Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Guru sudah memasuki kelas, mereka langsung kembali ke tempat duduk masing masing.
"Siang anak anak, kita kedatangan murid baru lagi."
"Silahkan masuk."
Terlihat seorang laki laki masuk ke dalam kelas myunjin mengenakan topi hitam, jaket hitam.
Karena menurut pak Taeil tidak sopan, jadi lelaki tersebut disuruh membuka jaket dan melepas topinya.
Lelaki tersebut menuruti perintah dan
dammmm
Hati myunjin serasa tersambar petir, lelaki itu... lelaki yang menabraknya tadi waktu istirahat.
Myunjin sekarang takut, tapi berbeda dengan teman lainnya yang bersorak membuat suasana kelas menjadi riuh.
Myunjin menunduk, sekarang rasa takutnya semakin menjadi.
"Perkenalkan nama kamu."
"Perkenalkan nama saya Kim Jungwoo,panggil saja Jungwoo." hingga beberapa detik diam, dan
"Sudah hanya itu?" tanya pak Taeil, Jungwoo mengangguk mantap.
"Yasudah kamu duduk di sebelahnya Winwin, Winwin tolong angkat tanganmu."
Dan sial, pria itu bahkan akan duduk disebelah Myunjin.
Siapapun tolong, jangan biarkan lelaki itu duduk di sebelah Myunjin.
Myunjin takut, benar benar takut.
"Udah gapapa" ucap Saeron, Myunjin tetap diam sambil menunduk
Jungwoo berjalan ke bangku yang akan dia tempati,dia juga melihat Myunjin yang menunduk. Lalu dia tersenyum puas, namun mengerikan.
"baiklah, sekarang buka buku halaman 45".
Semua dengan cekatan langsung meraih buku, membolak balik kan kertas halaman per halaman hingga ke halaman 45.
Rasanya Myunjin ingin pulang saja,apalagi dia tadi sempat bertatapan dengan Jungwoo. Tatapannya masih sama, masih mengerikan.
Sudah 45 menit berlalu, bel pulang berbunyi menandakan jam pulang telah tiba.
dalam hati Myunjin sangat sangat bersyukur, karena sebentar lagi dia akan terhindar dari Jungwoo.
Myunjin mengemasi buku buku nya, Myunjin ingin segera pulang
Saeron sudah lebih dulu meninggalkan kelas, jadilah dia tertinggal. Myunjin cemas, karena dikelas hanya dia dan Jungwoo
Bertepatan dengan Myunjin yang berdiri Jungwoo juga berdiri, sehingga tubuh tingginya bertabrakan dengan Myunjin.
Myunjin yang kecil pun sedikit terpental ke samping, dan jatuh.
Ini sakit, karena tangan Myunjin sedikit terkilir sebab menahan tubuh kecilnya tadi. Myunjin dapat melihat muka puas Jungwoo yang telah mengerjainya. Baiklah, tak apa ini hanya nyeri pasti nanti sembuh.
