|18|

66 9 0
                                    


Hari hari berlalu dengan cepatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari hari berlalu dengan cepatnya. Dan dengan itu juga Myunjin memiliki banyak teman.
Tak ada lagi yang menindas Myunjin. Tak ada lagi orang orang yang selalu berkomentar tentang Myunjin.

Walau kadang Myunjin tidak yakin apakah semua tulus atau tidak. Btw hari ini adalah hari senin.
Guru sedang ada rapat, Myunjin yang berada di kelas mulai merasa bosan. Lalu dia beranjak pergi ke perpustakaan.

Oh iya, Saeron dan Siyeon sedari tadi sudah berada di kantin. Alibinya sedang mencari sarapan. Padahal mereka sedang berusaha mendekati kakak kelas Myunjin yang tampan tampan itu.

Sesampai di perpustakaan Myunjin mengisi daftar hadir, lalu beranjak ke rak novel.

Sudah lama juga dia tak membaca buku novel, hari harinya di isi dengan ulangan dan buku buku pelajaran yang kadang membuat pusing.

Myunjin duduk di salah satu bangku yang di sediakan, lalu mulai membaca dengan hening.

Yang berada di perpustakaan kali ini ramai juga, namun banyak yang hanya menumpang tidur.

Myunjin acuh saja lalu melanjutkan membaca novel tersebut. Atensi nya teralih ke seseorang yang sedang cek cok di rak sebelah di duduk.
Myunjin menghampiri keduanya lalu melerainya.

“Stt kak kalian ngapain, disini ga boleh bikin gaduh.” ujar Myunjin pelan.

Keduanya kompak membuang pandang, wajahnya tak lagi asing. Myunjin seperti mengenalnya.

“Sini duduk.” Myunjin mengajak keduanya duduk.

“oh iya maaf ya ikut campur, aku kayak gini biar kakak ga dimarahin sama ibu perpus.”

“Diem lo bocah.” sahut salah satu dari keduanya.

Myunjin jadi takut sendiri, ia lebih memilih melanjutkan membaca.

Sampai sampai kedatangan Jungwoo membuat Myunjin sedikit tersentak.

“Dicariin juga.” kata dia sambil menarik buku novel yang di baca Myunjin.

“Ganggu ih.” balas Myunjin sambil menarik buku novel yang sempat di rebut Jungwoo.

“Kantin kuy.” Jungwoo narik Myunjin gitu aja, padahal dia belum sempat mengembalikan buku novel ke rak.

“Bukunya belom aku kembalikan.”

“Gunanya penunggu perpus apa?” balas Jungwoo

“Ya nungguin perpus lah.” balas Myunjin

“Ya nata buku juga kalik, entar keenakan kalo kamu yang beresin.”

Eh, Kamuu.

Pake aku kamuan lagi, Myunjin tak menjawab karena dia gugup sekarang.

Sesampai di kantin Jungwoo memesan makanan. Di saat yang bersamaan juga Siyeon dan Saeron menghampiri Myunjin.

“Cie berduaan aja nih mbak? gak di ajak kita?” kata Saeron sambil terkekeh.

Love blossomed Because Of Flower.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang