|16|

74 14 2
                                    

Hah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hah?

Ibunya menikah lagi?

"Dasar minim pendengaran" katanya dengan nada dingin.

"Jadi tadi yang make baju pernikahan, ibumu?"

"Menurut lo?"

Myunjin mengangguk ngangguk saja, pasti benar wanita paruh baya tadi adalah ibunya Jungwoo.

"Masuk sana, kayaknya kedatanganmu sangat di tunggu tunggu"

"Males banget sumpah"

"Tapi dia ibumu Jungwoo"

"Ya terus?"

Myunjin bergedek lalu mendorong Jungwoo masuk ke dalam, hingga Jungwoo yang gerakannya menjadi terkunci.

Dan berbalik arah jalan keluar disertai suara teriakan ibunya.

"JUNGWOO!"

Jungwoo tak menghiraukan ibunya, dia hanya terus berlari hingga tiba di tepi jalan menuju taman.

Disana terletak bangku, dia duduk disana sambil mengusap wajahnya kasar.

Myunjin ikut duduk disebelah nya sambil mengusap ngusap punggung lelaki berperawakan tinggi itu.

"Kalo mau nangis, nangis aja biar lega." tutur Myunjin.

"Siapa yang mau nangis? Gue cuma capek sama kenyataan."

"Jangan cakep, memang ini alur hidup kamu. Kamu harus jalaninya dengan sabar."

"Tapi hidup gue terlalu berantakan, bahkan dimasalah ini ga ada titik terang."

"Semua ada cara penyelesaian nya, pikirin matang matang apa yang harus kau perbuat jangan sampai menyakitimu juga orang lain."

Jungwoo diam beberapa saat, sambil melihat sekeliling jalan.

"Gue benci ibu yang ngelahirin gue sendiri." ucapnya lirih.

"Bagaimana pun dia tetap ibumu, yang berjuang untukmu jadi tetap hargai dia seburuk apapun sikapnya kepadamu."

"Tapi dia udah ninggalin gue sama ayah, disaat itu juga dia buat ayah koma. Kenapa waktu itu dia nggak Nerima bunga dari ayah?! Kalo aja dia terima pasti ayah ga akan kecelakaan. Untung aja ayah masih sayang sama gue, jadi dia bertahan buat gue. Coba kalo ngga arghh gue gatau mau gimana lagi." dia menunduk, lalu ada cairan bening menetes dari kedua kelopak matanya.

"Jadi ini alasan kamu benci bunga, gara gara ibumu?"

"Iya bunga, bawa bencana."

"Semua takdir, dan bunga berhubungan namun tidak salah."

"Tetep salah, kenapa harus ada bunga? Kalo ga ada bunga pasti ayah ga akan ngasih ke ibu dan malah nyelakain dirinya sendiri."

"Bunga bahkan ga bergerak, semuanya takdir Jungwoo. Jangan pernah jadiin masa lalu kamu acuan buat ngebenci semua yang berada di masa depan, itu cuma bisa buat hidup kamu hancur."

Love blossomed Because Of Flower.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang