebanyakan dicat dengan warna cerah, ditambah tanaman menjalar serta bunga warna-warni yang dapat menyegarkan mata. Jalan setapak yang dilalui Wonwoo lumayan lebar, sehingga memungkinkan pejalan kaki dan penunggang sepeda dapat melintas secara bersamaan tanpa berdesakan.

 Jalan setapak yang dilalui Wonwoo lumayan lebar, sehingga memungkinkan pejalan kaki dan penunggang sepeda dapat melintas secara bersamaan tanpa berdesakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wonwoo bersenandung di setiap langkah yang ia ambil, tangannya masuk ke dalam saku celana dan ia menikmati setiap semilir angin yang berembus. Ia belum menemukan kedai gyros. Namun, langkahnya terhenti ketika ada seorang wanita tua yang duduk di teras salah satu toko cendera mata. Pakaiannya hitam legam seperti arang dan wanita itu menggunakan penutup kepala yang menjuntai hingga ke bawah. Kepalanya mengangguk samar dan ia tampak merapalkan sesuatu.

"Permisi, Nyonya," tanya Wonwoo. Dia tipe orang yang memang penuh penasaran dan peduli pada sekitar. "Apa Anda tengah tersesat?"

Wanita itu menoleh dengan cepat dan menatap Wonwoo dengan lekat seolah Wonwoo adalah sesuatu yang membuat dunianya berhenti berputar. "Hidupmu yang tenteram akan segera berakhir, anak muda."

Hah? Apa? Bagaimana?

"Perlukah kuantar kau ke pusat penginapan? Barangkali Anda ingin bermalam," tukas Wonwoo mengalihkan pembicaraan.

"Kemarilah, Nak. Aku akan memberkatimu." Mata wanita tua itu berkaca-kaca, ia menyuruh Wonwoo untuk menunduk agar ia bisa mencapai puncak kepala pria itu dan mengusapnya perlahan.

Wonwoo menurut, dia berpikir bahwa mungkin saja wanita tua itu sedang berduka karena kepergian sanak saudara. Pakaian hitam legamnya juga turut memberikan bukti. Jadi, dia menuruti apa kata wanita tersebut.

"Ketika bulan purnama kelima berlalu, manusia dengan berkah dari tiga dewi akan bertemu dengan kutukan yang membawa malapetaka."

Maka wanita itu menangis tersedu-sedu kemudian, membuat Wonwoo tersentak dan secara refleks langkahnya mulai menjauh sebelum orang-orang berpikiran macam-macam. Wanita itu gila, pikir Wonwoo. Tiba-tiba saja dia membaca ramalan atau entah apa itu dengan tidak masuk akal.

Wonwoo bergidik ngeri, ia mendadak meremang di tengah siang yang terik. Ia memang banyak membaca buku literasi dan mitologi Yunani, tapi menghadapi wanita tua misterius yang seperti membaca masa depannya? Jelas tidak pernah sama sekali.

"Sepertinya aku memang terlalu lelah sehingga otakku tak mampu merespon apa yang barusan terjadi dengan baik."

Dan Wonwoo pun memutuskan memilih jalan memutar untuk pulang dengan setengah berlari.

ㅡㅡㅡ


[1] Gyros: makanan khas Yunani yang mirip dengan kebab isi daging sapi, domba atau ayam.

[2] Plaka: merupakan singkatan dari Pliak Athena yang artinya Kota Tua Athena dalam bahasa Yunani, beralamat tepat di lereng timur Acropolis, Kota Atas Athena. Plaka termasuk kawasan yang tidak pernah tidur karena hampir 24 jam diramaikan dengan beragam aktivitas restoran tradisional Yunani maupun rumah makan modern.

ㅡㅡㅡ


Ehe, tiba-tiba ide ini muncul waktu aku baca-baca ulang bukuku yang ada di rak. Mau nyoba buat genre fantasy dan pingin tau sensasinya kaya apa :")

Anyway, karna dari jaman smp dulu aku suka bgt sama mitologi yunani, jadi aku akan nyoba buat selipin ilmu yang berkaitan di setiap chapter (sesuai yang aku tahu sejauh ini), itung-itung buat bayangin lah suasana yunani kayak gimana bcs you will like it, yunani punya banyak pesona di sisi sejarah dan berkontribusi banyak terhadap budaya dan peradaban dunia.

Aku juga masih research buat info tambahan di internet selain pake buku ini juga buat inspirasi alur (ini bukunya bagus bangettt btwㅡmirip kayak side story dari 5 buku precy jackson, agak gede sih dari ukuran normal novel tapi di dalemnya ada ilustrasinya juga jadi aku rekomen kalian ini worth it buat dibaca!)

Aku juga masih research buat info tambahan di internet selain pake buku ini juga buat inspirasi alur (ini bukunya bagus bangettt btwㅡmirip kayak side story dari 5 buku precy jackson, agak gede sih dari ukuran normal novel tapi di dalemnya ada ilus...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

So, I hope you (anyone who read this) will enjoy this story<3

UNSEENWhere stories live. Discover now