Tentu Saja

68 43 12
                                    

Desika cemberut, menunjuk puisiku, bibirnya menipis, alisnya bertaut.

"Apa ini maksudnya?" Sekarang ia bersedekap.

Aku garuk-garuk kepala.

"Katakan saja. Jangan memutar balik dunia," desaknya.

Kuembuskan napas sebelum berkata pelan, "Apakah aku sahabatmu?"

Desika mengerjap. Aku menahan napas menunggu reaksinya.

"Kita mengiris jari, terus darahnya disatukan. Seperti adegan di komik." Desika menjentikkan jari, tertawa jahil.

"Gila! Enggak mau, ah!" pekikku.

Aku ingin sekali bicara panjang lebar. Kugigit bibirku, takut kalau aku kelepasan bicara dan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti Desika.

"Maafkan aku Jes. Pertemuan dengan papiku dan pembicaraan panjang bersama Mami benar-benar menguras emosi. Aku jadi mengabaikanmu. Tentu saja kamu sahabatku. Cuma kamu yang betah mendengarku ngoceh tentang Oppa Sehun dan Baekhyun selama berjam-jam."

100 kata

SPARKLING DJ (Raws Festival 2019)Where stories live. Discover now