|3|

262 78 17
                                    

Pagi ini Arin akan pindah ke Seoul, sangat berat memang meninggalkan Busan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pagi ini Arin akan pindah ke Seoul, sangat berat memang meninggalkan Busan.

Akan tetapi Arin sendiri tak bisa membantah keinginan orang tuanya.

Dengan berat hati Arin menarik koper, untuk keluar rumah.

Rasa sangat berat meninggalkan rumah yang ia tempati sejak kecil.

Andai saja kakek tak meninggalkan Arin untuk selamanya, pasti saat ini Arin tetap disini.

Tapi Arin sendiri tak bisa menyalahi takdir atau menyalahkan Tuhan.

Karena mungkin Tuhan sangat menyayangi kakeknyaa.

Ya tuhan sangat menyayangi kakek.

Setelah ayah menutup pintunya ayah segera menuju mobil tapi tidak dengan Arin.

Arin Masi saja diam, tak ingin beranjak dari sana.

Sang bunda pun menghampiri gadisnya.

“Sudah jangan terlalu larut dalam kesedihan kasian ayahmu dan kakakmu menunggu, mari ke mobil” Ucap sang bunda lembut.

Arin pun mengikuti langkah bunda.
setelah menaruh koper nya dibagasi, Arin masuk ke dalam mobil.

Arin tidak ada niatan untuk senyum, seolah olah senyumannya pupus.

“Arin jangan sedih lagi ya, kakek pasti sedih melihat cucunya yang terus terus an sedih.”

Arin hanya membalas ucapan sang ayah dengan senyum.

“Nah gitu dong senyum” kata kakak Arin sambil mengusap surai hitam Myunjin pelan.

“Berantakan kakkkkkk”

“Maaf lah sini kakak rapiin lagi”

“Udah kan, jangan lupa pasang seatbelt dulu. mau berangkat nih”

Secepat mungkin Arin memasang seatbelt lalu ayah melajukan mobilnya.

Sebelum berangkat ke Seoul ayah mengajak Arin ke pemakaman kota, untuk berpamitan pada sang kakek.

Sesampai di pemakaman Arin membeli bunga terlebih dahulu, yang kebetulan ada penjual bunga mawar putih kesukaan kakeknya.

“Bu saya beli bunga mawar ya 3 ya”

“Ini dek, 50 ribu saja”

Arin merogoh sakunya untuk mengambil selembar uang bernominal 50 ribuan tersebut.

“Terimakasih dek”

Lalu Arin berjalan ke makam sang kakek.

Semampai dipemakaman sang ayah memimpin berdoa.

“Berdoa mulai” semua nampak berdoa

“Berdoa tidak akan pernah selesai”

Usai berdoa Arin  menaruh 3 tangkai bunga mawar putih tersebut tepat di batu nisan kakek.

“Hai kakek, padahal baru 2 hari kakek gak ada Arin udah kangen kakek banget. Oh iya kek Arin kesini bawa bunga kesukaan kakek lo. mmmm Arin kesini juga mau izin kalo Arin kakak bunda sama ayah bakal pindah ke seoul, tapi tenang kek nanti Arin bakal usahain kesini sesering mungkin ya kan yah?”

“Iya sayang”

“Yaudah Arin pergi dulu ya kek doa in semoga nanti Arin disekolah yang baru banyak temennya, semoga kakek juga tenang disana ya”

Arin  beranjak berdiri dan berjalan menuju mobil.

Tak lama kemudian mobil ayah kembali melajuu.

Jalanan sangat lah macet,dan membuat Arin mengantuk. akhirnya Arin tertidur di bahu sang kakak.

“Tidur yang nyenyak dek, jangan sedih lagi”

“Tidur yang nyenyak dek, jangan sedih lagi”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©Guanlinana_

Love blossomed Because Of Flower.Where stories live. Discover now