14; unexpected holiday

3.6K 629 101
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wonwoo tak terlalu banyak mengikuti alur perkembangan jaman khususnya di bidang teknologi, di mana para ilmuwan terus berlomba untuk menciptakan sesuatu yang inovatif. Entah karena ambisi atau kegilaan yang menjadi pondasi, realitanya memang itu yang terjadi saat ini. Tayangan di televisi maupun konten di sosial membuktikan bahwa merekaㅡpara ilmuwan masih terus melakukan upaya untuk mendobrak hal yang tabu dan menemukan titik kejelasan diantara yang ambigu.

Salah satunya adalah mesin waktu.

Bulan lalu bahkan Wonwoo menghabiskan waktu liburannya hanya untuk berselancar di sosial media dan membaca semua berita terkait pengalaman dan reaksi masyarakat terhadap rumor mengenai mesin waktu. Meskipun yang tersebar hampir seratus persen hanya opini karena tak ada fakta konkret yang bisa dijadikan sebagai bukti tetap. Kendati demikian Wonwoo sendiri memiliki presepsi pribadi bahwa mesin waktu adalah hal yang mustahil, bahkan jika itu bisa dilakukan kemungkinan berhasilnya sangat tipis.

Dan kemudian pendapatnya patah setelah mengalami kejadian aneh yang tak bisa dinalar.

Napas Wonwoo masih memburu, ingatannya tentang tubuh Jullius yang bersentuhan langsung dengan tapal kaki kuda hingga rusuknya remuk masih tak kunjung pudar. Rasa sakitnya begitu nyata apalagi ketika kaki belakang kuda berbulu hitam itu menendang bagian ubun-ubun Jullius dan nyaris meremukkan wajah bagian depan.

Kini semuanya sudah berakhir. Tidak ada lagi Jullius, Hanns maupun perlombaan dimana pria tak berbusana menjadi pesertanya.

Wonwoo sudah kembali.

"Kurasa aku adalah reinkarnasi dari pemuda yang tewas karena terinjak kuda."

Emily hendak tertawa keras atas ucapan pertama Wonwoo ketika sadar. Pria itu menghabiskan waktu tiga jam dengan tubuh tak sadarkan diri sedangkan jiwanya berkelana kembali ke masa lalu.

"Kau sudah makan? Di mana kau bisa mendapat minum di daerah tandus seperti ini?"

Emily mengerutkan kening, "Minumku masih ada di dalam tas. Kau hanya tidur selama beberapa jam."

"Benarkah?" tanya Wonwoo heran, tubuhnya mulai bangkit perlahan dan kepalanya ia sandarkan pada dinding batu yang kokoh. "Aku ada di jaman... entah kapan itu selama dua hari. Mengurus kotoran sapi dan pergi ke pasar. Aku juga melihat langsung acara olimpiade bersama... bersama seseorang."

"Apakah dia salah satu dari manusia yang spesial?"

Wonwoo meraba dadanya sejenak, memastikan bahwa susunan rusuknya masih baik-baik saja. "Bukan. Dia hanya pemuda biasa, tapi kepribadiannya begitu hangat."

Hanns.

Aku bertemu denganmu dalam waktu yang singkat. Bahkan ketika Jullius tewas kau tak ada di sekitar.

Jujur saja rasa khawatir itu mendadak hilang ketika paras Emily adalah hal yang pertama Wonwoo lihat ketika sadar, namun sebagian dirinya terasa seperti kehilangan sesuatu entah apa. Masa lalu yang ia lalui terngiang-ngiang seperti baru saja berlalu kemarin, dalam satu kali tarikan napas semuanya langsung berakhir.

UNSEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang