8. Melting Ice

3.2K 571 82
                                    

"Chanyeol...."

Seungwan menatap ngeri pada tangan dan kaki Chanyeol yang tergores kaca.

"B--biar aku ban--"

"Can't you just keep your mouth shut and not move from there? Kau terus saja mengatakan ingin membantu, dan lihat! Kau menyusahkanku, bodoh!"

Wajah Chanyeol memerah. Suaranya benar-benar keras sekali membuat nyali Seungwan menciut. Baiklah, sepertinya tangannya memang membawa kesialan hari ini. Maka Seungwan meringis menahan tangisnya karena tangan dan lututnya juga terluka.

Dilihatnya Chanyeol berusaha berdiri sembari membersihkan pecahan kaca yang menempel pada kakinya. Untungnya tidak banyak, jika iya, pasti pria itu terluka cukup parah.

Seungwan masih terdiam di tempatnya. Dia benar-benar takut bergerak karena Chanyeol memarahinya. Wanita itu pun menunggu sampai punggung Chanyeol semakin menjauh dengan langkah yang terseok-seok.

"Don't you dare to move!" Chanyeol bahkan menunjuk-nunjuk Seungwan. Menekankan agar wanita itu tidak berpindah.

Ah! Bisa pecah kepala Chanyeol.

Pria itu tidak habis pikir. Bagaimana wanita yang katanya merupakan lulusan terbaik S1 di universitasnya bisa seceroboh itu. Serius, Chanyeol tidak perlu berusaha mengingat kebaikan apa yang Seungwan lakukan untuknya. Karena pada dasarnya, wanita itu hanya menyusahkan Chanyeol.

Seungwan menekan tangannya yang tergores pecahan kaca, teriakan Kim Chanyeol terus berputar di kepalanya hingga ia benar-benar takut bahkan hanya untuk sekedar menggeser tubuhnya. Ia meniup pergelangan tangannya sebelah kanan, menekan-nekan kulitnya sembari sesekali mengelap darah yang mengalir dari sana.

"Stop doing that!"

Seungwan terkesiap. Kejadiannya sangat cepat hingga tubuh wanita itu sudah tidak lagi terduduk di lantai. Mata Seungwan membulat, Chanyeol meraih tubuhnya dengan mudah sekali. Membuatnya memegang lengan pria itu takut-takut.

Seungwan berada dalam gendongan pria itu.

Jantungnya nyaris melompat ketika Chanyeol tiba-tiba mendudukkannya di sofa. Di meja, sebuah kotak P3K sudah tersedia di sana. Ah, pasti bekas mengobati luka Chanyeol juga.

"Chanyeol, aku bisa sen--"

"Shut up!"

Pria dengan tubuh tinggi itu meraih kain basah lalu mengelap darah Seungwan yang masih mengalir. Setelahnya, Chanyeol mengoleskan sedikit obat merah dengan kapas ke tangan Seungwan sebelum melilit kain kasa dan memberinya plester luka. Begitupun dengan lututnya yang terluka meskipun tidak separah luka pada pergelangan tangannya.

Seungwan dibuat lupa menghirup udara untuk sepersekian detik karena pria itu melakukannya dengan cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seungwan dibuat lupa menghirup udara untuk sepersekian detik karena pria itu melakukannya dengan cepat. Sehingga saat Chanyeol selesai, Seungwan langsung menghirup udara dengan rakus.

Bite The Bullet ✔Where stories live. Discover now