Urgent

424 29 3
                                    

Di cerita ini gua mau kasih tau funfact lagi. Alur cerita Waiting For Love 2 ini menceritakan Avry yang mau gamau harus bisa berbaur dan bergabung dalam sebuah komunitas di SMA. Karena memang pada jaman ini sudah seperti itu, Avry tidak akan pernah bisa berkembang jika tidak mengikuti jaman, ia akan tertinggal. Itulah mengapa semua orang menganggap Avry freak

Disini juga Hauli belajar untuk menjadi dewasa, yaitu mewajarkan hal hal yang sudah biasa di lingkungannya, seperti merokok, seks, narkoba, minuman keras dan pergaulan bebas lainnya. Semua itu memang hal yang tabu di indonesia sendiri. Tapi lagi lagi Hauli harus mengerti untuk edukasinya sendiri agar tidak mudah di permainkan. Menyimpan pengetahuan seperti itu untuk melindungi diri sendiri agar tidak menjadi orang yang polos

Oiya, disini author mau sedikit sharing tentang temen online author di Jakarta, atau di cerita ini kalian biasa kenal dengan nama Sadam. Ada kok orang kaya Sadam di dunia nyata, berkat dia gua berhasil berimagine karakter Sadam di cerita ini

Jadi gini, pertama kali gua kenal Sadam itu karena Avry. Gua sering liat mereka berdua chatan di DM, karena memang gua itu pegang akun instagramnya Avry

Gua liat isi chatan mereka ya kalau ga tentang game palingan tentang dunia hacker. Karena, mereka berdua bisa kenal tuh gara gara pertemuan hacker hacker dalam grup secara online. Intinya mereka tuh gapernah ketemu secara langsung

Suatu hari Sadam pernah nge DM gua, dia nanya tentang kabar Avry sekaligus cerita kalau sebenernya Avry punya mental illness, sebelum sebelumnya Avry memang suka curhat ke Sadam lewat Line, jadi Sadam tau apa yang di alami Avry di kehidupan aslinya

Gua kurang paham sebenernya, soalnya waktu itu Sadam cerita pakai bahasa yang sulit di mengerti, bercampur dengan bahasa inggris dan Jakarta. Dari situ gua respon dan kita gapernah chat lagi

Suatu hari Sadam tiba tiba nge DM gua lagi. Dia bilang kalau dia mau curhat, gua senantiasa mau ngedengerin

 Dia bilang kalau dia mau curhat, gua senantiasa mau ngedengerin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dannn besok harinya

Dari situ move ke line

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dari situ move ke line. Sadam cerita ke gua tanggal 1 Desember 2019. Gua gakan ss full chatnya karena ada beberapa privasi, tapi gua bakal ceritain point point pentingnya

Sadam cerita ke gua tentang suatu hal yang bikin gua kaget, ternyata dia itu narkoboy addict. Dari sini gua tanya dan maksa dia cerita secara spesifik tentang asal mulanya

Ibunya meninggal waktu Sadam masih TK, ayahnya kerja di BNN dan sering keluar kota, kakak perempuannya sekolah. Sadam sering di tinggal sendiri dirumah karena kesibukan ayahnya yang kerja bulak balik Jakarta-Aceh. Sadam sedih karena hal itu, tapi masih fine aja

Tujuh tahun setelah ibunya meninggal, ayahnya nikah lagi. Sadam kurang suka dengan ibu tirinya ini, memang sering berantem dan akhirnya sadam dilepas sama ayahnya. Gua gatau gimana kabar kakaknya, dia ga cerita soal itu

Sekarang Sadam tinggal sendiri, dia sedih karena kehilangan kedua orang tuanya, dia depressi berat. Temen temennya nawarin dia ngeganja, katanya biar tenang, ketimbang bunuh diri. Akhirnya Sadam isep, memang iya bikin tenang, tapi efeknya jadi candu

Dari situ hidup Sadam makin hancur, sering ngeclubbing dan akhirnya kenal narkoba baru lagi, ekstasi. Sadam dapetin semua itu gratis, karena temen temennya itu banyak yang bandar narkoba

"Ayah gua kerja di BNN sedangkan anaknya pecandu, hina banget gasih" itu yang Sadam bilang ke gua. Trus gua tanya "Masih suka kabar kabaran sama ayah ga? Atau lost komunikasi?" Trus dia jawab dengan emotikon nangis "masih"

Makin sini Sadam kenal dengan narkoba baru lagi, sabu. Itu yang nyebabin dia insomnia. Gua memang gabisa bantu banyak, karena memang jarak kita yang jauh banget yaitu Bandung-Jakarta. Umur gua sama Sadam juga sama, kita masih menginjak kelas 10 SMA, bedanya Sadam ini SMK

Gua cuma bisa bilang gini

Gua cuma bisa bilang gini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gua mau banget ngebantuin orang orang yang senasib dengan Sadam, orang orang yang punya masalah hidup dengan keluarga, teman, cinta dan lain lain apapun itu yang bisa bikin depressi ataupun anxiety

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gua mau banget ngebantuin orang orang yang senasib dengan Sadam, orang orang yang punya masalah hidup dengan keluarga, teman, cinta dan lain lain apapun itu yang bisa bikin depressi ataupun anxiety

Gua tau rasanya karena gua pernah ngalamin. Itu sakit, sebisa mungkin kalau kalian ngerasain hal ini, pokoknya cerita, keluarin semua dan jangan di pendem sendiri. Kita ga harus ambil jalan narkoba atau bunuh diri. Jangan juga kalian nyepelein orang yang cerita kaya gini, itu bisa bikin tambah ngedown

"Ah apaan alay lu so so mau bunuh diri, masalah gua juga banyak"

Jangan sekalipun mikir atau ngatain hal kaya gitu. Cukup hargain dan dengerin cerita mereka, kasih saran dan jalan yang baik. Bayangin aja ketika kalian ada di posisi mereka. Gua seneng bisa ngebantu dan ngerangkul orang orang kaya gini

Salam, Author

Waiting For Love 2Where stories live. Discover now