06; street show at night

4.7K 763 99
                                    

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


Hari sudah menjelang malam. Senja kala itu hanya bertemankan remang cahaya lampu kafe dan bising suara kendaraan yang berlalu-lalang. Matahari tak terlalu menampakkan semburat jingga yang menyenangkan, namun awan kelabu berarakan datang membawa kepanikan para pejalan kaki yang tak membawa payung maupun jas hujan.

Wonwoo enggan menghabiskan sepiring spanakopita[1] miliknya, yang ia lakukan hanyalah mengaduk balutan lembut keju feta[2] yang rasanya terlalu asin bagi lidah. Berbeda dengan Emily, gadis itu sudah menghabiskan dua porsi menu yang sama dan segelas minuman soda dingin. Tangan Emily menepuk perutnya beberapa kali, memberikan Wonwoo tanda apresiasi atas kebaikan hatinya hari ini dan hari-hari sebelumnya. Bahkan Wonwoo sempat bertanya apakah ada makanan yang perlu dibungkus untuk cemilan Emily di rumah.

"Kau ini terlalu baik, tidak khawatir jika suatu saat nanti kau bisa dimanfaatkan oleh seseorang?" Emily mengaduk jus apel Wonwoo yang berada dekat dengan papan nomor meja dan tanpa segan meneguknya perlahan menggunakan sedotan. "Seperti sekarang contohnya, kau bahkan tidak marah minumanmu kuhabiskan."

Wonwoo terkekeh-kekeh, ia menyentil dahi Emily yang tertutupi beberapa helaian rambut. "Itu hanya air, bocah. Kau tidak memintaku bekerja lembur lalu merengek meminta rumah mewah."

Emily lantas memiringkan kepala, "Kau ini normal, kan?"

"Kau pikir bagaimana?"

Lalu Emily memandang Wonwoo dengan tatapan tajam. "Kau terlalu banyak menghabiskan waktu bersama Jeonghan, tapi tidak dengan teman wanita."

"Begitukah?"

Kerutan dahi Wonwoo dibalas dengan anggukan, "Kalian seperti soulmate."

Lalu Wonwoo tertawa, berdecak-decak samar dan mengumpulkan kedua tangannya di atas meja. "Kau tahu? Kedekatanku dengan Jeonghan kini sudah berubah," ujar Wonwoo, sedikit memiringkan kepala pula. "Aku lebih banyak menghabiskan waktu bersamamu, Em."

Ketika mendengarnya, Emily berhenti meminum jus apel dan melepas sedotan yang menempel di bibirnya. Benar juga. Karena pertemuan pertama secara tak sengaja dan pembicaraan aneh mengenai mahkota yang tak terlihat membuat Emily dan Wonwoo hidup bersamaㅡdalam satu atap dan dalam artian yang kasar.

Wonwoo lalu berdiri, seperti hal yang biasa ia lakukan setelah duduk maupun dalam keadaan canggung, merapikan jas dan kaitan dasinya. "Ayo pulang, makanannya sudah habis."

"Kita akan ke mana?"

"Kembali ke rumah, mau ke mana lagi?"

Dengan raut wajah bingung Emily terlihat tidak senang. Hari masih belum terlalu malam dan dia juga stres berada di museum hanya untuk mengawasi gerak-gerik pengunjung yang mencurigakan. Lalu kini Wonwoo mengajaknya untuk pulang? Begitu saja?

"Tunggu beberapa menit lagi, aku masih ingin di sini."

Wonwoo mendesah. Namun, ia menuruti ucapan Emily dengan kembali duduk. "Aku ingin tidur, tidakkah kau mengerti? Terus begadang membuat tubuhku lemas ketika siang hari."

UNSEENحيث تعيش القصص. اكتشف الآن